Kesehatan Bayi

Plus-Minus Penggunaan Tabir Surya untuk Bayi

Zahra Aminati, 07 Jul 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tabir surya adalah proteksi diri yang penting bagi semua orang, termasuk bayi. Namun, ada plus minus dari penggunaan sunblock untuk bayi. Apa saja?

Plus-Minus Penggunaan Tabir Surya untuk Bayi

Tahukah Anda kalau bayi juga membutuhkan sunblock atau tabir surya? Faktanya, tak hanya orang dewasa, penggunaan sublock juga dibutuhkan untuk melindungi kulit si kecil, terlebih saat beraktivitas di luar rumah.

Namun demikian, rupanya tidak sesederhana itu. Di balik manfaatnya, ada juga efek samping penggunaan tabir surya untuk bayi yang perlu Anda perhatikan. Yuk, kita timbang untung-rugi penggunaan sunblock bayi.

 

Manfaat Tabir Surya untuk Bayi

Dilansir dari skincancer.org, penelitian menunjukkan beberapa bayi terpapar sinar ultraviolet (UV) pada 6 bulan pertama kehidupan mereka. Padahal, pada umur tersebutlah kulit manusia paling rentan.

Artikel lainnya: Bolehkah si Kecil Menggunakan Tabir Surya untuk Orang Dewasa?

Sayangnya, masih banyak orang tua tidak konsisten melindungi bayinya dengan tabir surya. Akibatnya, 12 persen orang tua melaporkan kulit bayi kecokelatan sebelum berusia 6 bulan. Sebanyak 3 persen lainnya mengaku bayi mereka terbakar sinar matahari.

Sinar matahari sendiri memang bisa menyebabkan beberapa reaksi pada kulit. Beberapa di antaranya seperti kemerahan, iritasi, demam, dehidrasi, bahkan luka bakar ataupun infeksi pada kulit.

Dokter M. Iqbal Ramadhan mengatakan, “Penggunaan tabir surya pada bayi memang mengurangi beberapa risiko kesehatan. Misalnya, terjadinya melanoma di kemudian hari, dan juga mengurangi risiko terpapar sinar matahari yang berlebihan atau UV.”

Apa lagi manfaat penggunaan sunblock untuk bayi? Berikut selengkapnya.

  • Menghindari Luka Bakar

Seperti sudah disinggung di atas, kulit bayi bisa terbakar saat berada di bawah paparan matahari. Luasnya luka bakar tergantung pada seberapa lama mereka bermain di bawah sinar matahari dan jenis kulit mereka.

Bayi yang tinggal di negara tropis, seperti Indonesia, memiliki risiko radiasi sinar matahari yang tinggi. Tingkat radiasi ultraviolet (UV) sangat intens di sekitar garis khatulistiwa.

  • Melindungi dari Sinar UV

Sinar matahari memang penting untuk membantu memenuhi kebutuhan vitamin D dan kesehatan tulang. Namun, jika terpapar terlalu banyak, kulit bayi bisa rusak. Tak hanya saat terik, sinar UV juga dapat merusak ketika mendung atau hujan.

Itu sebabnya, penting untuk mengoleskan tabir surya untuk menghalangi sinar UV menembus kulit bayi. Pakaikan topi atau baju berlengan panjang pada bayi untuk mengurangi paparan sinar matahari.

  • Mencegah Kanker Kulit

Terbakar sinar matahari sekali setiap dua tahun dapat melipatgandakan risiko terkena penyakit kanker kulit, termasuk melanoma.

Efeknya tidak terlihat dalam jangka waktu pendek. Namun perlahan, paparan sinar matahari secara intens tanpa perlindungan akan merusak kulit bayi di kemudian hari.

Artikel lainnya: Fakta tentang Tabir Surya yang Harus Anda Tahu

Bahaya Tabir Surya untuk Bayi

Anda sudah tahu manfaatnya, lantas bagaimana potensi efek samping sunblock untuk bayi?

“Kulit bayi yang menggunakan tabir surya bisa mengalami beruntusan (seperti jerawat atau efek commedogenic) atau bisa terjadi peradangan ataupun infeksi pada folikel,” ujar dr. Iqbal.

“Pada beberapa bayi, sunblock juga bisa menyebabkan miliaria atau disebut dengan keringat buntat,” dia menambahkan.

Selain masalah di kulit, menurut dr. Iqbal, waspadai juga risiko terhirupnya zat-zat berbahaya yang ada di dalam tabir surya oleh bayi.

Itu sebabnya, perlu ketelitian sebelum memilih produk sunblock. Dia mengatakan, “Hanya pilih tabir surya yang diperuntukkan khusus untuk bayi. Cek juga apakah produk tersebut sudah cocok dengan jenis kulit si kecil.”

Anda bisa menguji reaksi tabir surya dalam jumlah kecil di pergelangan tangan bayi. Jika terjadi iritasi, kemerahan, atau reaksi berlebih lainnya, hentikan pemakaian. Coba gunakan tabir surya yang lain. Lakukan ini hingga menemukan yang paling pas untuk si kecil.

American Academy of Pediatrics menyarankan penggunaan sunblock dengan SPF 15 ke atas pada bayi. Oleskan di area yang terpapar matahari, seperti wajah, punggung tangan, dan leher sekitar 15-30 menit sebelum keluar. Pastikan area mata tidak terkena sunblock.

Itulah penjelasan seputar plus-minus penggunaan sunblock bayi. Meski diperbolehkan, Anda sebaiknya tetap melindungi bayi dari paparan langsung matahari, terutama di siang hari.

Kalaupun harus berpergian keluar saat siang hari, beri perlindungan tambahan, seperti mengenakan baju lengan panjang, menggunakan topi, atau penutup stroller.

Dapatkan informasi seputar kesehatan bayi dan anak lainnya dengan men-download aplikasi Klikdokter.

[HNS/JKT]

Tabir SuryakulitBayiHari Anak Nasional

Konsultasi Dokter Terkait