Kulit

Beberapa Fakta Kuku yang Mungkin Belum Anda Tahu

Zahra Aminati, 24 Jun 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kesehatan dan kebersihan kuku acap kali diabaikan. Agar Anda bisa lebih aware, ketahui dulu fakta tentang kuku di artikel berikut.

Beberapa Fakta Kuku yang Mungkin Belum Anda Tahu

Keberadaan kuku sering kali diabaikan. Padahal, tak cuma untuk menggaruk, kuku punya peran penting untuk melindungi ujung jari-jari Anda. 

Agar Anda bisa lebih memperhatikan kesehatan kuku, ketahui dulu beberapa fakta menarik tentang kuku. Apa sajakah fakta kuku yang mungkin belum Anda tahu itu? 

1. Kuku Jari Anda Bisa Tumbuh 3,5 Milimeter per Bulan

Mungkin Anda tidak memperhatikannya, tapi kuku bisa tumbuh hingga 3,5 milimeter setiap bulan. Kuku tangan dapat tumbuh lebih cepat.

Menurut American Academy of Dermatology, kuku kaki biasanya tumbuh rata-rata 1,6 milimeter sebulan.

2. Bintik-bintik Putih di Kuku Bukan karena Kekurangan Kalsium

Menurut dr. M. Iqbal Ramadhan, “Tidak benar bitnik-bintik putih di kuku menunjukkan Anda kekurangan kalsium.”

Dijelaskan dr. Iqbal, bintik-bintik putih pada kuku itu umum serta tidak berbahaya sama sekali.

“Penyebab kuku berbintik putih karena trauma pada bagian lempeng kuku (bagian kuku yang keras) atau bagian permukaan kuku tertekan atau melipat,” katanya.

3. Kuku Terbuat dari Bahan yang Sama seperti Rambut

Kuku dan rambut sama-sama terbuat dari keratin. Hal itu berarti makanan baik akan berdampak pada kesehatan rambut dan kuku Anda.

“Keratin sangat penting bagi rambut dan kuku. Zat itu berasal dari protein dan minyak yang merupakan lemak sehat. Jadi, (lemak sehat) tetap dibutuhkan untuk menjaga kelembapan atau kekuatan dari kuku dan rambut,” jelas dr. Iqbal.

4. Kuku yang Membedakan Primata dari Mamalia

Sebagian besar mamalia memiliki cakar untuk mendukung kebutuhan hidup mereka. Namun, dinukil dari Live Science, kuku hanya dimiliki oleh kelompok primata, termasuk manusia.

Para ilmuwan menduga primata kehilangan cakarnya dan membentuk ujung jari lebar dengan kuku untuk membantu pergerakan.

Cakar memberikan cengkeraman yang sangat baik ketika nenek moyang mamalia memanjat batang pohon besar. Namun, bagi primata, cakar itu justru mengganggu saat ingin meraih ranting kecil atau mencari buah. 

Itulah sebabnya, primata berevolusi mengembangkan ujung jari yang lebih lebar untuk menggenggam barang.

5. Hobi Menggigit Kuku Disebut Onikofagia

Gugup dan stres dapat mendorong seseorang untuk menggigiti kuku atau disebut onikofagia. Kira-kira, setengah dari anak-anak berusia 10-18 tahun punya kebiasaan menggigiti kuku mereka. Kebanyakan, mereka akan berhenti pada usia 30 tahun.

Meskipun menggigit kuku sebagian besar tidak berbahaya (walaupun tidak higienis), tetap ada risiko kesehatan yang mengintai, misalnya infeksi kulit dan diare.

Artikel lainnya: Tanda Penyakit Ini Bisa Dilihat Lewat Kuku

6. Kuku juga Butuh Bernapas

Anda mungkin terbiasa menggunakan kuteks. Namun, percaya atau tidak, ujung jari Anda adalah jaringan hidup dan oksigen akan menembus melalui lempeng kuku ke dasar kuku.

Menutup kuku dan alas kuku membuat kuku lebih sulit melawan infeksi seperti virus kutil atau jamur kuku. Selain itu, cat kuku bisa mengeringkan kuku dan membuatnya menjadi kurang fleksibel dan rapuh.

7. Kuku Adalah ‘Jendela’ bagi Seluruh Tubuh

Fakta menarik tentang kuku lainnya adalah kondisi kesehatan dapat tergambar dari kuku. Perubahan warna dasar kuku, misalnya, dapat menunjukkan gangguan kesehatan pada tubuh Anda.

Salah satunya, perubahan warna kuku menjadi kebiruan dapat berarti Anda sedang menderita penyakit paru-paru.

Jika Anda melihat sesuatu yang tidak biasa di kuku, seperti bercak cokelat tua pada kutikula dan garis cokelat di seluruh lempeng kuku, segera hubungi dokter kulit.

8. Kuku Tumbuh Lebih Cepat Saat Musim Panas daripada Musim Dingin

Menurut American Academy of Dermatology, waktu yang berbeda dapat memengaruhi kecepatan pertumbuhan kuku. Bahkan, kuku tumbuh lebih cepat di musim panas ketimbang musim dingin!

Artikel lainnya: Suka Memelihara Kuku Sampai Panjang? Ini Bahayanya!

9. Stres Dapat Berdampak Buruk pada Kuku

“Memang benar, stres bisa berdampak buruk pada kuku. Jadi, kalau Anda kurang tidur, tidak dapat mengelola stres dengan baik, maka kesehatan kuku ataupun rambut jadi tidak optimal,” ujar dr. Iqbal.

10. Kutikula Ada Fungsinya

Sebagian orang ingin menghilangkan kutikula, lapisan kulit yang mengelilingi bawah kuku. Namun, hal tersebut rupanya tak direkomendasikan para ahli. Menurut mereka, kutikula justru sangat bermanfaat.

Bagian kuku ini ada untuk menyegel kelembapan dan membuat kuman keluar dari tubuh.

11. Tekstur Kuku Sebagian Besar Bersifat Genetik

Menurut dr. Iqbal, tekstur, bentuk, ketebalan, keras-lunaknya kuku, dipengaruhi oleh faktor genetik.

“Biasanya orang tua yang memiliki kuku yang rapuh, kemungkinan akan menurunkan kerapuhan kukunya pada kuku anaknya,” jelasnya.

12. Kuku Membutuhkan Darah untuk Hidup

Darah sangat penting untuk kuku Anda. Lempeng kuku membutuhkan aliran darah, nutrisi, dan oksigen untuk tumbuh secara normal. Cedera luka dapat mengganggu koneksi mikroskopis halus yang menyediakan nutrisi bagi kuku.

Itulah fakta kuku yang mungkin Anda belum tahu. Mulai sekarang, rawat kuku Anda dan jaga kebersihannya dengan baik. Bila ditemukan gejala tak biasa, hubungi dokter Anda.

Informasi seputar kesehatan kuku dan tips perawatannya bisa Anda akses melalui aplikasi Klikdokter

[HNS/JKT]

Kuku

Konsultasi Dokter Terkait