HomeInfo SehatGigi Mulut10 Kondisi Gigi yang Perlu Pakai Behel, Apa Saja?
Gigi Mulut

10 Kondisi Gigi yang Perlu Pakai Behel, Apa Saja?

drg. Callista A, 07 Des 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tidak semua kondisi gigi memerlukan behel. Yuk, intip kondisi gigi yang perlu pakai behel berikut ini!

10 Kondisi Gigi yang Perlu Pakai Behel, Apa Saja?

Perawatan gigi dengan behel atau kawat gigi kini sudah sangat umum dilakukan. Penggunaan behel bertujuan untuk merapikan susunan gigi. 

Meski begitu, tidak semua kasus kelainan gigitan atau kelainan hubungan rahang bisa diatasi dengan behel. Beberapa di antaranya memerlukan tindakan yang lebih besar, seperti operasi bedah rahang.

Kondisi lainnya yang sebaiknya tidak menggunakan behel adalah gigi berlubang dan peradangan gusi. Penggunaan kawat gigi justru dapat memperparah kondisi tersebut.

Lalu, apa saja kondisi gigi yang harus dibehel?

1. Gigi Terlalu Maju 

Salah satu bentuk gigi yang harus dibehel adalah gigi yang posisinya terlalu maju atau protrusif. Gigi terlalu maju bisa terjadi ketika gigi tumbuh lebih ke depan. Kondisi ini bisa pula disebabkan tulang rahang bawah berada jauh di belakang dari rahang atas sehingga gigi atas terlihat lebih maju (retrognathia). 

Sebelum pemasangan behel, dokter biasanya terlebih dahulu mencari tahu penyebab utama gigi maju. Dokter kemudian mengamati apakah ada ruang yang cukup untuk menarik mundur gigi yang terlalu maju tersebut.

Apabila memungkinkan, gigi yang maju akan ditarik ke belakang, lalu behel dipasangkan. Namun, jika tidak ada ruang yang cukup, dibutuhkan pengasahan atau pencabutan gigi terlebih dahulu sebelum pasang behel.

Gigi yang dicabut biasanya adalah gigi geraham kecil (premolar) atau gigi yang sudah rusak berat. Jumlah gigi yang dicabut menyesuaikan kebutuhan ruang.

Artikel lainnya: Cara Atasi Gigi Sensitif pada Pengguna Behel

2. Gigi Bercelah

Contoh gigi yang harus dibehel selanjutnya adalah gigi bercelah alias diastema. Selain mengurangi estetika, celah gigi yang terlalu besar membuat tidak nyaman ketika makan, karena sering terdapat sisa makanan yang terselip. Kondisi ini memperbesar peluang penumpukan karang gigi dan bersarangnya bakteri yang dapat memicu gigi berlubang.

Pada kasus gigi bercelah, penggunaan behel tidak membutuhkan pengasahan atau pencabutan gigi. Soalnya, behel digunakan untuk merapatkan susunan gigi. 

Meski begitu, penyebab gigi bercelah perlu diperhatikan. Apabila gigi bercelah akibat kebiasaan buruk, seperti sering menggunakan tusuk gigi ataupun mendorong gigi dengan lidah, maka behel bisa langsung dipasang.

Berbeda halnya jika celah antara gigi disebabkan tingginya perlekatan frenulum (lipatan kecil membran pada lapisan kulit dalam yang mengikat bibir dan pipi). Pada kasus ini, perlekatan frenulum harus dikurangi terlebih dahulu dengan pembedahan minor frenektomi.

3. Gigi Berjejal

Penampakan gigi yang tidak rapi umumnya karena kondisi gigi berjejal atau bertumpuk (crowding). Gigi berjejal dapat disebabkan oleh kebiasaan buruk yang melibatkan gigi. 

Selain itu, pergantian gigi susu menjadi gigi dewasa bisa jadi penyebabnya. Minimnya ruang bagi gigi dewasa yang akan tumbuh, membuat gigi tersebut mencari ruang yang cukup meski tidak pada posisi yang benar. Akibatnya, gigi menjadi berjejal. 

Orang dengan gigi berjejal perlu pakai behel dengan durasi waktu yang lebih lama. Karena biasanya ada lebih dari dua gigi yang berjejal. Apabila rahang kekurangan ruang untuk posisi gigi yang benar, maka dibutuhkan pengasahan atau pencabutan gigi terlebih dahulu sebelum behel dipasangkan.

Artikel lainnya: Benarkah Pakai Behel Bisa Bikin Gusi Turun?

4. Gigi Gingsul 

Bagi sebagian orang, gigi gingsul (ectopic) dianggap sebagai pemanis wajah karena membuat penampilan lebih menarik. Gigi gingsul sendiri disebabkan gigi taring dewasa tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh. Alhasil, gigi tersebut harus tumbuh di luar lengkung gigi yang seharusnya.

Gigi gingsul sebenarnya merugikan. Pasalnya, ketika menyikat gigi, sisa makanan yang tersangkut pada bagian gigi tidak mudah dibersihkan karena posisinya yang sulit dijangkau.

Karena itu, gigi gingsul termasuk bentuk gigi yang harus dibehel. Penggunaan behel akan menarik gigi yang gingsul kembali ke dalam lengkung yang benar. Namun, biasanya gigi premolar 1 harus dicabut terlebih dahulu, sebelum behel dipasang.

5. Rotasi Gigi

Gigi tidak selalu dapat tumbuh dengan normal. Ada kalanya gigi tumbuh dalam lengkung yang baik, tetapi tidak menghadap pada posisi yang benar atau mengalami rotasi gigi.

Rotasi gigi termasuk kondisi gigi yang harus dibehel. Posisi gigi yang tidak tepat akan mengganggu ketika kamu mengunyah ataupun menutup rahang atas dan rahang bawah. Hal ini bisa menciptakan masalah baru, yaitu trauma oklusi alias cedera pada jaringan periodontal (penyangga gigi). 

Penggunaan behel tidak saja mampu menggeser gigi ke samping, tetapi juga dapat memutar arah gigi. Bentuk gigi yang terletak pada posisi yang benar akan membantu proses mengunyah dan mencegah terjadinya trauma oklusi. 

Artikel lainnya: Untuk Pemula, Ini Tips Merawat Gigi dengan Behel

6. Gigi yang Tertanam 

Gigi susu yang belum lepas ketika gigi dewasa sudah akan tumbuh bisa menyebabkan gigi tertanam di dalam tulang. Karena tidak memiliki ruang, gigi dewasa akan tertahan di dalam tulang sehingga tidak muncul ke permukaan gusi. Kondisi ini dinamakan sebagai impaksi gigi.

Impaksi membuat gigi harus dipasang behel. Sebelum pemasangan behel, akan dilakukan pembedahan (windowing) terlebih dahulu untuk mendapatkan permukaan bukal (permukaan yang paling dekat dengan pipi) dari gigi yang tertanam.

Permukaan bukal gigi kemudian ditempelkan sebuah bracket atau band yang dihubungkan pada behel di gigi lainnya. Alat tersebut secara perlahan menarik gigi yang tertanam hingga keluar. Gigi juga diarahkan ke posisi yang benar.

7. Ukuran Gigi Dan Rahang yang Tidak Sesuai

Ukuran gigi dan rahang biasanya diwariskan secara genetik dari orang tua. Tidak sedikit dijumpai ukuran gigi tidak sesuai dengan ukuran rahangnya. Ada orang yang memiliki ukuran rahang kecil, tetapi memiliki gigi berukuran besar, begitu juga sebaliknya.

Gigi yang tumbuh tidak sesuai dengan rahang termasuk kondisi gigi yang harus dibehel. Pemasangan behel dilakukan untuk menyesuaikan gigi dengan rahangnya.

Ketika kamu memiliki gigi besar, tetapi rahangnya kecil, gigi akan cenderung terlihat maju. Bisa dipastikan tidak ada ruang yang cukup untuk menarik gigi tersebut sehingga dibutuhkan pengambilan gigi terlebih dahulu.

Sementara itu, perawatan behel akan lebih mudah apabila lengkung rahang lebih besar daripada lengkung gigi. Pasalnya, ruang pasti sudah tersedia sehingga hanya perlu merapikan gigi yang ada.

Artikel lainnya: Tips Atasi Nyeri Saat Behel Dikencangkan

8. Setelah Mengalami Kecelakaan 

Gigi yang mengalami kerusakan setelah mengalami kecelakaan juga perlu pakai behel,. Perawatan behel dibutuhkan ketika gigi lepas dan ingin dipasangkan kembali ke dalam rahang.

Setelah gigi yang lepas dibersihkan, perawatan selanjutnya adalah melakukan fiksasi (mengikat) gigi tersebut. Fiksasi umumnya dilakukan dengan penggunaan behel atau splinting gigi. 

9. Gigitan Terbalik 

Normalnya, gigi atas berada di luar gigi bawah. Namun, ketika kamu mengalami crossbite alias gigitan terbalik, hal ini terjadi sebaliknya. Crossbite bisa terjadi pada gigi depan maupun gigi belakang yang tentunya dapat mengurangi kemampuan mengunyah kamu.

Karena itu, crossbite adalah kondisi gigi yang harus dibehel. 

10. Gigitan Terbuka 

Gigitan terbuka (openbite) adalah kondisi ketika terdapat celah terbuka antara gigi atas dan bawah walaupun rahang saling berkontak. Hal ini dapat menyulitkan kamu menggigit makanan sehingga harus dibehel.  

Artikel lainnya: Pakai Behel Lepas Pasang, Waspadai Bahaya Ini

Itulah beragam kondisi gigi yang harus dibehel. Sebelum pemasangan kawat gigi, sebaiknya #JagaSehatmu dengan berkonsultasi kepada dokter gigi yang memiliki kompetensi mengerjakan perawatan ortodontik. 

Ingat, pemasangan behel harus dilakukan di dokter gigi, bukan di ahli gigi. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi komplikasi yang tidak diinginkan dan justru dapat membuat susunan gigi kamu lebih buruk dari sebelumnya.

Gunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi online seputar kesehatan gigi dan mulut secara praktis!

(ADT/JKT)

behelGigi Belubang

Konsultasi Dokter Terkait