HomeInfo SehatJantungPenyebab Atlet Muda Lebih Rentan Alami Serangan Jantung Mendadak
Jantung

Penyebab Atlet Muda Lebih Rentan Alami Serangan Jantung Mendadak

Tamara Anastasia, 16 Jun 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Para atlet memang terlihat memiliki tubuh yang sehat dan bugar. Padahal, para atlet ini juga rentan alami serangan jantung mendadak. Apa penyebabnya?

Penyebab Atlet Muda Lebih Rentan Alami Serangan Jantung Mendadak

Rutin berolahraga identik dengan kondisi tubuh yang bugar dan prima. Namun, faktanya tidak selalu begitu. Masih ada sejumlah risiko gangguan kesehatan diidap para atlet, termasuk yang masih muda. Salah satunya adalah serangan jantung mendadak.

Yang teranyar, meninggalnya pebulu tangkis Markis Kido (36) yang diduga akibat serangan jantung, Senin (14/6) malam. Sesaat sebelum menutup usia, peraih emas Olimpiade 2008 itu bermain bulu tangkis bersama rekan-rekannya.

Karena mendadak jatuh, Kido mendapat pertolongan pertama dari rekan-rekannya. Dia lantas dibawa ke rumah sakit karena tak kunjung sadar. Oleh dokter, Kido dinyatakan sudah henti napas serta henti jantung saat tiba.

Meski aktif bergerak dan masih muda, diperkirakan 1-3 dari 100.000 atlet sehat mengalami takikardi ventrikel atau fibrilasi ventrikel dan meninggal mendadak saat berolahraga. Kejadian ini bahkan 10 kali lebih sering dialami atlet pria daripada wanita.

Lantas, apa yang menjadi penyebab serangan jantung pada atlet? Berikut adalah beberapa penyebabnya.

1. Commotio Cordis 

Melansir MSD Manual Professional Version, commotio cordis merupakan kondisi di mana seseorang memiliki dinding dada yang tipis dan lentur, meski tidak memiliki gangguan kardiovaskular sebelumnya.

Artikel lainnya: Penyebab Serangan Jantung di Usia 30-an

Kondisi ini juga sering diakibatkan oleh benturan keras pada bagian dada atlet. Masalah jantung ini sering dialami atlet bola basket, sepak bola, dan bisbol.

Penyebab lain dari commotio cordis adalah munculnya sindrom aritmia (gangguan irama jantung) bawaan, seperti sindrom brugada. Pada kasus terparah, serangan jantung ini bisa menyebabkan kematian akibat pecahnya aneurisma aorta.

2. Kardiomiopati Hipertrofik

Kardiomiopati hipertrofik adalah kelainan bawaan yang ditandai dengan disfungsi diastolik tetapi tanpa peningkatan afterload. Misalnya karena stenosis aorta katup, koarktasio aorta, dan hipertensi sistemik.

Gejalanya meliputi dispnea (sesak napas) dan nyeri pada bagian dada. Dalam kasus berat, kardiomiopati hipertrofik bisa menyebabkan kematian mendadak. 

3. Aortic Stenosis

Aortic Stenosis atau stenosis aorta adalah kondisi Ketika seseorang mengalami penyempitan aorta. Masalah ini bisa menghalangi aliran darah dari ventrikel kiri ke aorta ascendens.

Penyebabnya bisa karena katup bikuspid kongenital, sklerosis degeneratif idiopatik dengan kalsifikasi, dan demam rematik.

Jika kondisi ini tidak segera diobati, penderita bisa mengalami dispnea hebat bahkan gagal jantung secara mendadak. Biasanya, diagnosis penyakit ini dilakukan dengan pemeriksaan fisik secara rutin dan ekokardiografi.

Artikel lainnya: Kenali Penyebab Serangan Jantung di Usia Muda

4. Gangguan Koroner Jantung

Menurut dr. Alvin Nursalim, Sp. PD, gangguan koroner pada jantung juga bisa menjadi penyebab seorang atlet mengalami serangan jantung mendadak.

“Gangguan koroner jantung adalah kondisi di mana terjadi penyumbatan pembuluh darah jantung. Penyumbatan ini terjadi karena adanya lemak yang menumpuk. Ketika lemak menumpuk, arteri akan semakin menyempit dan membuat aliran darah ke jantung berkurang,” ujar dr. Alvin. 

5. Channelopathies 

Channelopathies atau gangguan kanal ion di otot jantung yang mengganggu aliran listrik jantung. Salah satunya penyakit yang disebabkan oleh channelopathies adalah brugada syndrome,” ujar dr. Alvin.

Aliran listrik di jantung harus dipertahankan agar tetap ada. Kalau tiba-tiba berhenti atau tidak normal, jantung bisa tidak berfungsi.

Penanganan channelopathies harus tepat dan cepat guna meminimalkan kemungkinan terburuk, termasuk kematian.

Bukan tak mungkin atlet terkena serangan jantung. Itu sebabnya, waspadai beberapa penyebab serangan jantung mendadak di atas.

Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi, dr. Alvin menyarankan agar para atlet tetap menjaga gaya hidup sehat dengan baik.

Caranya dengan mengonsumsi makanan rendah lemak jenuh dan konsumsi makanan tinggi serat. Selain itu, para atlet juga diminta untuk menjaga berat badan tetap ideal, dan jangan ragu untuk konsultasi ketika punya riwayat keluarga yang memiliki penyakit kardiovaskular. 

Dapatkan informasi seputar serangan jantung mendadak dan masalah kesehatan lainnya dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.

[HNS/JKT]

Serangan Jantung

Konsultasi Dokter Terkait