Kulit

Masker Sperma Bisa Mengatasi Jerawat, Mitos atau Fakta?

Zahra Aminati, 18 Jun 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Masker sperma disebut-sebut bisa menyembuhkan jerawat. Benarkah demikian? Simak fakta selengkapnya dan pernyataan dokter lewat ulasan ini.

Masker Sperma Bisa Mengatasi Jerawat, Mitos atau Fakta?

Masker sperma disebut-sebut punya manfaat untuk kesehatan kulit. Salah satu khasiat sperma pria untuk kulit adalah mengatasi atau menyembuhkan jerawat.

Tak jarang, banyak orang mempercayai khasiat sperma untuk jerawat, bahkan turut mencobanya di rumah! Lantas, apakah sperma pria benar ampuh mengatasi jerawat di wajah? 

 

Sperma Tidak Bisa Digunakan untuk Mengobati Jerawat

Menanggapi kabar yang beredar soal manfaat masker sperma untuk mengatasi jerawat, dr. Devia Irine Putri mengatakan bahwa itu hanyalah mitos. Ia juga menambahkan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan sperma bisa mengatasi jerawat.

Artikel Lainnya: Masker Sperma Bikin Wajah Awet Muda?

Beberapa orang meyakini spermine, yakni zat antioksidan dan antiinflamasi yang ada di dalam sperma, dapat memerangi noda bekas jerawat di wajah. Kendati begitu, belum ada penelitian yang bisa membuktikan kemampuan sperma untuk mengatasi masalah kulit tersebut.

Mitos sperma mampu mengatasi jerawat mungkin juga disebabkan kandungan zinc di dalamnya. Dilansir dari Healthline, di dalam air mani yang membawa sperma, terdapat kandungan zinc sekitar 3 persen.

Lalu, menurut penelitian tahun 2013, konsumsi zinc terbukti dapat menurunkan produksi minyak dan melindungi kulit dari infeksi bakteri dan peradangan penyebab jerawat.

Meski demikian, penelitian tersebut mengatakan bahwa zinc dapat mengatasi jerawat jika dikonsumsi melalui makanan dan minunan bergizi. Mengoleskan air mani dan sperma yang mengadung zinc ke kulit tetap belum terbukti dapat menyembuhkan jerawat.

Artikel Lainnya: Benarkah Menelan Sperma Bisa Bikin Hamil?

Bahaya Menggunakan Masker Sperma

Dokter Devia justru mengatakan, ada risiko dari mengoleskan masker sperma ke kulit.

“Menggunakan masker sperma akan memicu reaksi alergi pada kulit, menciptakan kulit kering, dan bisa menyebabkan infeksi pada kulit wajah,” tegasnya.

“Sebab, sperma bisa menjadi media penularan penyakit infeksi, seperti herpes, klamidia, dan gonore. Bisa jadi saat pengolesan masker, masker masuk ke dalam hidung, mata, atau bahkan mulut,” tambah dr. Devia.

Dikutip dari NBC News, dr. Melanie Palm, dermatolog dari San Diego di Amerika Serikat (AS) menyarankan untuk mengatasi jerawat dengan memakai skincare khusus.

Ia menyarankan Anda untuk menggunakan sabun  pembersih wajah (non-komedogenik) yang mengandung asam salisilat. Untuk kulit yang rentan berjerawat, sabun pembersih wajah tersebut dapat membersihkan pori-pori dan menenangkan jerawat.

Lalu dr. Hadley King, dermatolog dari New York di AS menyarankan pemakaian skincare mengandung benzoyl peroxide. "Benzoil peroksida membantu mengobati jerawat dengan membunuh bakteri penyebab jerawat, mencegah dan membantu membersihkan pori-pori yang tersumbat," jelasnya.

Namun, sebaiknya Anda berkonsultasi kepada dokter spesialis kulit dan kecantikan untuk mengatasi jerawat. Dokter dapat mendiagnosis, memberikan perawatan tepat, dan merekomendasikan skincare sesuai kondisi kulit masing-masing.

Untuk tahu cara mitos dan fakta kesehatan lainnya Anda dapat membaca artikel di aplikasi Klikdokter. Anda juga bisa berkonsultasi langsung dengan dokter melalui fitur Live Chat.

(OVI/JKT)

SpermaJerawat

Konsultasi Dokter Terkait