Kanker

Benarkah Tato Bisa Picu Kanker Kulit?

Tamara Anastasia, 19 Jun 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tato memang terlihat keren bagi banyak orang. Namun, tidak sedikit yang berpikir tato berisiko sebabkan kanker kulit. Benarkah? Ini kata dokter.

Benarkah Tato Bisa Picu Kanker Kulit?

Tato memang menjadi tren populer yang sejak dulu sudah ada. Sebagian kalangan muda berbondong-bondong datang ke tempat tato untuk membuat gambar yang bermakna bagi mereka di kulitnya.

Sayangnya, penggunaan tato tidak lepas dari kemungkinan efek samping yang bisa terjadi pada kulit. Mengenai gangguan kesehatan yang bisa ditimbulkan tato, apakah kanker kulit menjadi salah satunya?

 

Benarkah Tato Bisa Menyebabkan Kanker Kulit?

Kanker kulit merupakan kondisi ketika sel abnormal muncul pada jaringan kulit. Biasanya, kanker kulit disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet yang terlalu intens. Tapi, apakah tato juga bisa menjadi penyebab kanker kulit lainnya?

Artikel lainnya: Ingin Menghilangkan Tato dengan Laser? Ketahui 7 Fakta Ini Dulu

Menurut the Skin Cancer Foundation, AS, tato tidak meningkatkan risiko kanker kulit. Para ahli telah meneliti hubungan tato dengan kanker. Hasilnya menyatakan tidak ada risiko kanker ketika seseorang memiliki tato di kulitnya.

Hal tersebut berlaku baik bagi orang yang tidak pernah menderita kanker kulit maupun yang pernah.

Dokter Muhammad Iqbal Ramadhan pun menerangkan, tidak ada hubungan antara penggunaan tato dengan kanker kulit. Hanya saja, memang ada beberapa risiko yang mungkin meningkatkan risiko kanker itu sendiri.

“Jika [tato] memang mau dihubungkan dengan kanker, mungkin saja bisa, tapi tidak secara langsung. Biasanya, munculnya sel kanker ini bisa saja terjadi akibat tinta yang digunakan,” jelas dr. Iqbal.

“Ini dikarenakan tinta tato mengandung logam berat, seperti timbal, kadmium, titanium, dan sebagainya. Ini memang bisa saja meningkatkan risiko kanker, apalagi jika individu sudah punya genetik atau bakat dari pertumbuhan sel kanker itu sendiri,” ungkapnya.

Secara garis besar, tato memang tidak serta-merta menyebabkan kanker kulit. Namun, beberapa studi menyebutkan bahwa pembuatan tato tidak boleh dilakukan di dekat tumbuhnya tahi lalat.

Sementara, salah satu cara paling efektif untuk mendeteksi kanker kulit adalah memerhatikan kondisi tahi lalat. Periksa apakah ada perubahan pada warna dan teksturnya.

Tinta tato bisa membuat tekstur maupun warna tahi lalat menjadi tidak terlihat dan sulit dideteksi bila ada perubahan. Hal ini tentu dapat menyulitkan deteksi dini kanker kulit.

Ketika bisa dideteksi sejak dini, kanker kulit memiliki peluang untuk sembuh. Namun, jika tahi lalat yang Anda miliki justru ditutupi dengan tato, maka ini bisa jadi halangan untuk mekakukan deteksi dini.

“Meski tidak semua tahi lalat merupakan gejala dari kanker, memang ada baiknya jika tahi lalat ini tidak dilapisi oleh tato. Memang ada gejala kanker kulit yang bentuknya sepert tahi lalat yang nantinya bisa membesar, melebar, dan punya ciri khusus tertentu. Jadi, tetap diwaspadai,” ujar dr. Iqbal.

Artikel lainnya: Tato pada Payudara, Amankah untuk Kesehatan?

Dampak Tato yang Bisa Terjadi pada Kulit

Meski tato tidak berisiko menyebabkan kanker kulit, ada beberapa risiko kesehatan lainnya yang bisa muncul. Salah satu dampak paling utama adalah infeksi kulit akibat jarum atau tinta tidak steril.

Reaksi alergi juga bisa terjadi karena bahan tinta yang mungkin tidak cocok dengan kulit. Gejala yang muncul dapat berupa kemerahan dan gatal.

Selain itu, terdapat berbagai risiko lainnya seperti penularan penyakit akibat jarum suntik terkontaminasi, luka keloid, dan lain-lain.

Karena itu, bila ingin membuat tato, pilihlah fasilitas berkualitas tinggi dan bersertifikasi. Kalau ingin memastikan kondisi kulit Anda cocok ditato atau tidak, konsultasi ke dokter kulit lewat Live Chat Klikdokter.

(FR/JKT)

Tatokesehatan kulitKanker Kulit

Konsultasi Dokter Terkait