Covid-19

Efek Vaksin COVID-19 Pfizer Diduga Sebabkan Radang Jantung

Tamara Anastasia, 04 Jun 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Peneliti di Israel mengatakan vaksin COVID-19 Pfizer dapat berefek pada radang jantung. Apa kata dokter soal efek samping vaksin Pfizer ini?

Efek Vaksin COVID-19 Pfizer Diduga Sebabkan Radang Jantung

Pro-kontra mengenai efek vaksin virus corona masih berlanjut. Jika sebelumnya suntikan Astrazeneca yang diperdebatkan, kini efek vaksin Pfizer yang jadi perbincangan. 

Peneliti di Israel mengemukakan kemungkinan hubungan antara vaksin Pfizer dengan masalah peradangan jantung atau miokarditis. Kekhawatiran ini makin menyeruak seiring rencana pemerintah memvaksinasi kelompok anak dan remaja.

Vaksin Pfizer Sebabkan Peradangan Jantung

Melansir Bloomberg, Kementerian Kesehatan Israel sebenarnya sudah menandai efek samping vaksin ini sejak beberapa bulan yang lalu. Hanya saja, efek samping vaksin Pfizer terkait radang jantung baru ditemukan.

Israel, yang sebagian besar warganya menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech, pertama kali menandai efek samping radang jantung ini pada April lalu.

Dalam temuan yang dilaporkan ke Kementerian Kesehatan Israel, para peneliti investigasi melaporkan ada sekitar 275 kasus peradangan jantung pada Desember hingga Mei.

Dari jumlah tersebut, 148 kasus terjadi dalam waktu satu bulan setelah vaksinasi. Sebagian besar bahkan terjadi relatif cepat setelah dosis kedua diberikan. Peradangan jantung akibat vaksin Pfizer dilaporkan lebih rentan menyerang pria muda, di bawah 30 tahun.

Artikel lainnya: Apakah Vaksin COVID-19 Bisa Sebabkan Kaki Bengkak?

Tidak hanya itu, mengutip laman Science Magazine, Kementerian Kesehatan Israel pada Januari lalu membentuk panel yang dipimpin Dror Mevorach, kepala penyakit dalam di Hadassah University Medical Center, untuk menyelidiki masalah efek samping vaksin Pfizer.

Mevorach mengatakan, dia dan rekannya mengidentifikasi ada 110 kasus radang jantung di antara 5 juta orang di Israel penerima dua dosis vaksin Pfizer. 

Melihat angka tersebut, para peneliti sebenarnya tidak terlalu khawatir. Artinya, hanya sekitar 1 dari 50.000 penerima vaksin yang mengalami efek peradangan jantung.

Jumlah ini dianggap tidak terlalu mengkhawatirkan, mengingat kasus radang jantung  pada populasi umum biasanya dipicu oleh infeksi virus atau bakteri, termasuk COVID-19.

Menanggapi hal ini, dr. Devia Irine Putri mengatakan, meski sudah ada temuan, masih dibutuhkan penelitian dengan cakupan yang lebih luas soal efek samping vaksin Pfizer menyebabkan radang jantung.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sejauh ini juga belum memberikan keterangan resmi soal dampak vaksin asal Amerika yang satu ini. 

Artikel lainnya: Studi: Wanita Lebih Rentan Mengalami Efek Samping Vaksin COVID-19

Efek Radang Jantung yang Perlu Diwaspadai

Miokarditis terjadi saat otot jantung (miokardium) meradang. Pada kondisi normal, otot ini membuat jantung bekerja memompa darah dari dan keluar jantung ke seluruh anggota tubuh.

Saat pembengkakan otot jantung terjadi, terganggulah sistem kelistrikan jantung dan kemampuannya memompa darah ikut berkurang. Itu artinya, dalam tahap tertentu, tubuh tidak bisa mendapatkan cukup pasokan darah. 

Pada akhirnya, kondisi ini bisa menimbulkan sejumlah masalah kesehatan, seperti gangguan pembekuan darah, stroke, atau serangan jantung. Pasien dalam kondisi berat mungkin membutuhkan alat pacu jantung, defibrilator, atau bahkan transplantasi jantung.

“Penyebab radang jantung karena adanya infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit. Gejalanya beragam, mulai dari sesak, nyeri dada, nyeri sendi, demam, dan jantung berdebar. Namun, Jika bisa ditangani dengan cepat dan baik, tentunya kondisi ini bisa disembuhkan,” ujar dr. Devia.

Untungnya, sejauh ini, hampir semua kasus radang jantung akibat vaksin Pfizer bergejala ringan dan dapat ditangani dengan cepat. Pada kasus yang ringan, sering kali pasien hanya diberikan obat antiinflamasi.

Anda masih punya pertanyaan seputar virus corona, vaksin, dan pencegahannya? Tanyakan langsung kepada dokter dengan mengunduh aplikasi Klikdokter

[HNS/JKT]

virus coronavaksin

Konsultasi Dokter Terkait