Ibu Menyusui

Kenali Tanda-tanda Ibu Sudah Siap Berhenti Menyusui

Tri Yuniwati Lestari, 27 Mei 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Setelah berusia dua tahun, umumnya si kecil sudah bisa berhenti menyusui. Kenali juga tanda-tanda bahwa ibu sudah siap untuk berhenti menyusui buah hati.

Kenali Tanda-tanda Ibu Sudah Siap Berhenti Menyusui

Menyapih atau berhenti menyusui buah hati bukanlah perkara mudah. Menyapih biasanya terjadi secara alami dan bertahap seiring bertambahnya usia anak. Umumnya, ibu dapat menyapih anak yang mulai menginjak usia 2 tahun.

Dokter. Dyah Novita Anggraini mengatakan, ibu perlu ingat bahwa menyapih adalah proses menyambut anak untuk tumbuh mandiri.

“Menyapih bisa dilihat dari usia anak. Kalau anak sudah di atas 2 tahun ibu sudah harus siap-siap untuk proses menyapih. Selain itu, ibu sendiri harusnya sudah siap,” tambah dr. Dyah Novita.

Lantas, apa saja tanda-tanda ibu sudah siap untuk berhenti menyusui bayinya?

1. Pasokan ASI Menurun

Ada banyak hal yang bisa ibu lakukan untuk meningkatkan suplai ASI. Di antaranya dengan menyusui lebih sering, menawarkan kedua payudara selama menyusui, dan menghindari penggunaan empeng.

Apabila semua itu sudah dilakukan namun pasokan ASI untuk bayi tetap belum tercukupi, maka Anda harus mempertimbangkan untuk melakukan proses menyapih. Ibu juga bisa mengganti pemberian ASI dengan susu formula agar nutrisi anak tetap tercukupi.

Artikel Lainnya: Ini Cara Menyapih Anak yang Masih Minum ASI Setelah Usia 2 Tahun

2. Anak Sudah Mulai Aktif Bermain

Dijelaskan oleh dr. Dyah Novita, tanda anak yang sudah siap disapih adalah menjadi lebih aktif bermain dan tidak lagi fokus menyusu. Biasanya, anak mulai aktif bermain pada usia 6 bulan atau 1 tahun.

“Bisa terlihat kalau anak menyusunya hanya cari kenyamanan saja, misal mau tidur hanya hisap-hisap sebentar puting dan tidak lagi mencari untuk menyusu," kata dr. Dyah Novita.

3. Anak Sudah Berusia 1 Tahun

Melansir dari Baby Gaga, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan anak. Setelah 6 bulan, bayi diperbolehkan untuk mengonsumsi Makanan Pendamping ASI atau MPASI.

Namun, kebanyakan ibu masih menyusui bayinya sampai menginjak usia satu tahun lebih. Setelah berusia satu tahun, ibu harus bersiap untuk proses menyapih agar si kecil tidak ketergantungan ASI dan bisa tumbuh lebih mandiri.

Artikel Lainnya: Setelah Menyapih Perlukah Anak Diperkenalkan pada Susu Pengganti?

4. Anak Lebih Tertarik pada Makanan Daripada ASI

Pada saat MPASI pertama kali, mungkin si kecil tidak langsung bisa menerima makanan dengan mudah. Tetapi seiring berjalannya waktu, anak akan terbiasa dan menikmati makanan yang dibuatkan oleh Anda. Hal itu bisa menjadi tanda bahwa anak sudah siap berhenti menyusui.

Kendati sudah bisa mengonsumsi makanan padat, ibu tetap harus memberikan susu tambahan, seperti susu formula, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak.

5. Ibu Mengonsumsi Obat Tertentu

Mengonsumsi obat jenis apa pun diketahui dapat memengaruhi produksi ASI dan menimbulkan efek samping kepada bayi. Contoh obat-obatan yang tidak boleh dikonsumsi saat masa menyusui adalah:

  • Aspirin.
  • Kodein.  
  • Pseudoefedrin (dapat menurunkan suplai ASI).
  • Fenilefrin.
  • Fenilpropanolamin.
  • Guaifenesin. 
  • Obat-obat lain yang memiliki efek samping kantuk.

Apabila zat obat tersebut masuk ke dalam ASI, tubuh bayi belum tentu bisa menoleransi dosis dan efek sampingnya. Oleh sebab itu, jika ibu diwajibkan mengonsumsi obat tertentu, maka ibu juga harus berhenti menyusui bayi.

Artikel Lainnya: Post Weaning Depression, Ketika Ibu Depresi saat Menyapih Anak

6. Kelelahan saat Menyusui

Menyusui bisa membuat beberapa ibu merasa lelah. Menyusui juga dapat menyebabkan cadangan vitamin dan mineral tubuh ibu, seperti kalsium, menurun.

Menurut National Institutes of Health, ibu bisa kehilangan antara 3 dan 5 persen massa tulang selama menyusui. Namun, kekuatan massa tulang ibu umumnya akan kembali membaik setelah mereka menyapih.

Oleh karena itu, ketika ibu mengalami kelelahan parah karena menyusui, cobalah pertimbangkan untuk menyapih anak dan memberikannya susu formula.

7. Ibu Harus Kembali Bekerja

Ketika harus kembali bekerja, artinya ibu juga harus siap untuk berhenti menyusui buah hati. Sayangnya, hal ini bisa menjadi sulit ketika tidak dipersiapkan matang.

Guna mengatasi hal itu, ibu bisa memompa ASI terlebih dahulu sebelum berangkat kerja. Nantinya, anak tetap dapat mengonsumsi ASI. Setelah di rumah atau sebelum tidur, ibu juga bisa memberikan ASI secara langsung kepada bayi.

Itu dia tujuh tanda ibu sudah siap menyapih. Jika merasa kesulitan dalam proses menyapih, ibu dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat tips yang tepat.

Konsultasi dengan dokter bisa ibu lakukan melalui layanan Live Chat di aplikasi KlikDokter.

(OVI/JKT)

MenyusuiPayudaraMenyapih

Konsultasi Dokter Terkait