Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatCovid-19Penjelasan Seputar Implementasi Program Vaksinasi Gotong Royong
Covid-19

Penjelasan Seputar Implementasi Program Vaksinasi Gotong Royong

Tri Yuniwati Lestari, 10 Mei 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Pemerintah akan memulai program vaksin gotong royong pada bulan ini. Apa bedanya dengan program vaksin sebelumnya? Berikut penjelasannya.

Penjelasan Seputar Implementasi Program Vaksinasi Gotong Royong

Dalam upaya menekan laju penyebaran COVID-19, pemerintah terus menggalakkan program vaksinasi nasional. Program vaksinasi pertama dan kedua telah dilakukan dan masih berjalan hingga sekarang.

Namun, demi mempercepat tercapainya herd immunity, diadakan juga program vaksinasi mandiri yang disebut vaksinasi gotong royong.

 

Serba-Serbi Vaksinasi Gotong Royong untuk COVID-19

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dr. Siti Nadia Tarmidzi menjelaskan, program vaksin gotong royong merupakan vaksin yang dibeli secara mandiri oleh perusahaan, badan usaha, ataupun badan hukum.

Dia menambahkan, pengadaan jenis vaksin gotong royong bukan merupakan tanggung jawab Kementerian Kesehatan. Program vaksinasi tersebut akan menjadi tanggung jawab Kementerian BUMN dan PT Bio farma. 

Artikel lainnya: Guillain Barre Syndrome Akibat Vaksin COVID-19, Mungkinkah?

Itu sebabnya, program vaksinasi ini tidak akan memengaruhi jalannya program vaksin nasional yang dijalankan pemerintah. Program vaksin gotong royong rencananya mulai diselenggarakan pada pertengahan atau akhir Mei 2021.

Dokter Devia Irine Putri menjelaskan, program vaksinasi gotong royong menggunakan jenis vaksin yang berbeda dengan yang dipakai dalam program vaksinasi pemerintah. Program vaksinasi pemerintah sendiri hingga saat ini menggunakan vaksin Sinovac dan AstraZeneca.

“Tapi, jenis vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi gotong royong berbeda. Vaksinasi gotong royong rencananya menggunakan Sinopharm, Sputnik V, dan juga CanSino,” ucap dr. Devia.

Vaksin Sputnik dan CanSino saat ini masih dalam proses perizinan masuk Indonesia. Sementara itu, Indonesia telah menerima sekitar 1 juta dosis vaksin Sinopharm dari Tiongkok dan Uni Emirat Arab.

Artikel lainnya: Medfact: Vaksin COVID-19 Picu Limfositosis Mematikan?

Diharapkan hingga September mendatang sudah tersedia 7,5 juta dosis vaksin Sinopharm di Tanah Air.

Melansir dari The New York Times, vaksin Sinopharm merupakan vaksin virus corona dari Tiongkok yang diproduksi oleh Beijing Institute of Biological Products dan perusahaan Sinopharm.

Vaksin ini telah melalui uji klinis fase 3 dan memiliki efikasi sebesar 79 persen. Sinopharm dianggap telah lulus uji klinis dan aman untuk digunakan.

Sama dengan vaksin virus corona lainnya, vaksin Sinopharm bekerja dengan membentuk sistem kekebalan melawan virus corona SARS-CoV-2.

Artikel lainnya: Alasan Vaksin Moderna dan Pfizer Dianjurkan untuk Ibu Hamil

Siapa yang Jadi Prioritas Vaksin Gotong Royong? 

Perbedaan program vaksinasi gotong royong dan program vaksinasi pemerintah tak cuma terletak pada jenis vaksin yang digunakan saja. Prioritas dan sasaran penerima vaksin gotong royong juga berbeda.

“Sebelumnya, sasaran utama vaksinasi dari pemerintah antara lain untuk nakes dan lansia. Nah, untuk vaksin gotong royong ini dilakukan oleh pihak swasta atau perusahaan yang diberikan kepada para pekerja mereka,” ucap dr. Devia.

Pemberian vaksinasi COVID-19 bagi pekerja sektor swasta amatlah penting. Tindakan tersebut, menurut dr. Devia, penting untuk menurunkan risiko fatal bila pekerja dan keluarganya terinfeksi virus corona.

“Para pekerja ini juga termasuk kelompok berisiko karena punya mobilitas yang tinggi. Jadi sangat penting untuk diberikan vaksinasi, selain tetap melakukan protokol kesehatan. Selain itu, program ini membantu untuk tercapainya herd immunity di Indonesia,” ucap dr. Devia.

Yuk, kita dukung program vaksinasi gotong royong. Sama seperti program pemerintah sebelumnya, vaksinasi gotong royong diberikan secara gratis untuk karyawan dan anggota keluarganya yang sudah didaftarkan oleh perusahaan.

Untuk ikut serta dalam program tersebut, perusahaan harus melaporkan kepada Kementerian Kesehatan. Lampirkan data Anda yang meliputi nama, nomor induk kependudukan, dan alamat calon penerima vaksinasi.

Ikuti terus perkembangan vaksin di Indonesia dengan mendapat informasi yang akurat dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.

[HNS/JKT]

virus coronavaksin

Konsultasi Dokter Terkait