Kesehatan Mental

Mengapa Ada Orang yang Percaya Hal Mistis? Ini Kata Psikolog

Tri Yuniwati Lestari, 03 Mei 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Hal mistis selalu menghadirkan cerita yang kontroversial; ada yang percaya dan tidak. Lalu, hal apa yang membuat orang percaya mistis? Simak fakta dari psikolog!

Mengapa Ada Orang yang Percaya Hal Mistis? Ini Kata Psikolog

Baru-baru ini masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kejadian mistis di Sawangan, Depok, Jawa Barat. Disebutkan bahwa warga setempat menangkap sosok babi ngepet, yang diduga merupakan jelmaan dari manusia.

Sontak viral, tidak sedikit warganet yang berbondong-bondong mencari tahu berita tersebut. 

Tak lama setelah itu, Kementerian Agama RI langsung angkat bicara untuk menegaskan bahwa isu tentang babi ngepet di Sawangan, Depok, Jawa Barat adalah kesalahan informasi alias hoaks. 

Nah, hal yang menjadi pertanyaan dalam kasus ini; mengapa banyak orang yang begitu mudahnya percaya hal mistis? 

Apakah hal ini berhubungan dengan keadaan psikologis? Yuk, cari tahu!

Percaya Mistis, Apa Kata Psikolog?

Melansir dari livescience, beberapa orang memiliki keyakinan bahwa hal supernatural atau mistis merupakan kejadian yang memiliki keterkaitan dengan kehidupan manusia.

Seorang penulis sains, Matthew Hutson, mengatakan bahwa hal yang mendasari semua bentuk pemikiran mistis pada seseorang adalah perasaan bahwa segala sesuatu terjadi karena suatu alasan.

Menambah penjelasan, Ikhsan Bella Persada, M.Psi, Psikolog mengatakan bahwa salah satu hal lain yang membuat seseorang percaya mistis adalah karena pengaruh dari faktor nilai dan budaya yang dianut. 

“Bisa juga karena ada faktor pengalaman, misalnya dari keluarga ada yang cerita tentang pengalaman babi ngepet. Si individu tersebut menjadi teringat bahwa hal yang saat ini terjadi memang benar-benar ada,” ucap Ikhsan.

Contoh kasus tersebut membuktikan bahwa anak-anak usia balita umumnya hidup dalam imajinasi yang diciptakan oleh orangtuanya. 

Imajinasi tersebut bisa berasal dari dongeng yang dibacakan sebelum tidur; atau cerita lainnya, seperti peri gigi atau pahlawan super.

Balita yang mendengar hal tersebut akan dengan mudahnya percaya, karena mereka belum punya pemikiran yang logis. 

Namun, memasuki usia 10 tahun, anak akan mulai bertanya tentang cara superhero terbang, ada/tidaknya superhero, dan lain sebagainya.

Artikel Lainnya: Bukan Mistis, Ini Penjelasan Medis Kaget saat Tidur atau Hypnic Jerk

Jika dalam proses tersebut orangtua dapat mengarahkan ke jawaban yang logis, maka anak juga akan berpikir demikian. 

Ia akan percaya bahwa hal-hal mistis atau khayalan yang didengarnya saat kecil dahulu hanyalah sebuah mitos yang tujuannya menghibur.

Bila orangtua tidak bisa secara logis menjawab pertanyaan anak tentang hal yang didengarnya dari dongeng saat kecil dahulu, ia mungkin akan terus percaya hal mistis hingga dewasa kelak. 

Tak berhenti di situ, menurut Ikhsan, kepercayaan terhadap hal mistis juga bisa terjadi karena orang tersebut memiliki proses berpikir yang kurang kritis. 

Jadi, ketika mendapat informasi yang kurang logis, mereka akan langsung percaya tanpa mencari tahu lebih lanjut.

“Orang yang percaya mistis atau hal gaib (cerita hantu) biasanya memiliki keingintahuan terhadap hal-hal yang dirasa tidak ada jawabannya, sehingga mereka butuh bukti langsung atas hal tersebut,” lanjut Ikhsan. 

Contoh, kasus babi ngepet. Tidak sedikit orang yang berbondong-bondong datang hanya untuk melihat kejadian tersebut. 

Orang yang tidak memiliki pemikiran logis dan tak mencari informasi valid akan dengan mudah mempercayai hal tersebut. 

Artikel Lainnya: Ketindihan Saat Tidur, Ini 5 Hal yang Anda Rasakan

Terlalu Percaya Hal Mistis, Haruskah Berobat ke Psikolog?

Dijelaskan oleh Ikhsan, tidak ada salahnya jika ada orang yang percaya mistis. Asalkan, jangan sampai kepercayaan tersebut membuat kekeliruan atau menyebarkan hal yang tidak baik pada diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya.

Bila Anda memiliki masalah dengan kepercayaan mistis yang tidak bisa dikendalikan atau bahkan cenderung merugikan diri sendiri, sebaiknya segera minta bantuan profesional untuk dicarikan jalan keluar.

Punya pertanyaan tentang kesehatan mental? Ingin tahu lebih lanjut tentang fakta medis lainnya? 

Anda bisa mengajukan pertanyaan kepada dokter atau psikolog melalui LiveChat 24 jam atau di aplikasi Klikdokter.

(NB/AYU)

psikologiskesehatan mental

Konsultasi Dokter Terkait