Kesehatan Bayi

Mengenal Molluscum Contagiosum, Benjolan Mirip Jerawat pada Bayi

Tri Yuniwati Lestari, 01 Mei 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Bintik pada bayi bisa saja bukan jerawat melainkan molluscum contagiosum. Kenali gejala dan penyebab moluskum kontagiosum pada bayi di sini.

Mengenal Molluscum Contagiosum, Benjolan Mirip Jerawat pada Bayi

Kulit bayi memang rentan mengalami berbagai keluhan. Kondisi seperti ruam, bintik-bintik, gatal, hingga mengelupas, bisa terjadi pada bayi dengan berbagai penyebabnya.

Salah satu gangguan yang dapat terjadi pada kulit si kecil yaitu moluskum kontagiosum. Infeksi kulit ini menyebabkan benjolan atau bintik kecil seperti jerawat. Apa saja gejala dan penyebab moluskum kontagiosum pada bayi?

 

Molluscum Contagiosum Bisa Terjadi pada Bayi

Tak hanya orang dewasa, bayi pun dapat mengalami moluskum kontagiosum. Dokter Sepriani Timurtini Limbong menjelaskan, infeksi kulit ini disebabkan oleh virus molluscum contagiosum.

Moluskum kontagiosum tidak menimbulkan rasa sakit dan biasanya tidak berbahaya. Penyakit ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan seseorang yang mengidapnya atau menyentuh benda yang terkontaminasi virus, seperti handuk, mainan, atau pakaian.

Artikel lainnya: Begini Cara Merawat Kulit Bayi Baru Lahir

Benjolan biasanya menghilang dengan sendirinya dan jarang meninggalkan bekas luka. Lalu, lamanya benjolan atau ruam menetap pada tubuh masing-masing anak bisa bervariasi, mulai dari bulanan hingga tahunan.

Umumnya, usia anak-anak yang terkena moluskum kontagiosum adalah 1-5 tahun. Tetapi, bayi juga dapat mengalami hal yang sama.

Lesi atau bintik bisa tumbuh di semua bagian tubuh. Namun, gejala ini paling sering muncul di wajah, kelopak mata, leher, ketiak, dan paha.

Bayi dengan eksim (kulit kering dan gatal) mungkin bisa mengalami keluhan lebih parah bila terkena moluskum kontagiosum. Melansir Kids Health dari The Nemours Foundation, AS, berikut gejala-gejala yang ditimbulkan dari moluskum kontagiosum:

  • Muncul bintik yang sangat kecil.
  • Bintik terus tumbuh selama beberapa minggu, bahkan bisa sebesar kacang polong.
  • Bintik terasa lembut dan halus bila disentuh.
  • Sering kali tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi bisa gatal, perih, kemerahan, atau bengkak.
  • Dapat terinfeksi bakteri bila anak menggaruknya.

Bintik bisa muncul sendiri, berkelompok, atau membentuk baris. Tingkat keparahan infeksi moluskum kontagiosum dibedakan dari banyaknya bintik yang ada di tubuh bayi, yaitu:

  • Infeksi ringan: bintik kurang dari 10.
  • Infeksi sedang: terdapat 10-50 bintik.
  • Infeksi berat: lebih dari 50 bintik.

Artikel lainnya: Alergi pada Kulit Bayi yang Perlu Anda Tahu

Bagaimana Penanganan Molluscum Contagiosum pada Bayi?

Mendiagnosis moluskum kontagiosum bisa dilakukan dengan melihat gejala yang ada. Bila Anda tidak yakin, konsultasikan dengan dokter anak atau dokter kulit.

Pada infeksi moluskum ringan, pengobatan sering kali tidak diperlukan. Karena, infeksi pada akhirnya akan hilang dengan sendirinya.

Meski begitu, usahakan area yang terkena moluskum kontagiosum tidak tergaruk. Hindari penularan virus, khususnya dengan tidak berbagi pakaian, handuk, dan tempat tidur dengan orang lain.

“Orangtua dan pengasuh harus selalu cuci tangan secara rutin sebelum menyentuh bayi. Usahakan area yang ada bintilnya selalu tertutup, jangan disentuh atau dipecahkan benjolannya,” pesan dr. Sepriani.

Artikel lainnya: Penyebab Vernix Caseosa pada Bayi Baru Lahir

Dalam kebanyakan kasus, jika bayi memiliki sistem kekebalan tubuh yang sehat, maka bintik akan hilang tanpa bantuan medis. Namun, ada beberapa kondisi yang memungkinkan anak memerlukan perawatan khusus, yaitu:

  • Bintik yang timbul berukuran cukup besar serta terletak di wajah dan leher.
  • Menderita penyakit kulit seperti dermatitis atopik.

Agar anak tidak mengalami moluskum kontagiosum, dr. Sepriani menyarankan untuk sering mencuci tangan anak dengan sabun dan air mengalir. Kemudian, tidak berbagi handuk dan pakaian dengan orang lain.

Utamakan selalu kebersihan tubuh, perlengkapan, dan lingkungan bayi agar terhindar dari berbagai masalah kulit.

Bila memiliki pertanyaan seputar kesehatan kulit bayi, konsultasi ke dokter spesialis anak lewat Live Chat di Klikdokter.

(FR/JKT)

Kulit Bayiinfeksipenyakit kulit

Konsultasi Dokter Terkait