Kehamilan

Olahraga Plank untuk Ibu Hamil, Aman atau Berbahaya?

Ayu Maharani, 21 Apr 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Meski kondisi perutnya lebih besar, tidak sedikit ibu hamil yang masih gemar melakukan plank. Menurut medis, amankah plank untuk ibu hamil? Yuk, cek faktanya!

Olahraga Plank untuk Ibu Hamil, Aman atau Berbahaya?

Agar kondisi tubuh tetap terjaga, ibu hamil disarankan untuk tetap melakukan aktivitas fisik. Jenis aktivitas fisik yang disarankan bisa berupa senam, yoga, berenang, senam Kegel, dan jalan cepat.

Bagaimana dengan plank? Bolehkah ibu hamil melakukan olahraga tersebut?

Pertanyaan itu mungkin muncul ketika Anda sedang melihat-lihat YouTube dan muncul video latihan plank. Bukan wanita dengan tubuh ideal dan atletis yang memeragakannya, melainkan ibu hamil!.

Sontak hal tersebut bikin Anda heran. Jika ibu sudah tak sanggup menahan lelah dan menjatuhkan tubuhnya, dikhawatirkan perut dan bayi yang di dalamnya akan celaka.

Lantas, apakah medis setuju dengan bahaya plank untuk ibu hamil? Atau, olahraga ini justru bisa bermanfaat asal dilakukan dengan tepat? Yuk, cari tahu faktanya!

Amankah Plank untuk Ibu Hamil?

Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, plank untuk ibu hamil memang hingga saat ini masih menuai pro-kontra.

“Pihak yang kontra mengatakan bahwa posisi menahan push up tersebut bisa memicu terjadinya diastasis recti, yaitu pemisahan otot perut di bagian tengah,” tutur dr. Dyah Novita.

Di masa kehamilan, kadar hormon relaxin dan progesteron meningkat sehingga mengendurkan otot, ligamen, dan persendian. Hal ini memungkinkan organ bergeser. Otot serta kulit juga meregang untuk mengakomodasi bayi yang sedang tumbuh.

Semua wanita akan mengalami beberapa derajat pemisahan di sepanjang garis tengah perut saat mengandung. Sayangnya, jika pemisahan yang terlalu parah, proses pengembalian seperti normal lagi akan berlangsung lama, bahkan sulit.

Artikel Lainnya: Mana yang Lebih Banyak Bakar Kalori, Aerobik atau Zumba?

Ada beberapa latihan perut yang bisa menyebabkan atau memperburuk kondisi pemisahan tersebut, salah satunya plank.

“Sementara itu, bagi yang pro dengan olahraga plank untuk ibu hamil, latihan tersebut dianggap tetap masih memberikan manfaat,” ucap dr. Dyah novita.

“Hanya saja, olahraga tersebut harus ditambahkan sebuah modifikasi agar terhindar dari risiko diastasis recti,” ujar dr. Vita

Plank sendiri sebenarnya bermanfaat untuk memberi dukungan pada otot dasar panggul. Ibu hamil akan lebih mampu mengontrol keinginan untuk buang air kecil, baik saat kehamilan maupun setelah melahirkan.

Selain itu, olahraga plank untuk ibu hamil yang dilakukan dengan cara yang tepat juga bisa mengurangi keluhan nyeri punggung.

Tips Plank Modifikasi untuk Ibu Hamil

Plank untuk ibu hamil yang sudah dimodifikasi disebut dengan incline plank.

“Untuk yang baru melakukannya pertama kali, ada baiknya Anda berkonsultasi dulu ke dokter dan instruktur olahraga berpengalaman,” saran dr Vita.

Jika plank biasa dilakukan tanpa bantuan benda lain yang menopang siku, kali ini Anda butuh meja ataupun boks yang memang khusus untuk menahan tubuh saat olahraga.

Artikel Lainnya: Olahraga saat Hamil Bikin Bayi Lebih Ramping, Benarkah?

Berlututlah terlebih dahulu dan letakkan lengan bawah di atas boks tersebut. Angkat pinggul hingga membentuk garis lurus dari bahu sampai pergelangan kaki. Dengan bantuan boks, usaha ibu hamil untuk menahan tubuh tidak terlalu berat.

Kencangkan juga otot inti dan bokong. Lakukan 1 hingga 2 set, dengan masing-masing durasi selama 30 detik. Bantuan instruktur yang berpengalaman sangat penting dalam percobaan plank untuk ibu hamil yang pertama kali.

Hal yang perlu diingat, hindari memutar tubuh secara mendadak. Berbaring telentang dan tengkurap juga tidak direkomendasikan. Pasalnya, hal tersebut bisa menekan vena utama — pembuluh yang membawa darah dari bawah tubuh kembali ke jantung.

Kini Anda sudah mengetahui bahwa keamanan plank untuk ibu hamil masih menjadi kontroversi. Jika ingin mencoba, Anda dapat mempraktikkan incline plank di bawah pengawasan instruktur yang ahli. Namun sebelum itu, jangan lupa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter, ya!

Untuk pertanyaan lainnya seputar kesehatan, Anda bisa berkonsultasi kepada dokter dengan memanfaatkan layanan Tanya Dokter atau aplikasi KlikDokter.

(NB/JKT)

KehamilanOlahraga

Konsultasi Dokter Terkait