Perawatan Pria

Benarkah Pria Bisa Tidak Memiliki Bulu di Tubuhnya?

Tri Yuniwati Lestari, 23 Apr 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tumbuhnya kumis, jenggot, dan bulu kaki biasanya dialami pria dewasa. Tapi, mungkinkah kalau bulu pria tidak tumbuh sama sekali?

Benarkah Pria Bisa Tidak Memiliki Bulu di Tubuhnya?

Tumbuh rambut atau bulu di tubuh tentu normal terjadi, baik bagi pria maupun wanita. Jumlah bulu – dalam hal ini di tubuh pria - biasanya bergantung pada gen yang diturunkan.

Tapi, bagaimana bila bulu pria terkesan tidak ada atau tidak jelas terlihat di badan? Apakah ada kondisi di mana pria tidak punya rambut di tubuh sama sekali? Berikut penjelasan dokter.

 

Mungkinkah Bila Pria Tidak Memiliki Bulu di Tubuh?

Dijelaskan oleh dr. Dyah Novita Anggraini, bulu pada tubuh berfungsi mengatur suhu tubuh dan menangkap panas. Bulu juga berperan mencegah iritasi dan menghindari gesekan antarkulit saat beraktivitas.

"Kalau tidak ada bulu sama sekali tidak mungkin. Hanya saja, mungkin bulu yang tumbuh tidak lebat atau tidak banyak" ucap dr. Dyah Novita.

Berikut ini beberapa faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan bulu pada pria:

1. Hormon Androgen

Dokter Dyah Novita menjelaskan, peningkatan pertumbuhan atau kerontokan rambut secara tiba-tiba pada pria sering kali disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon androgen. Hormon ini secara alami terdapat pada tubuh setiap pria.

Pada pria, tumbuhnya rambut di bagian wajah seperti kumis dan jenggot dipengaruhi oleh hormon androgen.

Namun, hormon androgen juga berkaitan dengan terjadinya kebotakan atau tidak tumbuhnya rambut di beberapa bagian tubuh pria.

2. Genetik

Menurut dr. Atika, jika seorang laki-laki tidak memiliki pertumbuhan rambut yang lebat di bagian tubuh tertentu, maka biasanya hal ini disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan. Faktor genetik ini berkaitan juga dengan hormon testosteron pria.

"Hormon testosteron yaitu hormon yang bertanggung jawab terhadap pembentukan karakteristik pria, salah satunya distribusi rambut," jelas dr. Atika.

Artikel lainnya: Pakai Hand Body Lotion Bikin Bulu Makin Lebat?

3. Hormon Tiroid

Melansir Prevention, tiroid yang kurang aktif dapat menyebabkan masalah terkait bulu dan rambut. Tiroid adalah kelenjar kecil di depan leher yang mengeluarkan hormon untuk membantu mengontrol cara tubuh menggunakan energi,

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, Amerika Serikat, jika Anda tidak memiliki cukup hormon tiroid, maka banyak fungsi tubuh yang akan melambat. Kondisi ini juga meliputi jumlah rambut yang tumbuh pada tubuh.

4. Pengaruh Obat

Obat-obatan tertentu dapat berdampak langsung pada pertumbuhan rambut. Beberapa obat termasuk antidepresan dan antikoagulan tertentu bisa menyebabkan kerontokan rambut sementara.

Dalam banyak kasus, kerontokan atau kebotakan rambut akibat konsumsi obat tidak bersifat permanen. Kondisi ini umumnya akan berakhir setelah Anda berhenti menggunakan obat tersebut.

5. Kondisi Autoimun

Kondisi ini tergolong jarang terjadi. Tetapi, dengan adanya penyakit autoimun tertentu, sistem kekebalan tubuh bisa rusak dan menyerang folikel rambut. Akibatnya, rambut bisa rontok dengan pola melingkar yang disebut alopecia areata.

Selain itu, ada pula kondisi kehilangan semua rambut di satu area tertentu yang dikenal dengan istilah alopecia totalis.

Berbagai masalah tersebut biasanya diobati dengan steroid sistemik. Rambut dapat tumbuh kembali meskipun efek pengobatannya tidak selalu bertahan lama.

Artikel lainnya: Jenggot dan Kumis Tidak Tumbuh, Apa Sebabnya?

Apakah Punya Bulu Tubuh yang Tipis Pertanda Ada Bahaya?

Menurut dr. Atika, tidak punya rambut yang lebat bukan berarti tidak sehat. Secara umum, pertumbuhan rambut pada tubuh seseorang memang berbeda-beda.

Jadi, kondisi tersebut tidak perlu diatasi secara khusus. Karena, tidak ada hubungannya dengan kesehatan tubuh secara umum.

“Rambut ini hanya suatu bagian adneksa atau tambahan dari jaringan kulit. Jadi, bila Anda memiliki pertumbuhan rambut atau bulu di tubuh yang tidak lebat serta tidak ada penyakit yang menyebabkan hal ini, maka tidaklah berbahaya dan tidak perlu diperiksakan ke dokter,” jelas dr. Atika.

Apabila kerontokan atau kehilangan rambut terjadi secara mendadak, tidak ada salahnya memeriksakan diri ke dokter.

Konsultasi ke dokter bisa lebih cepat lewat layanan Live Chat di Klikdokter.

(FR/JKT)

hormonRambutPria

Konsultasi Dokter Terkait