Kanker

Tips Menjaga Kesuburan Wanita Saat Sedang Menjalani Kemoterapi

Tri Yuniwati Lestari, 16 Apr 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Efek samping kemoterapi sedikit banyak dapat memengaruhi kesuburan wanita. Lantas, bagaimanakah cara menjaga kesuburan wanita saat kemoterapi?

Tips Menjaga Kesuburan Wanita Saat Sedang Menjalani Kemoterapi

Salah satu pengobatan untuk mengatasi sel-sel kanker yang kerap dipilih adalah kemoterapi. Meski dinilai ampuh membantu pasien mendapatkan kesembuhan, terapi ini punya sejumlah efek samping.

Salah satu efek samping kemoterapi yang kerap ditakuti itu, utamanya bagi para wanita, adalah masalah kesuburan. Memangnya, apa sih pengaruh kemoterapi pada kesuburan wanita?

Pengaruh Kemoterapi pada Kesuburan Wanita

Dijelaskan dr. Dyah Novita Anggraini, efek kemoterapi pada kesuburan terkait dengan kematian sel normal, termasuk sel telur. 

“Kemoterapi ini kan tidak bisa membedakan sel yang rusak akibat kanker serta sel sehat. Karena itulah, selain membunuh sel kanker, kemoterapi juga turut merusak sel yang sehat, bisa termasuk sel telur,” ucap dokter yang kerap disapa Vita itu.

Dilansir dari National Cancer Institute, kemoterapi dapat menyebabkan ovarium berhenti melepaskan sel telur dan estrogen. Kondisi ini disebut sebagai insufisiensi ovarium primer.

Terkadang, efek samping kemoterapi ini bersifat sementara. Periode menstruasi dan kesuburan akan kembali segera setelah perawatan berakhir. 

Namun, pada kasus lainnya, kerusakan ovarium juga dapat bersifat permanen dan kesuburan tidak kembali. Anda mungkin mengalami hot flashes, keringat malam, mudah merasa marah, vagina kering, dan periode menstruasi yang tidak teratur atau bahkan tidak sama sekali. 

Kemoterapi juga dapat menurunkan jumlah sel telur sehat di ovarium. Wanita yang mendekati usia menopause mungkin memiliki risiko kemandulan yang lebih besar.

Artikel lainnya: Cara Alami Meningkatkan Kesuburan Wanita Agar Cepat Hamil

Mengutip dari American Cancer Society, dalam banyak kasus, operasi atau perawatan kanker dapat lebih mungkin memengaruhi kesuburan dan kemampuan wanita untuk memiliki anak daripada kanker itu sendiri.

Itu sebabnya, biasanya, dokter akan membicarakan risiko gangguan kesuburan yang mungkin terjadi sebelum kemoterapi dilakukan.

Pasien yang sedang dalam program kehamilan mungkin akan dirujuk ke dokter spesialis obstetri dan ginekologi, sebelum dan sesudah perawatan kanker.

Konseling dengan psikolog mungkin dibutuhkan untuk orang yang merasa cemas atau tertekan karena efek yang berhubungan dengan kesuburan.

Cara Menjaga Kesuburan Wanita Selama Jalani Kemoterapi

Dijelaskan oleh dr. Vita, wanita ingin menjalani program hamil pasca-kemoterapi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu.

“Biasanya menunggu 3 bulan setelah dosis obat terakhir untuk dapat hamil kembali. Dokter akan membantu memeriksa kondisi organ reproduksi wanita sebelum dilakukan program,” ucap dr. Dyah Novita.

Artikel lainnya: Inilah Lima Kiat Ampuh Menjaga Kesuburan Rahim Wanita

Selain itu, ada beberapa cara dan prosedur perawatan medis untuk menjaga kesuburan selama menjalani kemoterapi. Berikut beberapa di antaranya. 

  1. Pembekuan Sel Telur

Dijelaskan oleh dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, selama proses kemoterapi bisa dilakukan pembekukan sel telur untuk mempertahankan kesuburan. Mekanisme ataupun prosedur yang dilakukan bertujuan untuk membekukan sel telur dengan tidak merusak ovarium. 

“Caranya dengan obat golongan goserelin dan nephrolit untuk menutup ovarium sementara selama prosedur kemoterapi,” ujarnya. 

“Ada juga metode pembekuan sel telur dengan terlebih dahulu menghasilkan sel telur, kemudian dilakukan operasi kecil, lalu sel telurnya dipindahkan yang matang agar bisa dibekukan. Prosedur ini biasanya memakan waktu 2-6 minggu,” ucapnya lagi.

  1. Pembekuan Embrio 

Pembekuan embrio merupakan prosedur di mana sel telur dikeluarkan dari ovarium. Sel telur ini kemudian dibuahi dengan sperma di laboratorium untuk membentuk embrio. Selanjutnya, embrio dibekukan untuk digunakan di masa depan.

  1. Pembekuan Jaringan Ovarium (Kriopreservasi) 

Dokter Iqbal menjelaskan, kriopreservasi dilakukan di masa subur sebelum perawatan kemoterapi. Biasanya dokter akan memeriksa pasien dengan USG dan HSG terlebih dahulu. 

Metode pembekuan jaringan ovarium ini melibatkan pembedahan yang mengangkat sebagian atau seluruh ovarium. Kemudian, jaringan ovarium yang berisi telur dibekukan. 

Lalu, setelah pasien selesai menjalani  kemoterapi, jaringan tersebut dicairkan dan ditempatkan kembali di tubuh wanita. 

Artikel lainnya: Ragam Buah untuk Kesuburan Kandungan Agar Cepat Hamil

  1. Transposisi Ovarium 

Transposisi ovarium adalah operasi untuk menjauhkan ovarium dari bagian tubuh yang menerima terapi kanker. Prosedur ini dapat dilakukan selama operasi pengangkatan kanker atau melalui operasi laparoskopi.

  1. Konsumsi Makanan Sehat

Kesuburan wanita saat menjalani kemoterapi juga dipengaruhi oleh pola makan sehari-hari. Itu sebabnya, konsumsilah asupan sehat dengan gizi seimbang untuk meningkatkan kesuburan.

Antara lain dengan makan makanan yang mengandung protein, lemak sehat, karbohidrat, vitamin, serta mineral yang cukup untuk menjaga kesehatan reproduksi.

Selain melakukan cara-cara di atas, ketahui juga faktor-faktor lain yang mempengaruhi kesuburan wanita, salah satunya adalah usia.

Dijelaskan dr. Iqbal, semakin tua usia wanita yang menjalani kemoterapi akan semakin sulit untuk mengembalikan kesuburan pasca-kemoterapi.

“Di atas usia 40 tahun itu akan semakin sulit juga untuk mendapat anak. Kemudian selain pengobatan kanker mungkin juga wanita tersebut memiliki masalah kesehatan lain yang memengaruhi kesuburannya,” ucap dr. Iqbal.

Faktor gaya hidup yang tidak sehat dan tingkat stres juga bisa mempengaruhi kestabilan hormonal dan kesuburan. 

Efek samping kemoterapi memang  bisa memengaruhi kesuburan Anda. Akan tetapi, masih ada cara kok untuk memperbaiknya. Jangan menyerah, ya. Konsultasikan masalah kesehatan Anda dengan layanan Live Chat di aplikasi Klikdokter.

[HNS/JKT]

KesuburanKanker

Konsultasi Dokter Terkait