Covid-19

Medfact: Benarkah Vaksin COVID-19 Sinovac Bikin Gangguan Ereksi?

Tri Yuniwati Lestari, 16 Apr 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Viral di media sosial kalau vaksin Sinovac menyebabkan gangguan ereksi. Benarkah demikian? Apa kata dokter soal efek samping vaksin Sinovac ini?

Medfact: Benarkah Vaksin COVID-19 Sinovac Bikin Gangguan Ereksi?

Beberapa waktu belakangan, ramai di media sosial terkait efek samping vaksin Sinovac yang menyebabkan disfungsi ereksi. Kondisi tersebut diklaim terjadi usai seorang pria mendapatkan vaksin COVID-19 Sinovac dosis kedua.

Dalam unggahan tangkapan layar tersebut diceritakan kalau pada suntikan pertama vaksin Sinovac, dirinya tidak mengalami permasalahan apa pun. Namun, setelah menerima suntikan vaksin Sinovac kedua, barulah dia merasakan masalah pada alat vitalnya.

Pria itu mengaku mengalami gangguan ereksi setelah pemberian dosis kedua vaksin Sinovac. Awalnya ia malu mengakuinya. Namun, setelah ada pengakuan serupa dari orang lain, pria tadi berani bersuara.

Benarkah vaksin Sinovac adalah penyebab gangguan ereksi? Lantas, bagaimanakah tanggapan dokter mengenai hal ini?

Vaksin Sinovac Sebabkan Gangguan Ereksi?

Menanggapi hal ini, dr. Devia Irine putri menegaskan, “Sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah kalau vaksin COVID-19 (termasuk Sinovac) menyebabkan disfungsi ereksi pada pria.”

Selain itu, dilansir dari GoodRx, hasil uji klinis vaksin Moderna dan Pfizer-BioNTech juga tidak menemukan efek samping berupa disfungsi ereksi.

Sejauh ini, dari 70 ribu-an orang yang diuji, vaksin Moderna dan Pfizer hanya menyebabkan efek nyeri atau bengkak di area yang disuntik. Efek samping lainnya yang tercatat antara lain mual, muntah, sakit kepala, menggigil, atau demam.

Bahkan, dalam sejumlah studi yang sudah dilakukan, disfungsi ereksi tidak disebabkan vaksin. Sebaliknya, infeksi coronavirus-lah yang dapat memicu efek long COVID berupa gangguan ereksi. 

Dinukil dari Health Clevelandclinic, penelitian menjelaskan dampak virus corona pada kesehatan reproduksi dan seksual pria. Para peneliti menyimpulkan, penyintas COVID-19 dapat mengalami disfungsi ereksi. 

Artikel lainnya: Mengapa Efek Samping Vaksin COVID-19 Bikin Lelah dan Mengantuk?

“Disfungsi ereksi bisa menjadi penanda kesehatan secara keseluruhan. Jadi, terutama bagi orang muda dan sehat yang tiba-tiba mengalami disfungsi ereksi—apalagi setelah terkena COVID-19—bisa menjadi tanda sesuatu yang lebih serius sedang terjadi," ujar ahli urologi, Ryan Berglund.

Jadi, disimpulkan bahwa vaksin COVID-19 memang memberikan sejumlah efek samping. Namun, efek samping yang dirasakan kebanyakan bersifat ringan dan tidak sampai menyebabkan disfungsi ereksi.

Bukan Vaksin COVID-19, Ini Pemicu Disfungsi Ereksi

Dijelaskan dr. Devia Irine, ada banyak hal yang bisa jadi penyebab impotensi pada pria.

“Beberapa penyebab tersering antara lain masalah psikologis atau stres, masalah pada pembuluh darah, masalah saraf, atau bisa juga akibat obat-obatan tertentu,” ujar dia.

Selain itu, sering kali masalah disfungsi ereksi dikaitkan dengan usia lanjut, meski ini tidak selalu tepat. Pada studi tahun 2013 di Journal of Sexual Medicine disebutkan bahwa 265 disfungsi ereksi ditemukan pada pria di bawah usia 40 tahun.

Artikel lainnya: Mengenal Vaksin Corona CanSino yang Cuma Sekali Suntik

Gaya hidup pria dewasa, seperti merokok dan konsumsi minuman  beralkohol berlebih, juga bisa menjadi penyebab terjadinya disfungsi ereksi. Selain itu, pola makan yang buruk dan obesitas juga dapat membuat pria mengalami gangguan ereksi.

Karena banyak sekali kemungkinan penyebab disfungsi ereksi, pria yang mengalami masalah ini perlu diperiksa langsung oleh dokter. 

Jika Anda masih ragu divaksinasi COVID-19 karena takut mengalami disfungsi ereksi, segera singkirkan pikiran tersebut. Vaksin terbukti aman dan mampu mencegah Anda dari gejala berat infeksi COVID-19.

Anda masih punya pertanyaan seputar efek samping vaksin Sinovac, konsultasikan langsung dengan dokter melalui layanan Live Chat dari Klikdokter.

[HNS/JKT]

virus coronavaksinDisfungsi Ereksi

Konsultasi Dokter Terkait