HomeIbu Dan anakKesehatan AnakWaspada Penyakit Batten, Penyebab Demensia pada Anak
Kesehatan Anak

Waspada Penyakit Batten, Penyebab Demensia pada Anak

Tamara Anastasia, 14 Apr 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tahukah Anda, demensia juga bisa terjadi pada anak? Salah satu hal yang menjadi biang keladi keadaan tersebut adalah penyakit batten. Yuk, kenali lebih lanjut!

Waspada Penyakit Batten, Penyebab Demensia pada Anak

Demensia adalah penyakit yang membuat penderitanya mengalami penurunan daya ingat, kesulitan berbahasa, serta tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik.

Demensia paling sering ditemukan pada orang lanjut usia. Meski demikian, penyakit tersebut ternyata juga berpotensi dialami oleh anak-anak.

Faktanya, peningkatan risiko demensia pada anak dipengaruhi oleh keadaan penyakit batten.

Apa Itu Penyakit Batten?

Penyakit batten merupakan kelainan sistem saraf Neuronal ceroid lipofuscinosis (NCL), yang kondisinya semakin buruk seiring waktu. Kerusakan tersebut terjadi akibat zat lemak (lipopigmen) yang menumpuk di sistem saraf pusat, sel otak, dan bagian mata.

Penyakit batten biasanya mulai dialami pada masa anak-anak, antara usia 5 dan 10 tahun. Melansir WebMD, penyakit ini terjadi pada 2 hingga 4 orang dari setiap 100.000 kelahiran di Amerika Serikat akibat diwariskan secara genetik.

Tidak hanya meningkatkan risiko demensia pada anak, penyakit batten juga dapat menjadi penyebab kematian dini.

Artikel Lainnya: Gaya Hidup Ini Bisa Mengurangi Risiko Demensia

Gejala Penyakit Batten yang Perlu Diwaspadai

Penyakit batten yang menyerang anak terbagi menjadi 3 tipe, yaitu:

1. Congenital BCL

Kondisi NCL bawaan dapat menyebabkan bayi terlahir dengan kondisi kejang, serta ukuran kepala terlalu kecil (mikrosefali). Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kematian dini, yakni setelah bayi dilahirkan.

2. Infantile NCL (INCL)

Infantile NCL (INCL) umumnya terjadi antara usia 6 bulan dan 2 tahun. Kondisi ini dapat mengakibatkan mikrosefali, serta kontraksi di otot hingga membuat tubuh tersentak.

Sebagian besar anak yang lahir dengan kondisi INCL akan meninggal sebelum mereka genap berusia 5 tahun.

3. Late Infantile NCL (LINCL)

Biasanya dimulai antara usia 2 dan 4 tahun, dengan gejala seperti kejang yang tidak membaik dengan pengobatan. Keluhan yang terjadi akibat kondisi ini termasuk hilangnya koordinasi otot.

Dalam banyak kasus, penyakit batten juga bisa menyebabkan kebutaan pada anak. Hal ini pun dikatakan oleh dr. Dyah Novita Anggraini.

Artikel Lainnya: Waspada saat Penderita Demensia Bicara soal Bunuh Diri

Menurutnya, kebutaan adalah tanda awal munculnya penyakit batten, apalagi jika sebelumnya si kecil tidak mengalami masalah dengan penglihatannya.

“Pada pemeriksaan mata, anak dengan penyakit batten biasanya akan terdeteksi mengalami kebutaan,” kata dr. Dyah Novita.

“Tidak hanya itu, gangguan komunikasi pada anak juga bisa terjadi (akibat penyakit batten). Anak jadi lebih sulit menangkap apa yang orang lain katakan,” sambungnya.

Lebih lanjut, dr. Dyah Novita juga mengatakan bahwa penyakit batten pada anak juga bisa menyebabkan penurunan fungsi sensorik. Hal ini membuat anak kesulitan untuk berjalan, mudah terjatuh, dan tidak mampu mempertahankan keseimbangan tubuhnya.

Dalam kasus yang parah, penyakit batten pada anak juga bisa menyebabkan halusinasi, perubahan perilaku dan kepribadian, serta gangguan mood.

Mengetahui adanya kemungkinan buruk tersebut, setiap orangtua diminta untuk waspada terhadap perubahan pada kondisi kesehatan si kecil. Jika didapati adanya gejala penyakit batten, segera bawa si kecil berobat ke dokter atau rumah sakit.

Penyakit batten tak hanya dapat menjadi penyebab demensia dini. Kondisi tersebut juga bisa menimbulkan berbagai komplikasi berbahaya, yang bahkan bisa mengancam nyawa si buah hati.

Oleh karena itu, tetap waspada akan segala kemungkinan. Jangan sungkan untuk berkonsultasi kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau di aplikasi KlikDokter jika Anda ingin tahu lebih lanjut mengenai penyakit batten.

(NB/JKT)

AnakDemensia

Konsultasi Dokter Terkait