HomePsikologiPsikologi KeluargaDampak Negatif Orangtua yang Mengalami Burnout pada Anak
Psikologi Keluarga

Dampak Negatif Orangtua yang Mengalami Burnout pada Anak

Krisna Octavianus Dwiputra, 02 Apr 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Orangtua bisa mengalami burnout karena berbagai masalah. Nah, ketahui apa yang terjadi pada anak dari efek burnout yang dialami ortu.

Dampak Negatif Orangtua yang Mengalami Burnout pada Anak

Menjadi orangtua tidaklah mudah. Ada beberapa kondisi yang bisa membuat mereka menjadi burnout dan aktivitas sehari-hari akhirnya terganggu.

Kondisi burnout yang dialami orangtua nyatanya dapat berdampak pada kesehatan mental anak. Oleh karena itu, masalah ini tidak boleh diabaikan.

Berikut ini beberapa dampak dari orangtua burnout yang bisa terjadi pada anak: 

1. Anak Bisa Kesepian

Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, anak-anak bisa saja menjadi merasa kesepian karena merasa kurang diperhatikan. Sebab, saat burnout, orangtua akan fokus pada urusannya sendiri. Akhirnya, anak-anak dapat seperti ditinggalkan.

2. Anak Mengalami Perubahan Emosi

"Anak akan cenderung mengalami perubahan emosi. Karena, orangtua juga sedang dalam kondisi tertekan dan emosi tidak stabil," ungkap psikolog Ikhsan.

3. Mencari Perhatian dengan Cara Tidak Tepat

Kalau orangtua sedang burnout, anak-anak bisa saja melakukan tindakan-tindakan mencari perhatian. Tapi, cara yang mereka lakukan cenderung tidak tepat dan menyalahi aturan.

4. Kepercayaan Diri Anak Menurun

"Kepercayaan diri anak akan menjadi menurun. Karena, ketika burnout, biasanya emosi orangtua tidak stabil dan akhirnya melampiaskannya ke anak," jelas Ikhsan.

Dalam keadaan ini, anak menjadi ragu untuk melakukan sesuatu akibat reaksi negatif yang diterima dari orangtua.

5. Mencari Pelampiasan Lain

"Anak-anak akan mencari bentuk pelampiasan lain atas apa yang mereka rasakan atau pikirkan. Karena, mereka tidak bisa bercerita ke orangtua," kata psikolog Ikhsan.

Orangtua yang sedang burnout biasanya tidak akan memikirkan kondisi anaknya. Akibatnya, anak kurang mendapat perhatian atau kasih sayang.

Artikel lainnya: 8 Kesalahan yang Bisa Dilakukan Orang Tua pada Anak

Atasi Dampak Orangtua Burnout pada Anak

Burnout pada orangtua meliputi kelelahan fisik dan mental. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan kronis, masalah tidur dan konsentrasi, serta gangguan psikis (seperti depresi atau kecemasan).

Ayah atau ibu yang mengalami burnout harus segera mencari tahu penyebabnya. Jadi, penyelesaiannya dapat diketahui dan tidak berdampak negatif pada anak.

Ketika sudah merasakan fase burnout, Ikhsan menyarankan sebaiknya segera membatasi aktivitas yang menjadi sumber stres. 

"Kalau sumbernya karena kerjaan, mungkin bisa cuti dulu. Lalu, coba lakukan kegiatan yang memang menyenangkan dan bisa menstabilkan suasana hati," ungkap psikolog Ikhsan.

"Sebisa mungkin cari tempat pelampiasan yang tepat agar anak tidak jadi tempat pelampiasan," sambungnya.

Tanda-tanda awal orangtua burnout adalah kelelahan fisik dan mental yang ekstrem. Selain itu, ciri-ciri lainnya yaitu mudah marah dan frustrasi, intensitas konflik meningkat, merasa tidak mampu mengurus anak, mengabaikan atau bahkan melakukan kekerasan pada anak, dan lain sebagainya.

"Ketika kita sudah tidak bisa konsentrasi dengan baik, emosi tidak stabil, dan merasa tertekan, sebaiknya segera ke psikolog supaya kondisi burnout-nya tidak semakin lama dan memburuk," saran psikolog Ikhsan.

Hati-hati, burnout yang dialami orangtua dapat berimbas pada anak. Segera atasi agar keadaan dan hubungan dalam keluarga kembali kondusif. 

Bila Anda butuh saran psikolog mengenai pengelolaan stres dan pola asuh anak, gunakan layanan Live Chat KlikDokter.

(FR/JKT)

kesehatan mentalburnout syndrome

Konsultasi Dokter Terkait