Kesehatan Mental

Bahaya Oversharing di Media Sosial untuk Kesehatan Mental

Krisna Octavianus Dwiputra, 21 Mar 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Membagikan banyak hal di media sosial atau oversharing itu tidak baik. Oversharing tidak bagus untuk kesehatan mental dan keamanan diri Anda!

Bahaya Oversharing di Media Sosial untuk Kesehatan Mental

Membagikan foto atau kegiatan yang sedang Anda lakukan di media sosial adalah hal yang lumrah, terutama di zaman serba teknologi seperti sekarang. Akan tetapi, jangan sampai sampai oversharing, ya

Sebab, oversharing bisa meningkatkan gangguan mental dan membahayakan keamanan diri sendiri. Tidak percaya? Simak bahaya oversharing lewat ulasan berikut ini!

Apa yang Dimaksud Oversharing di Media Sosial?

Sederhananya, oversharing merupakan perilaku membagikan informasi pribadi di media sosial secara berlebihan. Informasi yang dibagikan bisa berupa foto, video, atau informasi pribadi dan berkaitan dengan aktivitas Anda sehari-hari.

Anda perlu tahu, oversharing kerap dipandang sebagai kegiatan yang mengganggu oleh followers atau teman-teman pengikut di akun media sosial Anda. Bahkan, oversharing disebut-sebut menjadi gejala gangguan psikologis tertentu.

Menanggapi dugaan gangguan psikologis, Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog mengatakan orang yang oversharing pada dasarnya suka membicarakan atau membahas tentang diri mereka.

Akan tetapi, keinginan untuk diperhatikan itu meningkat dan dibawa ke media sosial. Selain itu, bisa saja mereka tidak menemukan arti "kehidupan" di dunia nyata sebenarnya.

"Oversharing bisa dilandasi karena orang itu merasa kesepian, sehingga mereka membutuhkan perhatian yang sekiranya bisa didapatkan dari sosial media," ungkap psikolog Ikhsan.

"Lalu, bisa juga karena orang tersebut sebenarnya punya self-esteem rendah. Jadi yang dia bagikan ke medsos tentang daily life-nya itu yang baik-baik saja biar citra dan kepercayaan dirinya meningkat dan dia menjadi lebih baik," sambung psikolog Ikhsan.

Artikel Lainnya: Kenali Bahaya yang Mengintai di Balik Tren Sharenting

Bahaya Bagi orang yang Suka Oversharing

Selain ada alasan psikologis yang mendasari, oversharing juga dapat menjadi bumerang bagi si pelakunya. Berikut bahaya oversharing di media sosial yang harus Anda ketahui:

  • Kesehatan Mental Menurun

"Sebenarnya, di satu sisi tidak baik jika oversharing, apalagi kalau respons dari orang lain malah mengabaikan si individu atau malah memberikan respons negatif. Akhirnya individu tersebut jadi semakin merasa tidak berharga karena tidak diperhatikan," jelas psikolog Ikhsan.

  • Menyebabkan Kecemasan

Cibiran dari orang lain tentang postingan kegiatan yang Anda bagikan bisa membahayakan kondisi mental diri sendiri.

"Belum lagi bahaya dari sisi psikologis yang bisa menimbulkan kecemasan karena membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang suka sharing juga," kata Ikhsan.

Artikel Lainnya: Ancaman Kesehatan yang Dihadapi Generasi Milenial

  • Memudahkan Niat Jahat Orang Lain

Oversharing juga bisa menjadi kesempatan bagi orang yang punya niat jahat terhadap Anda

Misalnya, jika Anda sering membagikan kegiatan secara real time sedang berlibur atau piket di malam hari. Orang yang punya niat jahat bisa mengamati kegiatan Anda lewat postingan di media sosial. 

Ketika Anda mem-posting bahwa sedang tidak di rumah, mereka bisa saja beraksi berusaha masuk ke rumah dan mengambil barang berharga yang sudah diincar sebelumnya. 

Lalu, dengan sering mem-posting lokasi keberadaan Anda, itu bisa menjadi cara mudah bagi penguntit untuk mengikuti dan mencelakai Anda. 

Artikel Lainnya: Berapa Lama Idealnya Detoks Media Sosial yang Efektif?

Tips Menghindari Bahaya Oversharing

Karena lebih besar risiko daripada manfaatnya, lebih baik hentikan perilaku oversharing. Anda bisa mengikuti tips dari psikolog untuk menghindari bahaya oversharing lewat cara berikut ini. 

  1. Ganti Media untuk Berbagi 

"Sebisa mungkin ubah media sharing-nya, jadi bukan ke media sosial. Kalau memang butuh tempat menyalurkan perasaan yang dirasakan atau kebutuhan akan diperhatikan, bisa bercerita kepada orang terdekat," ujar psikolog Ikhsan.

  1. Jangan Membagikan Informasi yang Sifatnya Pribadi

"Jika memang ingin mem-posting sesuatu, sebisa mungkin tidak share hal yang sifatnya privasi seperti barang milik pribadi atau masalah pribadi yang sedang dialami," tegas psikolog Ikhsan.

  1. Simpan Foto di Ponsel 

Kalau sedang jalan-jalan, simpanlah kenangan foto atau video di galeri ponsel pintar Anda. Apabila mau berbagi, cari foto atau video yang paling tidak menarik perhatian orang. Selain bisa terhindar dari aksi kriminal, menyimpan foto di galeri juga bagus untuk menahan diri dari oversharing.

Itu dia bahaya dan cara mengatasi perilaku oversharing. Untuk tahu tips kesehatan mental lainnya, Anda bisa membaca artikel di aplikasi Klikdokter.

(OVI/JKT)

Media Sosialkesehatan mental

Konsultasi Dokter Terkait