Diet dan Nutrisi

Mengenal Ragam Jenis Garam dan Manfaatnya

Tamara Anastasia, 14 Mar 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tidak hanya satu, tapi ada banyak sekali jenis garam yang bisa dijadikan bumbu masak. Lantas, mana yang paling sehat dikonsumsi sehari-hari?

Mengenal Ragam Jenis Garam dan Manfaatnya

Garam memang menjadi salah satu bumbu dapur yang tidak boleh ketinggalan. Pasalnya, tanpa sentuhan penyedap ini, cita rasa yang dihadirkan dalam suatu hidangan biasanya kurang sempurna. 

Ada beragam jenis garam yang dijual. Masing-masingnya pun memiliki karakteristik sendiri. Nah, manakah garam yang sebenarnya paling sehat? 

Berikut ini beberapa jenis garam dan cirinya: 

1. Garam Laut 

Garam laut didapatkan dari air yang menguap. Rasanya pun tergolong lebih asin ketimbang jenis lainnya. Garam laut juga punya kandungan natrium klorida yang cukup tinggi. 

Hanya saja, jumlah kedua kandungan tersebut tergantung dari sumber dan cara pengolahan garam. Selain itu, karena pencemaran laut, garam laut juga dapat menyimpan sejumlah kecil logam berat seperti timbal.

2. Garam Meja (Garam Halus)

Garam meja biasanya memiliki tekstur yang halus. Jenis ini banyak dikonsumsi untuk menambah rasa. Garam meja juga mengandung natrium klorida yang tinggi. 

Garam meja juga terkadang ditambahkan iodium buatan. Penambahan iodium dilakukan untuk mencegah gangguan kesehatan ketika kekurangan iodium. 

Kekurangan iodium menjadi penyebab utama hipertiroidisme, cacat intelektual, dan berbagai masalah kesehatan lainnya.

Artikel lainnya: Manfaat Garam untuk Kesehatan, Apa Saja? 

3. Garam Himalaya

Garam Himalaya memiliki warna pink dengan tekstur lebih kasar. Jenis ini tidak melalui pemrosesan, sehingga kemurniannya masih terjamin dan tidak ada zat kimia apa pun yang ditambahkan di dalamnya. 

Ini sebabnya, garam Himalaya tergolong mahal karena kemurniannya tersebut.

4. Garam Celtic 

Anda mungkin jarang mendengar garam Celtic. Pasalnya, garam ini lebih populer di Prancis. 

Garam Celtic memiliki warna keabuan dan mengandung sedikit air. Jenis ini pun akan terasa sedikit lembap ketimbang garam biasa. 

Artikel lainnya: Sederet Manfaat Air Garam untuk Kesehatan Tubuh Anda

5. Garam Kosher

Garam kosher memiliki butiran yang besar dan kasar. Garam ini cenderung tidak mengandung zat aditif seperti zat anti-penggumpalan dan yodium. 

Meski berbentuk besar, 1 sdt garam kosher beratnya jauh lebih ringan dibanding 1 sdt garam biasa.

6. Fleur de Sel 

Fleur de sel merupakan salah satu garam yang harganya tergolong mahal. Bahkan, saking mahalnya garam ini juga disebut sebagai “caviar” di antara jenis lainnya. 

Garam fleur de sel hanya diekstraksi pada hari yang cerah. Jadi, bentuk kristalnya masih lebih tipis dan cenderung kering. 

7. Sel Gris (Garam Abu-abu)

Sel gris mirip dengan fleur de sel. Saat fleur de sel dipanen dari lapisan atas, sel gris justru dibiarkan jatuh ke dasar panci garam sebelum dipanen. Kandungan mineralnya lebih tinggi dan warnanya menjadi abu-abu.

Artikel lainnya: Ini yang Terjadi Jika Tubuh Kekurangan Garam

8. Garam Hitam Himalaya

Garam ini memiliki warna hitam yang berasal dari mineral greigite. Baunya pun sangat menyengat akibat kandungan sulfurnya yang tinggi. 

9. Garam Lava Hitam Hawaii

Jenis garam ini terbuat dari air laut yang menguap dan terletak di aliran lava yang mengeras. Sayangnya, garam lava hitam cukup sulit ditemukan. Tidak semua daerah memiliki kolam lava yang mengeras. 

10. Garam Truffle 

Garam truffle merupakan campuran garam laut dengan jamur ascomycetes. Campuran inilah yang membuat garam truffle memiliki serbuk hitam di dalamnya. 

Garam ini juga punya banyak protein yang baik untuk menjaga kekebalan tubuh. Meski begitu, porsinya pun harus dibatasi agar tidak terjadi hipertensi. 

11. Garam Asap

Garam asap (smoked salt) merupakan satu dari banyak varian garam laut. Smoked salt adalah garam laut yang dipanggang di atas api selama dua minggu dengan menggunakan batang kayu. 

Rasanya bervariasi tergantung dari jenis kayu apa yang digunakan untuk membakarnya. Biasanya, garam asap banyak digunakan untuk memberi cita rasa barbeku pada beberapa hidangan. 

Artikel lainnya: Gula atau Garam, Mana yang Lebih Berbahaya bagi Kesehatan?

12. Curing Salt 

Curing salt atau garam pengawet digunakan untuk mengawetkan daging atau hewan laut. Umumnya, garam ini terbuat dari garam dapur yang dicampur gula. 

13. Garam Tepung 

Sama dengan namanya, garang tepung memiliki tekstur yang lebih halus ketimbang garam meja. Jenis ini punya rasa yang sama dengan garam pada umumnya. 

Lalu, garam tepung pun biasa digunakan untuk bumbu masakan atau adonan kue. 

14. Garam Laut Korea

Garam laut Korea berasal dari perairan laut Korea. Hanya saja, kandungan sodiumnya lebih rendah ketimbang garam meja biasa. 

Artikel lainnya: Perbedaan Sea Salt dan Pink Salt dengan Garam Biasa

Mana yang Lebih Sehat?

Dari sederet jenis garam di atas, manakah yang sebenarnya lebih sehat untuk Anda konsumsi? Dokter Dyah Novita Anggraini mengatakan, “Semua garam sebenarnya sama. Manfaatnya untuk memenuhi kebutuhan iodium di dalam tubuh. Jadi, mau pakai garam Himalaya, garam meja, atau lainnya, semua sama.”

“Hanya saja, takarannya yang perlu diperhatikan. Satu sendok teh [garam] maksimal per hari, terutama bagi penderita hipertensi,” lanjutnya.

Sementara, menurut WHO, batas maksimal makan garam adalah 6 gram (sekitar satu sendok dalam sehari). Ketentuan ini dibuat bagi Anda yang tidak punya riwayat kesehatan seperti hipertensi atau penyakit kronis lainnya. 

Apabila Anda punya kondisi kronis seperti penyakit jantung, stroke, atau diabetes, sebaiknya jumlah garam harian harus dikurangi lagi. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan tekanan darah dan mencegah terjadinya edema (penumpukan cairan).

Setelah mengetahui beberapa jenis garam di atas, mana yang akan Anda gunakan? Yang penting, batasi konsumsi hariannya, ya. Kalau mau tanya lebih lanjut kepada dokter, gunakan Live Chat KlikDokter!

(FR/JKT) 

mineralgaram

Konsultasi Dokter Terkait