THT

Dari yang Ringan hingga Berat, Kenali Derajat Gangguan Pendengaran

Ayu Maharani, 05 Mar 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Gangguan pendengaran juga punya derajat keparahan seperti luka bakar. Ingin mengira-ngira Anda berada di derajat apa? Cek penjelasan berikut ini.

Dari yang Ringan hingga Berat, Kenali Derajat Gangguan Pendengaran

Tuli bukan sekadar tak bisa mendengar suara sama sekali, lho. Ada derajat tuli yang mesti diperhatikan sebelum dokter memberi diagnosis tertentu. 

Setiap derajat punya kondisinya masing-masing. Karena itulah, penting bagi Anda untuk mengenali seperti apa gangguan pendengaran yang terjadi di setiap derajatnya. 

Derajat Gangguan Pendengaran

Suara yang memicu gangguan pendengaran adalah bunyi yang lebih keras dari 85 desibel. Bunyi tersebut kerap dikeluarkan oleh mesin, contohnya mesin pemotong rumput. 

Untuk suara konser dan tembakan, bunyi-bunyian tersebut lebih keras dari 120 dan 140 desibel. 

Telinga akan terasa nyeri dan bising ketika manusia mendengar suara lebih dari 140 desibel. Selain desibel, hertz (Hz) juga diperlukan untuk mengukur frekuensi atau nada. Uji pendengaran biasanya terjadi di rentang 250 - 8.000 Hz. 

Uji gangguan pendengaran dilakukan dengan menggunakan audiogram. Saat diukur bersamaan, desibel dan hertz akan menunjukkan derajat tuli Anda. 

Artikel Lainnya: Gangguan Telinga yang Paling Sering Terjadi, Apa Saja?

Adapun derajat tuli yang dimaksud, yaitu:

  1. Gangguan Pendengaran Ringan/Mild Hearing Loss

Suara yang bisa didengar berkisar 26-40 desibel. Hal itu menunjukkan bahwa Anda tidak bisa mendengar suara detak jam atau air keran menetes. 

Meski bisa mengikuti percakapan, Anda cukup kesulitan menangkap setiap kata di lingkungan yang cukup ramai. 

  1. Gangguan Pendengaran Sedang/Moderate Hearing Loss

Orang dengan gangguan pendengaran sedang tidak dapat mendengar suara kurang dari 41-70 desibel. 

Anda mungkin akan kesulitan memahami percakapan dengan suara normal. Bahkan, dering bel pintu atau telepon juga terdengar samar saja. 

Artikel Lainnya: Mengenal Gangguan Pendengaran Tuli Kongenital

  1. Gangguan Pendengaran Berat/Severe Hearing Loss

Anda tidak bisa mendengar orang berbicara tanpa alat bantu dengar atau amplifikasi lainnya? Anda cenderung membaca gerak bibir untuk memahami percakapan? 

Kemungkinan Anda mengalami gangguan pendengaran yang parah. Orang dengan derajat tuli ini tidak bisa mendengar suara di bawah 71-90 desibel.

  1. Gangguan Pendengaran yang Sangat Parah/ Profound Hearing Loss

Di derajat ini, penderitanya tidak bisa mendengar suara yang lebih pelan dari 91-120 desibel.

Penggunaan alat bantu dengar pun seringkali tidak efektif. Gangguan pendengaran parah membuat Anda sulit mendengar suara keras, sekalipun itu suara mesin pesawat atau alarm kebakaran. 

Bila mampu mendengar suara -10 s.d 15 desibel, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari pendengaran Anda. 

Di bawah mild hearing loss, sebenarnya masih ada satu derajat lagi, yakni slight atau gangguan pendengaran yang sangat ringan. Orang dengan slight hearing loss baru bisa mendengar suara dengan kekerasan 16 desibel ke atas. 

Artikel Lainnya: Mengenal 7 Penyebab Ketulian

Solusi untuk Tiap Derajat Gangguan Pendengaran

Dokter Sara Elise Wijono, M.Res., mengingatkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter telinga hidung dan tenggorokan (THT) jika Anda mulai meminta orang lain untuk terus mengulangi pembicaraan. 

Tak bisa mendengar suara musik dengan volume pelan juga bisa menjadi indikasi bahwa Anda harus ke dokter. 

Pada derajat ringan dan sedang, masalah tersebut masih bisa diatasi dengan alat bantu dengar dengan standar tertentu. 

Jika gangguan pendengaran sudah berat dan parah, maka solusinya ada dua. Pertama, pasien mendapatkan implan koklea. Kedua, penderitanya mempelajari bahasa isyarat untuk berkomunikasi. 

Anggapan bahwa gangguan pendengaran saat kecil bisa sembuh ketika dewasa juga tidak sepenuhnya benar. Sebab, berdasarkan dr. Sara, kondisi tersebut harus ditentukan dulu penyebabnya. 

“Gangguan pendengaran yang disebabkan oleh sumbatan kotoran telinga masih bisa diatasi. Tetapi, ada juga sebab-sebab lain yang memang tidak bisa disembuhkan. Bayi baru lahir sekarang di-screening dulu pendengarannya. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi gangguan komunikasi dan belajar sedini mungkin,” tambahnya. 

Itu dia derajat tuli yang perlu Anda ketahui. Bila masih ada pertanyaan seputar pendengaran dan kesehatan telinga, tanyakan pada dokter kami lewat fitur LiveChat di aplikasi Klikdokter

(OVI/AYU)

Kesehatan TelingaGangguan PendengaranHari Pendengaran Sedunia