HomePsikologiRelationshipTipe Calon Suami yang Berbahaya untuk Kesehatan Mental
Relationship

Tipe Calon Suami yang Berbahaya untuk Kesehatan Mental

Tri Yuniwati Lestari, 27 Feb 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Anda sudah yakin akan menikahi pria yang tepat? Sebelum betul-betul memutuskan, cek dulu ciri calon suami yang tidak baik berikut. Apa saja, sih?

Tipe Calon Suami yang Berbahaya untuk Kesehatan Mental

Tidak seorang pun yang ingin menikahi orang yang salah. Namun, kerap kali seseorang “menutup mata” atas perilaku buruk pria ketika masih pacaran.

Sebelum Anda yakin untuk menikahi si dia, simak dulu tipe-tipe calon suami yang tidak baik untuk kesehatan mental berikut.

 

1. Terlalu Pencemburu

Rasa cemburu memang tidak sepenuhnya salah. Sedikit rasa cemburu dapat memberikan “bumbu” dalam hubungan Anda.

Menurut Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, rasa cemburu itu seperti garam pada makanan. Bila diberikan dalam takaran yang pas maka rasa makanan akan menjadi enak.

Namun, bila garam diberikan terlalu banyak maka akan membuat makanan tersebut keasinan sehingga tidak bisa dimakan.

“Hal-hal kecil, seperti melarang atau membatasi diri untuk berkembang dan memperluas relasi positif karena sikap posesif yang berlebihan, ini tidak baik untuk kesehatan mental,” kata Gracia.

2. Tipe Pasangan yang Terlalu Mengontrol

Ciri calon suami yang tidak baik berikutnya adalah terlalu mengontrol. Perilaku ini kerap dilihat sebagai bentuk perhatian dari pasangan.

Namun, sama halnya dengan cemburu, pria yang terlalu mengontrol juga tidak baik untuk kesehatan mental.

Pasalnya, Anda tidak bisa menjadi diri sendiri. Anda harus mengikuti semua aturan yang dibuat olehnya.

Punya pasangan yang terlalu banyak mengontrol akan membuat diri Anda seperti robot, yang harus selalu mengikuti perintah yang diberikan.

“Anda tidak merasa memiliki kendali di dalam hubungan karena sikap calon suami yang terlalu mengontrol, bersikap egois, dan tidak mempertimbangkan hak dan posisi Anda,” ucap Gracia.

Artikel Lainnya: Persiapan Malam Pertama yang Harus Dimiliki Pengantin Baru!

3. Tipe Pasangan yang Temperamen

Orang-orang yang mudah marah atau kesal sering kali kehilangan kendali pada dirinya. “Orang-seperti ini sulit mengontrol emosi sehingga berpotensi melakukan kekerasan dalam bentuk apa pun (tidak hanya fisik),” kata Gracia.

Bila Anda sudah mengalami kekerasan fisik selama pacaran ada baiknya evaluasi kembali perilaku tersebut. Pikirkan baik-baik sebelum Anda memutuskan untuk menikah dengan orang tersebut.

Tidak menutup kemungkinan, sang kekasih akan melakukan hal yang sama ketika sudah menikah. Hal ini tentu buruk bagi kesehatan mental istri nantinya, bukan?

4. Tipe Pasangan yang Selalu Menyalahkan

Tipe calon suami tidak baik berikutnya adalah yang selalu menyalahkan. Pria dengan tipe ini biasanya enggan untuk meminta maaf saat berbuat salah, bahkan balik menyalahkan Anda.

Mereka juga terbiasa lari dari tanggung jawab, baik masalah menyangkut Anda ataupun tidak. Jika selalu disalahkan oleh pasangan untuk hal-hal yang perlu, Anda sudah terjebak dalam hubungan toksik.

Artikel Lainnya: Suami Penyuka Sesama Jenis, Kok Bisa Istri Tidak Tahu?

5. Tipe Pasangan yang Suka Berbohong

Pasangan seharusnya menjadi tempat untuk mencurahkan perasaan dengan jujur. Namun, tidak semua pria demikian.

Sebagian pria sering menjadikan kebohongan sebagai cara untuk mendapatkan kembali hati Anda.

Pasangan Anda sering berbohong? Waspadalah, kebiasaan berbohong bisa terus terbawa sampai menikah nanti!

6. Tipe Pasangan yang Narsis

Tipe pasangan yang narsis biasanya melihat Anda sebagai boneka. Mereka selalu mementingkan penampilan fisik, dan menuntut Anda selalu tampil cantik dan menarik agar mendapat perhatian orang lain.

Mereka juga selalu membanding-bandingkan Anda dengan orang lain. Jika Anda ingin mempertahankan harga diri, hindari berhubungan lebih jauh dengan orang seperti itu.

7. Tipe Pasangan yang Kompetitif

Pasangan yang kompetitif selalu melihat hubungan sebagai persaingan. Mereka tidak mau kalah dalam hal apa pun dari Anda, termasuk dalam hal karier dan pendapatan. Mereka juga biasanya tidak suportif pada pasangan.

Artikel Lainnya: Bumil Jangan Bertengkar dengan Suami, Ini Efeknya pada Janin!

Bagaimana Cara Memilih Suami yang Tepat?

Bertahan dengan pasangan yang membuat mental Anda sakit tidaklah sehat. Selektif dan mengenal dalam-dalam calon teman hidup Anda sangat perlu dilakukan. Bagaimanakah caranya?

Berikut saran dari psikolog Gracia dalam memilih calon suami yang tepat:

  • Step by step luangkan waktu untuk semakin mengenal dia dan keluarga. Jangan terburu-buru menikah, karena menikah bukanlah “target”.
  • Sama-sama belajar dalam membangun hubungan. Komunikasikan hal yang Anda suka dan tidak disukai dari si dia. Dengarkan juga yang disampaikan pasangan kepada Anda. 
  • Komunikasi dua arah dan saling terbuka untuk mau memahami adalah hal yang penting dalam membangun hubungan yang harmonis.
  • Kenali lingkungan dan orang-orang terdekatnya.
  • Evaluasi apa yang Anda butuhkan dari seorang pasangan hidup. Saat sudah mengenal lebih jauh, Anda bisa menilai sendiri seberapa baik pasangan.
  • Lakukan persiapan matang sebelum melanjutkan jenjang selanjutnya, baik secara finansial maupun psikologis.
  • Pastikan Anda bisa menerima kekurangannya.

Pastikan tipe calon suami tidak baik di atas tidak ada dalam diri calon suami Anda kelak, ya. Bersama orang yang toksik hanya akan berefek buruk pada kesehatan mental Anda.

Ingin berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater, manfaatkan layanan LiveChat dari Klikdokter.

(HNS/AYU)

Relationshipkesehatan mental

Konsultasi Dokter Terkait