HomeIbu Dan anakKehamilanMengenal Fakta-fakta Trimester Keempat pada Ibu dan Bayi
Kehamilan

Mengenal Fakta-fakta Trimester Keempat pada Ibu dan Bayi

Ayu Maharani, 18 Feb 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tak berhenti di trimester ketiga, ada juga yang namanya trimester keempat. Apa sih itu sebenarnya? Apakah semua ibu mengalami kondisi ini?

Mengenal Fakta-fakta Trimester Keempat pada Ibu dan Bayi

Menyebut fase trimester keempat mungkin bikin sebagian wanita mengernyitkan alisnya. Pasalnya, selama ini, hampir semua orang mengetahui bahwa trimester kehamilan cuma sampai ketiga.

Hal itu memang tepat. Namun, tak ada salahnya mengetahui lebih lanjut soal trimester keempat. Karena pada dasarnya, semua ibu mengalami fase ini, lho!

 

Apa Itu Trimester Keempat?

Istilah trimester keempat pertama kali diperkenalkan seorang dokter anak dan penulis buku The Happiest Baby on The Block bernama Harvey Karp, MD. Ahli medis asal Amerika Serikat itu mengatakan bahwa manusia adalah mamalia yang kondisi kelahirannya cukup berbeda. 

Jika dibandingkan dengan kebanyakan mamalia lain, bayi yang dilahirkan si induk langsung bisa berjalan (meski belum lancar). Namun, bayi manusia butuh setahun untuk menguasai keterampilan itu. 

Dalam teorinya, Karp mengatakan, “Bayi manusia lahir lebih awal daripada mamalia lain karena jika kita berada di perut ibu, kepala kita akan terlalu besar untuk masuk ke jalan lahir. Bayi manusia dilahirkan sebelum mereka siap dilahirkan.”

“Karena itulah, di tiga bulan pertama kelahirannya, mereka membutuhkan perawatan dan perhatian yang jauh lebih kompleks.”

Artikel Lainnya: Dukungan Ayah di Trimester Pertama Kehamilan Ibu

Atas dasar penjelasannya itu, trimester keempat adalah fase tiga bulan pertama kelahiran bayi Anda.

Jadi, trimester empat sesungguhnya tidak mengacu pada hamil trimester 4. Seperti penjelasan di atas, kondisi ini bukan dirasakan ketika ibu masih mengandung.

Bayi yang baru keluar dari rahim ibu mengalami disorientasi dan ketidakmampuan untuk menenangkan diri tanpa bantuan.

Alhasil, di tiga bulan pertama kelahiran, bayi akan sangat rewel dan ibu akan melakukan segala hal untuk memenuhi semua kebutuhannya.

Apa yang Terjadi pada Bayi dan Ibu di Trimester Keempat?

Ada banyak yang terjadi pada bayi di tiga bulan pertama kelahirannya. Di masa-masa ini juga, orang tua akan kebingungan dengan segala perilaku bayi. Beberapa hal yang bisa Anda lihat di fase trimester keempat ini, antara lain:

  • Mata bayi tampak juling dan hanya mampu melihat 20-40 cm di depannya. Mereka juga belum bisa melihat warna dengan jelas (hanya hitam putih).

Meski belum bisa melihat warna, mereka senang memandang wajah orang tua dan mampu mengenalinya setelah satu bulan. Pada usia 3 bulan, pandangannya sudah bisa mengikuti benda bergerak. 

  • Selain sering menangis, bayi di masa ini juga akan menghabiskan waktunya dengan tidur.

Waktu tidur yang panjang memang diperlukan bayi di tiga bulan pertama agar kemampuan sensorik otaknya berkembang. 

  • Karena keluar dari rahim ibu yang hangat membuat bayi tidak nyaman, secara otomatis bayi pasti meminta hal lain untuk membuatnya nyaman. Hal lain yang dimaksud itu adalah menyusu.

Dekat dengan payudara ibu sambil menyusu memang bisa membuat bayi nyaman dan tenang. 

Artikel Lainnya: Hal Ini Harus Diperhatikan Ibu Hamil Saat USG Trimester 1

  • Dalam fase trimester keempat, mereka mulai belajar bereaksi dan mengeluarkan refleksnya. Saat ada yang mengajaknya berbicara atau bercanda, bayi Anda akan mulai tersenyum. 
  • Bayi yang baru lahir tidak dapat mengangkat kepala, menggerakkan tangan dengan sengaja, atau mengontrol gerakan tubuhnya.

Pada usia 3 bulan, bayi baru mengangkat kepala dan dadanya, mengusap benda bergerak, dan mendekatkan tangan ke mulut. 

  • Bayi akan belajar mengenali aroma tubuh serta suara orangtuanya. Jangan heran jika di usia tiga bulan, bayi cenderung rewel ketika digendong atau dipegang orang lain.

Sebab, dia masih merasa tak aman jika mencium aroma dan mendengar suara yang berbeda. 

Tak cuma bayi, ibu pun mengalami sejumlah perubahan pasca-hamil dan melahirkan. Sederet hal yang bisa dirasakan ibu di fase trimester keempat, antara lain:

  • Rasa nyeri, kram, perdarahan postpartum, dan penyembuhan luka akan menjadi “sahabat” Anda selama beberapa minggu ke depan. 
  • Tubuh hendak mengubah hormon kehamilan menjadi hormon yang lebih normal. Alhasil, perubahan suasana hati rentan terjadi, khususnya di 10 hari pertama.

Jika dua minggu kondisi ibu tidak membaik, ibu mungkin mengalami depresi pascapersalinan

  • Payudara akan membengkak, puting akan sensitif, dan kadang ASI bocor juga dialami oleh ibu di masa trimester keempat. 
  • Mata panda dan wajah lesu serta sakit kepala karena kurang tidur merupakan hal lumrah yang dirasakan ibu di fase trimester ini. 

Artikel Lainnya: 10 Keluhan Ibu Hamil Trimester Kedua yang Wajib Diketahui

Apa yang Bisa Dilakukan Ibu di Fase Trimester Keempat?

Bayi berusaha keras untuk beradaptasi dengan dunia setelah dia keluar dari rahim ibu. Untuk memberikan rasa aman, tenang, dan nyaman, yang bisa dilakukan Anda adalah:

Menggendong dan Melakukan Kontak Kulit

Mendekatkan bayi ke tubuh ibu akan memberikan rasa hangat. Belaian dan suara lembut juga bisa dilakukan.

Lewat dekapan langsung, bayi bisa mendengar detak jantung serta napas ibu sehingga ia merasa aman dan tenang. 

Melakukan Bedong dan Menyusui

Rasa nyaman dan hangat seperti di dalam rahim juga bisa dirasakan bayi lewat pembedongan. Ibu tidak perlu membedongnya terlalu ketat, tapi juga jangan sampai terlalu longgar.

Saat bayi merasa lapar, jangan lupa untuk menyusuinya. Lakukan kontak mata beberapa kali sambil tersenyum supaya bonding dengan bayi semakin kuat. 

Self Care

Merawat bayi di tiga bulan pertama kelahirannya sungguh tidak mudah. Karena itu self care tetap perlu dilakukan ibu supaya tidak burnout. Adapun self care yang direkomendasikan oleh dr. Adeline Jaclyn, yaitu:

  • sebisa mungkin cari waktu untuk istirahat,
  • tetap bersosialisasi dengan keluarga dan sahabat,
  • konsumsi makanan bergizi yang Anda sukai,
  • luangkan waktu untuk menikmati saat-saat tenang, dan
  • tetap melakukan hobi positif.

“Jangan abaikan kondisi diri sendiri. Apabila kondisi mental ibu tidak membaik, cemas berlebih, depresi, apalagi sampai ada pikiran untuk menyakiti diri dan bayi, ibu bisa meminta pertolongan tenaga profesional,” sarannya. 

Ia menambahkan, “Begitu pula jika ada perdarahan, masalah menyusui, nyeri kepala yang tidak kunjung hilang hingga pandangan kabur, itu harus diperiksakan ke dokter.”

Kini, Anda sudah tahu kan tentang trimester keempat? Sekali lagi, fase ini tidak bisa dikatakan sebagai fase hamil trimester keempat karena terjadinya bukan saat masih mengandung.

Bila masih ada pertanyaan seputar kehamilan, persalinan, dan kesehatan anak, konsultasikan saja kepada dokter.  

(HNS/AYU)

Hamil

Konsultasi Dokter Terkait