Relationship

Tanda-Tanda Anda Terjebak dalam Hubungan Sepihak

Ayu Maharani, 04 Feb 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Bukannya bahagia, akhir-akhir ini hubungan yang dijalin justru bikin Anda stres dan merasa “sendiri”. Awas, perasaan tersebut bisa jadi awal dari hubungan sepihak!

Tanda-Tanda Anda Terjebak dalam Hubungan Sepihak

Hubungan percintaan sejatinya dibangun oleh dua orang. Karena itulah, keseimbangan menjadi kunci ideal dari hubungan asmara tersebut. Ya, namanya saja dijalani dua pihak, tentu harus ada timbal balik, kan

Jika tidak begitu, berarti Anda terjebak di dalam hubungan sepihak. Bagaimana tanda-tanda hubungan sepihak?

Tanda Hubungan Sepihak yang Bikin Anda Capek

Konsepnya mirip olahraga bulu tangkis, tenis, atau main jungkat-jungkit. Rasanya aneh dan tak nyaman sekali jika dimainkan seorang diri. 

Hubungan pun begitu. Meski terikat status, hubungan yang dijalani dan dihargai oleh satu pihak saja akan terasa percuma dan melelahkan.  

Beberapa ciri yang bisa menjadi indikasi bahwa Anda sedang terjebak di dalam hubungan sepihak, antara lain: 

  1. Kurang Komunikasi

Saat bertemu, chat, atau telepon, Anda bisa bebas berbicara tentang rasa frustrasi Anda terhadap sahabat atau pekerjaan. 

Di sisi lain, pasangan tidak berbagi apa-apa. Dia seakan-akan tidak peduli dengan apa yang terjadi di hidupnya sendiri. 

Awalnya Anda berpikir, si pasangan ini sosok pendengar yang baik. Dia tidak pernah memotong atau mengalihkan cerita ke pengalamannya sendiri. 

Kendati begitu, Anda tidak boleh terlena dengan kebiasaan tersebut. Karena bisa saja itu menandakan bahwa ia tidak tertarik bercerita dan terbuka dengan Anda, pasangannya sendiri.

Kasarnya, ini seperti berbicara dengan patung yang bernapas dan sulit membangun pola komunikasi yang kuat. Kebiasaan ini pada akhirnya membuat Anda kesulitan mengenal siapa sebenarnya pasangan Anda. 

Artikel Lainnya: Kenali Tanda-Tanda Anda Terjebak dalam Hubungan Toksik

  1. Sering Merasa Insecure

Ketika seseorang memprioritaskan hubungannya, ia tak segan untuk menampilkannya kepada orang lain. 

Hal semacam itu juga menjadi pertanda bahwa ia berkomitmen dengan Anda dan telah menutup pintu hatinya untuk orang lain. 

Sayangnya di dalam hubungan sepihak, biasanya cuma satu orang yang melakukan itu. Salah satu pihak terlihat bucin (budak cinta) banget, sedangkan yang satu terlihat cool-cool saja. 

Bahkan terkadang, ia enggan untuk mengakui hubungannya kepada orang lain, terutama ke lawan jenis.

Artikel Lainnya: Perhatikan, Ini 8 Ciri-ciri Hubungan Cinta Akan Kandas!

  1. Sering Merasa Kesepian 

Rasa kesepian bukan cuma dirasakan oleh para single. Orang yang sudah berpasangan tapi hubungannya tak baik pun bisa merasakan hal yang sama. 

Sebagai contoh, Anda dan pasangan sedang makan malam bersama. Bukannya membahas makanan enak yang sedang dimakan atau membicarakan topik apa pun, satu pihak terus-menerus memegang ponselnya. 

Bahkan terkadang, dia tidak merespons pertanyaan Anda. Keduanya tidak menjalani long distance relationship alias masih satu kota. 

Akan tetapi, si dia jarang sekali berinisiatif meluangkan waktu untuk sekadar mengantar atau bertemu.

Menelepon di saat genting pun kadang-kadang jarang diangkat. Kalau sudah begini, rasanya lebih happy jadi jomblo ketimbang punya pasangan. 

  1. Hanya Anda yang Merencanakan dan Melakukan

Dalam hubungan sepihak, sering kali hanya satu orang yang mengatur dan merasakan segalanya. 

Mulai dari merencanakan perjalanan, angan-angan pernikahan, hingga emosional sendiri saat ada masalah berat, merupakan tanda bahwa Anda terjebak dalam hubungan tipe itu. 

Sekalinya dia berjanji untuk berubah, suatu saat kebiasaan itu akan muncul lagi, bahkan bisa lebih parah timpangnya. 

  1. Anda Sering Menangkis Penilaian Orang Lain 

Kejanggalan hubungan kadang lebih dulu dilihat oleh orang lain ketimbang Anda sendiri. Ketika pasangan jarang sekali terlibat dalam urusan Anda, teman-teman mungkin sudah merasa bahwa si pasangan Anda ini bukan orang yang pedulian. 

Saat disinggung soal itu, Anda langsung memberi alasan bahwa dia sibuk ini itu sehingga tak sempat bergabung dan lain sebagainya. Padahal sebenarnya, tidak sempat merupakan tanda bahwa Anda memang tidak diprioritaskan

Artikel Lainnya: Ini Tanda Pasangan Tidak Mau Menjalin Komitmen dengan Anda

Dampak Hubungan Sepihak bagi Kesehatan Mental

Jika bicara dampak dari hubungan yang kurang sehat ini, Gracia Ivonika, M. Psi., Psikolog berpendapat, itu sangat tergantung dengan kondisi masing-masing orang. 

“Bisa berbeda-beda, ya, tergantung seberapa lama hubungan tersebut terjalin dan seberapa timpang ketidakseimbangannya. Lalu, respons pasangan saat mendiskusikan hal ini dan faktor lainnya juga ikut memengaruhi,” terangnya. 

Psikolog Gracia menambahkan, “Pada akhirnya, imbalance relationship akan memunculkan titik lelah. 

Namanya tidak ada timbal balik, pasti akan sangat melelahkan dan mengubah persepsi diri. Anda jadi merasa tidak berharga dan frustrasi.”

Apabila kondisi emosi negatif tidak ditangani dengan tepat, hal itu bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, misalnya depresi, gangguan kecemasan (anxiety), dan gangguan tidur. Kehidupan dan produktivitas sehari-hari pun dapat terganggu. 

Artikel Lainnya: Cepat Cinta Apakah Benar Cepat Benci, Ini Kata Psikolog

Terjebak dalam Hubungan Sepihak, Akhiri atau Lanjutkan?

Seperti kebanyakan masalah hubungan, kedua belah pihak harus berusaha membenahinya dulu sebelum mengambil keputusan.

Mulailah dengan percakapan kondisi hubungan kalian berdua. Jelaskan keluhan yang selama ini Anda rasakan dan berikan si dia kesempatan untuk menjelaskan alasannya. 

Jika alasannya masuk akal dan dia menyadari kesalahannya, maka tak ada salahnya untuk memberi kesempatan. 

Hal yang paling penting adalah kedua belah pihak sama-sama ingin membawa hubungan ke arah yang lebih baik. 

Jika saat berdiskusi si pasangan malah terlihat tidak antusias atau sudah diberi kesempatan tapi tak berubah, lebih baik akhiri hubungan tersebut. 

Karena pada dasarnya, semua orang layak untuk dicintai dan dihargai. Keluar dari hubungan sepihak yang tak sehat juga menjadi tanda bahwa Anda menghargai diri sendiri. 

Masih ada pertanyaan seputar psikologi hubungan dan kesehatan mental? Yuk, langsung konsultasikan pada psikolog kami lewat fitur LiveChat di aplikasi Klikdokter. 

(OVI/AYU)

Asmara

Konsultasi Dokter Terkait