HomeIbu Dan anakKesehatan BayiKenali Hepatoblastoma, Kanker Hati yang Bisa Menyerang Bayi
Kesehatan Bayi

Kenali Hepatoblastoma, Kanker Hati yang Bisa Menyerang Bayi

Ayu Maharani, 03 Feb 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kanker hati rupanya menyerang tanpa pandang bulu. Bayi pun bisa jadi ‘korbannya. Simak soal hepatoblastoma di sini.

Kenali Hepatoblastoma, Kanker Hati yang Bisa Menyerang Bayi

Kanker hati tak cuma menyerang orang dewasa dengan pola hidup buruk. Kenyataannya, bayi baru lahir juga bisa mengalami kondisi yang disebut hepatoblastoma. 

Meski jarang terjadi, orangtua tetap harus memperhatikan masalah yang satu ini. Sebab, makin cepat didiagnosis, makin besar kesempatan bayi untuk sembuh total dan hidup tanpa gangguan pertumbuhan. 

 

Mengenal Hepatoblastoma Lebih Dekat

Penyebab hepatoblastoma belum diketahui secara pasti. Kendati begitu, ada beberapa faktor yang meningkatkan risikonya, yaitu berat badan lahir rendah dan kelahiran prematur

Terinfeksi hepatitis B atau punya kelainan genetik sindrom Beckwith-Wiedemann (bagian tubuh tertentu tumbuh cepat) juga bisa membuat bayi terkena hepatoblastoma. 

Orangtua wajib hati-hati jika bayi terus-menerus rewel dan kehilangan nafsu makan sama sekali.

Sebab, berangkat dari dua gejala itu, semua penyakit bisa terjadi, termasuk hepatoblastoma. 

Artikel Lainnya: Kanker Hati pada Anak, Apa Gejalanya?

Selain dua gejala tersebut, tanda-tanda yang dirasakan oleh bayi yang terkena kanker hati, yaitu:

  • Selalu lelah. 
  • Merasa tidak nyaman pada perutnya.
  • Mual muntah.
  • Muncul benjolan di perut.
  • Perut bengkak.
  • Pembuluh darah muncul di perut.
  • Demam.
  • Berat badan turun signifikan.
  • Mata dan kulit menguning.

Jika hepatoblastoma dialami oleh anak laki-laki di bawah usia 9 tahun, dia bisa mengalami pubertas dini.

Tanda-tanda pubertas dini akibat hepatoblastoma, antara lain pembesaran testis dan penis, munculnya bau badan khas orang dewasa, dan muka berjerawat. 

Benjol dan rasa tidak nyaman di perut yang terus muncul pada bayi prematur dan berat badan rendah tidak boleh diabaikan.

Begitu pula jika kondisi itu terjadi pada bayi yang belum menerima imunisasi hepatitis B. Segera periksakan kondisi tersebut ke dokter anak sebelum terlambat. 

Artikel Lainnya: Amankah Bayi Minum ASI dari Ibu yang Kena Hepatitis B?

Bagaimana Cara Mengobati Kanker Hati pada Bayi?

Sebelum mengetahui cara diagnosis dan pengobatan hepatoblastoma, orang tua wajib memahami ini dulu. 

Dokter Valda Garcia menegaskan bahwa keberhasilan pengobatan penyakit ini sangat tergantung pada stadium kankernya. 

“Jika terdeteksi di stadium awal dan langsung ditangani oleh dokter, prognosis untuk sembuh akan lebih tinggi. Kalau tidak segera diperiksakan, dikhawatirkan tumor akan semakin membesar dan menyebabkan pendarahan intraabdomen (dalam rongga perut),” jelasnya.

Setelah bayi dibawa ke rumah sakit, dokter akan melakukan pemeriksaan berupa:

  • CT scan atau MRI untuk melihat kondisi detail dari tumor liver bayi. Di mana posisinya, sebesar apa ukurannya, dan bagaimana tingkat penyebarannya bisa diketahui lewat pemeriksaan yang satu ini. 
  • Biopsi untuk mengambil sampel jaringan dan menentukan jenis tumor. 
  • Tes fungsi hati, pemeriksaan alpha-fetoprotein (AFP) dan beta-human chorionic gonadotropin (beta-hCG), dan cek darah lengkap biasanya juga dilakukan.

Artikel Lainnya: Benarkah Bedak Bayi Bisa Memicu Kanker?

Ketika semua pemeriksaan sudah dilakukan, dokter akan menentukan stadium kanker hati dari anak Anda. Detail penyebaran tumor untuk masing-masing stadium adalah sebagai berikut. 

  • Stadium 1, tumor ada di bagian luar liver.
  • Stadium 2, tumor ada dua area liver. Tumor ini juga bisa terjadi di satu area, tetapi diapit oleh dua area yang normal.
  • Stadium 3, tumor ada tiga area liver. Tumor ini juga bisa terjadi dua area, tetapi bersebelahan dengan area yang normal.
  • Stadium 4, tumor sudah hampir memenuhi organ hati (keempat area hati).

Pengobatan kanker hati pada bayi sama dengan treatment kanker lainnya, yakni:

  • Kemoterapi untuk memperkecil ukuran tumor sebelum diangkat.
  • Operasi pengangkatan tumor. 
  • Operasi untuk transplantasi organ hati.
  • Radioterapi.
  • Transarterial Chemoembolization (TACE).

Radioterapi biasanya dilakukan ketika prosedur pembedahan tidak membuahkan hasil yang maksimal.

Adapun TACE dilakukan ketika pasien anak memang tidak bisa menerima tindakan operasi. Sama dengan kemoterapi, TACE dapat memperkecil ukuran tumor. 

Artikel Lainnya: 5 Jenis Kanker yang Dapat Dialami Anak

Bagaimana Cara Mencegah Kanker Hati pada Bayi?

Walaupun jarang terjadi, bukan berarti orangtua bisa abai dengan langkah-langkah pencegahannya. Lakukan tindakan di bawah ini untuk meminimalkan risiko hepatoblastoma:

  • Jangan lewatkan imunisasi hepatitis B.
  • Selama kehamilan, hindari rokok, minuman beralkohol, dan obat-obatan terlarang.
  • Cek kehamilan secara rutin.
  • Cukupi kebutuhan air putih selama masa kehamilan.
  • Dan pastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi selama hamil punya gizi yang cukup. Jika dokter memberikan suplemen, maka suplemen tersebut harus dikonsumsi.

Hepatoblastoma merupakan bukti nyata bahwa kanker juga bisa menyerang bayi dan anak-anak.

Bila masih pertanyaan seputar penyakit anak, konsultasikan kepada dokter melalui LiveChat di aplikasi Klikdokter.

(HNS/AYU)

Kesehatan BayiHari Kanker SeduniaKanker

Konsultasi Dokter Terkait