Pertolongan Pertama Patah Tulang Leher Akibat Tanah Longsor

Tanah longsor menjadi salah satu bencana alam yang sering terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Tidak hanya harta benda saja yang bisa terkena akibatnya, tapi kesehatan fisik juga berisiko terancam.

Beberapa jenis cedera saat bencana pun dapat terjadi, misalnya patah tulang leher. Bagaimana pertolongan pertamanya?

Patah tulang leher atau dalam bahasa medisnya fraktur servikal merupakan kondisi serius yang bisa menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Oleh karena itu, patah tulang leher harus segera diatasi. Pertolongan pertamanya pun tidak boleh salah.

Kondisi patah tulang leher terjadi ketika ada 1 dari 7 tulang pada leher mengalami patah atau retak. Jika ada satu tulang yang patah, maka fungsi untuk menopang kepala pun akan terganggu.

Pada kasus fatal, patah tulang leher juga berisiko menimbulkan perdarahan internal. Kondisi ini terjadi terutama bila tulang yang patah sudah merusak pembuluh darah dan sekitarnya.

“Leher merupakan area yang sangat sensitif. Karena, leher memiliki saraf-saraf yang mengatur pusat pernapasan. Jadi, semisal korban longsor mengalami patah leher, maka ini sangat berbahaya,” jelas dr. Reza Fahlevi, Sp.A.

“Sistem motorik juga ada banyak di leher. Jadi, harus segera ditolong karena berisiko menyebabkan kematian,” sambungnya.

Artikel lainnya: Pernah Patah Tulang, Apa Dampaknya Bila Cedera Lagi Saat Olahraga?

Gejala patah tulang leher bisa berbeda-beda pada setiap orang. Dokter Reza menyebutkan beberapa tanda atau gejala umum patah leher:

• Nyeri hebat pada bagian leher terutama ketika bergerak atau ditekan.
• Muncul memar pada leher yang terlihat bengkak dan sangat sakit bila ditekan.
• Rasa nyeri menjalar ke area bahu atau lengan.
• Leher korban akan terasa kaku, serta sulit digerakan ke kiri, kanan, atas, dan bawah.
• Keseimbangan tubuh hilang.

Bila ada kerabat atau orang lain yang mengalami patah tulang ketika longsor terjadi, berikut beberapa tips pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan yakni:

1. Pindahkan Barang di Sekitar Korban

Pastikan tidak ada benda tajam atau berat di sekitar korban. Berhati-hatilah saat memindahkan barang, lalu jangan buat gerakan yang bisa membuat korban semakin kesakitan.

Bila badan korban tertimbun, fokus untuk menggali longsoran terlebih dahulu dengan memastikan leher korban tidak bergerak.

2. Minta Korban untuk Tenang dan Mengatur Napasnya

Siapa pun yang menjadi korban bencana alam pasti akan merasa panik ketika dievakuasi. Coba tenangkan korban dan jangan tinggalkan ia sendiri agar tidak semakin panik.

Ingatkan korban untuk tidak banyak bergerak. Hal ini bisa memperburuk luka. Setelah itu, minta korban untuk mengatur napasnya agar tidak terjadi serangan panik.

Artikel lainnya: 7 Hal Tidak Terduga Penyebab Sakit di Leher

3. Lakukan Imobilisasi

“Langkah selanjutnya adalah fiksasi leher. Lakukan imobilisasi dengan menggunakan neck collar. Ini berguna untuk memastikan leher tidak bergerak ke kiri atau kanan yang bisa memperburuk patah leher,” ujar dr. Reza.

Bila saat itu belum ada tim medis, Anda bisa melakukan imobilisasi manual. Caranya, letakkan tangan penolong pada samping kepala. Pastikan tangan Anda tidak menutupi telinga korban agar ia masih bisa mendengar keadaan sekitar.

Lalu, usahakan tangan Anda stabil dan tidak bergeser. Langkah ini bisa dilakukan sampai tim medis datang untuk pemasangan neck collar.

4. Jangan Tunda Bawa ke Rumah Sakit

Apabila tim medis tidak kunjung datang saat evakuasi, jangan tunda membawa korban ke rumah sakit. Semakin cepat Anda membawa korban ke rumah sakit, semakin cepat juga pertolongan yang ia dapatkan.

Tetap hati-hati saat memindahkan korban ke mobil. Jadi, patah yang terjadi tidak semakin parah atau berakibat fatal bagi korban.

Itulah beberapa langkah pertolongan pertama patah tulang leher dalam bencana longsor. Ketika menolong, tetap berhati-hati dan tidak gegabah.

Dapatkan beragam tips pertolongan pertama lainnya di KlikDokter. Anda juga bisa konsultasi kesehatan lebih cepat lewat fitur Live Chat.

(FR/JKT)