Tips Parenting

Penyebab Mood Swing pada Anak saat Bangun Tidur

Ayu Maharani, 24 Jan 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kenapa ya anak bangun tidur sering sekali cepat marah tapi cepat juga senangnya? Adakah penyebab medis dari kondisi ini?

Penyebab Mood Swing pada Anak saat Bangun Tidur

Melihat ekspresi wajah anak yang terlelap rasanya gemas sekali. Tapi, begitu ia bangun tidur, raut wajahnya langsung cemberut dan kadang disertai tangisan. 

Sekali atau dua kali mungkin tak bikin orangtua bingung. Tapi kalau kejadian mood swing seperti ini terus berulang, apa itu normal? 

 

Penyebab Mood Swing pada Anak yang Baru Bangun Tidur

Ada beberapa faktor penyebab mood swing pada anak saat bangun tidur, yaitu:

  1. Waktu Tidur Kurang 

Kurang tidur dan merasa lelah mungkin bukan hal berat bagi orang dewasa. Sayangnya, anak kecil belum bisa memahami hal tersebut. 

Ketika merasa waktu tidurnya kurang dan badannya masih lelah, anak akan protes. 

Beberapa bentuk protes yang umum dijumpai yaitu wajah cemberut, tidak mau melakukan apa pun, dan senyum sebentar lalu menangis lagi. 

  1. Obstructive Sleep Apnea (OSA)

Dokter Astrid Wulan Kusumoastuti mengatakan, “Mood swing pada anak bangun tidur harus dilihat kondisinya. Sebab, hal ini bisa juga mengarah kepada kondisi lain, misalnya obstructive sleep apnea.”

OSA merupakan gangguan pernapasan yang terjadi saat si kecil terlelap. Gejalanya, anak beberapa kali mengalami henti napas dan bikin ia sering terbangun. Karena kondisi tersebut, waktu tidurnya kurang dan anak jadi rewel. 

Artikel Lainnya: Di Usia Berapa Si Kecil Boleh Tidak Tidur Siang?

  1. Waktu Tidur Terlalu Lama

Sama halnya dengan kurang tidur, reaksi protes si kecil juga bisa muncul bila ia kelamaan tidur. 

Seiring bertambahnya usia, waktu tidur anak memang akan berkurang. Apabila anak balita diberikan waktu tidur yang durasinya seperti batita, ia malah cenderung rewel ketika terbangun. 

  1. Rasa Takut saat Terbangun

Anak-anak biasanya akan langsung cemas dan takut ketika terbangun sendirian di kamarnya. 

Saat anak bangun tidur, biasanya orangtua sudah melakukan berbagai aktivitas, misalnya membuat sarapan atau siap-siap bekerja. 

Ketidakhadiran orang lain di kamarnya membuat si kecil merasa tidak aman dan akhirnya menangis. 

Anak balita memang belum terbiasa terbangun tanpa kehadiran orangtuanya. Namun, seiring bertambahnya usia, kondisi ini akan hilang dengan sendirinya. 

Artikel Lainnya: Tidur Bisa Meningkatkan Kecerdasan Anak? Ini Faktanya

  1. Rasa Tidak Nyaman

Rewel saat anak bangun tidur bisa disebabkan juga oleh rasa tidak nyaman akibat lingkungan sekitarnya. 

Misalnya, ia menangis dan marah-marah sendiri karena kasur atau baju yang basah karena keringat. Selain itu, ruangan yang terlalu panas juga bisa membuat anak rewel. 

  1. Sleep Inertia 

Tak cuma orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami sleep inertia. Kondisi ini terjadi ketika seseorang mendadak terbangun dari fase tidur lelapnya (rapid eye movement). 

Kondisi terbangun mendadak ini bisa dipicu oleh bunyi alarm yang terlalu keras atau faktor lain yang bikin kaget. 

Anak remaja atau orang dewasa yang terbangun dari kaget justru akan linglung dan lemas. Sedangkan pada anak, ia akan menangis kencang dan tak mau beraktivitas. 

  1. Sleep Onset Association Disorder (SOAD)

Sederhananya, SOAD adalah gangguan yang terjadi saat seorang anak mengasosiasikan lingkungan tertentu untuk tertidur. 

Beberapa anak biasanya punya “ritual” khusus sebelum tidur, misalnya punggungnya harus dielus atau mengisap jempol. Ketika kebiasaan tersebut dihilangkan, ia akan menangis. 

Artikel Lainnya: Usia Berapa Anak Sebaiknya Belajar Tidur Sendiri?

Cara Mengatasi Mood Swing pada Anak yang Baru Bangun

Beberapa langkah yang bisa mencegah dan meredakan mood swing anak yang baru bangun tidur yaitu: 

  • Pastikan waktu tidur anak pas, tidak terlalu lama tetapi juga jangan kurang. Terapkan secara rutin. Makin besar usianya (tidak batita lagi), kurangi sedikit demi sedikit waktu tidurnya.  
  • Sebisa mungkin hadir saat anak terbangun. Anak usia balita memang sangat takut ditinggal orangtuanya. 

Bila memang terpaksa harus meninggalkan kamar, letakkan beberapa boneka untuk jadi “temannya”. Nyalakan lampu dan setel musik lembut dengan volume yang tidak kencang.

  • Kalau baju anak basah karena keringat, segera ganti pakaiannya. Ketika kamar terlalu panas, nyalakan pendingin ruangan atau kipas angin. Berikan air putih untuk membuatnya lebih tenang. 
  • Kalau anak sudah cukup besar, ajari untuk melakukan latihan pernapasan panjang. Cara ini bisa meredakan rasa kesalnya. Tarik napas panjang dan tahan selama tiga detik, lalu lepaskan perlahan. 

Apabila tidak ada perbaikan dan mood swing anak bertambah parah, lebih baik segera berkonsultasi kepada dokter. Jadi, penyebab medis dari perilaku tersebut dapat dicari tahu. 

Itu dia tujuh penyebab mood swing pada anak yang baru bangun tidur. Bila ingin konsultasi ke dokter anak lebih cepat, gunakan LiveChat di Klikdokter.

(FR/AYU)

tidurpola asuh

Konsultasi Dokter Terkait