HomeInfo SehatCovid-19Kemajuan Penanganan Virus Corona yang Dicapai Selama 2020
Covid-19

Kemajuan Penanganan Virus Corona yang Dicapai Selama 2020

Ayu Maharani, 18 Jan 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Terdapat beberapa kemajuan penanganan virus corona di tahun lalu yang cukup melegakan. Apa saja hal-hal yang dimaksud? Simak penjelasan berikut.

Kemajuan Penanganan Virus Corona yang Dicapai Selama 2020

Kemunculan wabah virus corona atau COVID-19 di akhir tahun 2019 telah membuat tahun 2020 terasa sangat berbeda. Segala macam keterbatasan dirasakan di tahun lalu akibat penyebaran virus ini.

Meski tahun lalu terasa berat dilalui, tetap ada berbagai kemajuan dan perkembangan positif dalam penanganan pandemi virus corona yang patut disyukuri.

 

Kemajuan Penanganan COVID-19 Tahun 2020

Semua pengembangan positif yang ada tak luput dari peran teknologi dan ilmu pengetahuan, serta evaluasi dari pengalaman wabah sebelumnya (misalnya SARS, MERS, dan flu Spanyol).

Beberapa kemajuan penanganan virus corona di tahun 2020 yang dilansir dari akun Instagram dr. Adam Prabata (@adamprabata) antara lain:

1. Vaksin yang Efektif dan Aman

Berkat pengembangan vaksin COVID-19 super cepat di tahun 2020, proses vaksinasi di dunia bahkan Indonesia sudah berlangsung.

Beragam jenis vaksin, mulai dari Moderna, Sinovac, AstraZeneca-Oxford University, Pfizer-BioNTech, Sputnik V, hingga Sinopharm, kini sudah didistribusikan ke masyarakat.

Pada akhir Desember 2020, bahkan sudah ada 60 vaksin yang masuk tahap uji klinis. Sementara, 172 vaksin lainnya dalam uji pre-klinis.

Diramalkan, di tahun 2021 makin banyak calon vaksin COVID-19 yang bisa digunakan untuk melindungi masyarakat.

Artikel Lainnya: Pertanyaan yang Masih Sering Diajukan soal COVID-19 hingga Awal 2021

2. Penurunan Rasio Kematian Akibat COVID-19

Kasus positif infeksi virus corona di Indonesia memang sedang terus-menerus mencetak rekor harian. Belasan ribu kasus setiap harinya tercatat pascaliburan akhir tahun. Di beberapa negara pun, lonjakan kasus terjadi lagi, seperti di China, Jepang, dan Inggris.

Meski begitu, case fatality rate (CFR) dunia terus menurun. Apa maksudnya? Orang yang masuk rumah sakit, dirawat di ICU, dan meninggal akibat COVID-19 di seluruh dunia tidak sebanyak dulu.

Kita ambil contoh di Inggris. Dilansir dari International SOS, persentase kematian lansia akibat COVID-19 awalnya 29 persen. Tapi, di bulan Agustus, persentase itu turun menjadi 2 persen.

Hal tersebut juga diakui oleh dr. Devia Irine Putri. Ia mengatakan, “Iya, CFR di seluruh dunia memang menurun karena kita sudah tahu pola penyebarannya bagaimana.”

“Lalu, tenaga kesehatan juga sudah tahu apa yang harus dilakukan, misalnya persiapan ICU dan hal-hal lain yang dibutuhkan. Kalau di awal-awal pandemi, CFR lebih tinggi karena kita masih sangat baru dengan kasus ini,” lanjutnya.

Artikel lainnya: Aneh tapi Nyata, Ini Masalah Kesehatan Langka Tahun 2020

3. Obat Dexamethasone Bisa Bantu Atasi COVID-19

Menurunnya angka kematian tentunya disebabkan oleh pengobatan yang lebih baik. Nah, salah satu obat yang akhirnya dijadikan andalan untuk mengatasi COVID-19 ialah dexamethasone.

Obat ini berfungsi mengatasi peradangan, alergi, dan mengontrol autoimun. Dexamethasone biasanya diberikan kepada pasien dengan ventilasi mekanik atau terapi oksigen tanpa ventilasi mekanik.

Dokter Devia menjelaskan, “Dexamethasone bisa menekan peradangan akibat COVID-19. Berdasarkan uji coba ke pasien yang dirawat menggunakan alat bantu napas, rata-rata mengalami perbaikan klinis.”

“Yang perlu digarisbawahi, meski efektif, bukan berarti obat ini bisa di-stok di rumah. Obat ini golongan steroid untuk menekan peradangan, sehingga penggunaannya harus dalam pengawasan dokter dan indikasi yang jelas,” tegasnya.

Artikel Lainnya: Menolak Vaksinasi Corona, Ini Alasan Psikologisnya

4. Tes COVID-19 yang Lebih Cepat dan Murah

Di awal pandemi, rapid test antibodi dan PCR dipakai untuk mendiagnosis COVID-19. Selain harganya mahal, hasilnya pun butuh waktu lama untuk diketahui.

Di pertengahan hingga akhir tahun lalu, akhirnya rapid test antigen bisa menggantikan antibodi. Kini, hasil tes PCR juga keluar lebih cepat (24 jam).

Lalu, ada pula loop mediated isothermal amplification dan tes berbasis qPCR dengan saliva atau sputum yang bisa dijadikan alternatif.

Kendati demikian, PCR tetap menjadi tes paling akurat untuk mendiagnosis COVID-19.

5. Penularan secara Airborne Diakui

Droplet dulu menjadi satu-satunya media penularan yang diakui medis. Penyebaran infeksi yang tidak terkendali menyebabkan penelitian seputar penularan virus corona melalui airborne digencarkan.

Hasilnya, terbukti virus SARS-CoV-2 dapat menyebar di udara. Oleh karena itu, sirkulasi yang baik di dalam ruangan sangat penting.

Artikel lainnya: Jangan Lalai Protokol Kesehatan Walau Sudah Divaksinasi COVID-19!

Kemajuan Apa yang Ingin Diwujudkan di Tahun 2021?

Karena sudah setahun lebih bergumul dengan COVID-19, seharusnya semakin banyak yang bisa diketahui dari penyakit menular ini.

Beberapa kemajuan penanganan virus corona yang ingin dilihat di tahun 2021 yaitu:

  • Pengobatan yang lebih variatif dan benar-benar efektif. Para tenaga medis dan peneliti berharap, infeksi virus corona tidak seperti HIV yang sampai sekarang masih belum ada obatnya.
  • Perawatan dan terapi yang lebih mudah diakses oleh semua pihak.
  • Tenaga medis dan fasilitas kesehatan semakin siap menghadapi pasien COVID-19.
  • Tes COVID-19 yang semakin murah dan cepat tetapi tetap akurat.
  • Semua orang bisa mendapatkan perlindungan dari vaksin.

Dokter Devia berharap semua orang khususnya di Indonesia lebih menyadari protokol kesehatan dan pentingnya 5M.

Langkah 5M terdiri dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas dan interaksi, serta menjauhi kerumunan.

Perlindungan yang diberikan oleh vaksin membutuhkan proses. Jadi, tetap lakukan 5M untuk menekan penularan!

“Penelitian virus corona terkait obat atau vaksinnya memang sudah berlangsung dari tahun lalu. Ada yang belum disebarkan hasilnya karena masih menunggu trial phase. Semoga tahun ini ada hasilnya, sehingga bisa diaplikasikan untuk menghadapi pandemi ini,” terang dr. Devia.

Itu dia lima kemajuan penanganan virus corona di tahun 2020. Semoga di tahun ini penanganannya akan semakin baik, efektif, dan efisien.

Untuk informasi virus corona, Anda bisa kunjungi Pusat Informasi COVID-19 KlikDokter. Konsultasikan masalah kesehatan lebih cepat via Live Chat.

(FR/JKT)

virus corona

Konsultasi Dokter Terkait