Covid-19

Pertanyaan yang Masih Sering Diajukan soal COVID-19 hingga Awal 2021

Tri Yuniwati Lestari, 14 Jan 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sejak awal pandemi, jawaban dari 6 pertanyaan soal virus corona ini terus dicari. Apa saja pertanyaan soal COVID-19 yang masih ada hingga awal 2021?

Pertanyaan yang Masih Sering Diajukan soal COVID-19 hingga Awal 2021

Sudah hampir setahun pandemi virus corona melanda Indonesia. Selama itu pula, perlahan tapi pasti, misteri seputar virus bernama SARS-CoV-2 satu-persatu dikuak peneliti.

Meskipun demikian, ada beberapa pertanyaan yang masih kerap diajukan berulang-ulang. Apa saja pertanyaan- pertanyaan itu? Berikut rinciannya.

 

1. Bisakah Anak Kecil Terkena Virus Corona?

Dijelaskan dr. Atika, virus corona dapat menyerang siapa saja, termasuk anak-anak bahkan balita. Oleh sebab itu, pemerintah membuat aturan belajar di rumah untuk mencegah penularan virus corona pada anak-anak.

Dokter anak dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K)--yang juga Sekjen Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)--mengatakan, pembukaan sekolah konvensional di tengah pandemi berisiko memunculkan klaster baru. Hal itu akan memicu penularan COVID-19 pada anak.

Meskipun demikian, dilansir dari UNICEF, sejauh ini kasus virus corona pada anak-anak dilaporkan sangat sedikit. Namun, fakta itu bukan berarti anak-anak tidak bisa tertular corona dan mengalami gejala seperti pada orang dewasa.

Artikel lainnya: Ternyata Membunuh Virus Corona Bisa Pakai Obat Kumur, Apa Ampuh?

2. Penyebaran Virus Corona Melalui Apa?

Penyebaran virus corona terjadi melalui droplet, yaitu cairan atau cipratan liur yang dikeluarkan dari hidung atau mulut saat bersin, batuk, bahkan berbicara.

Droplet bisa terhirup saat seseorang tidak menggunakan masker, dan melakukan interaksi tanpa memperhatikan jarak.

Dokter Atika menambahkan, selain melalui droplet, virus corona juga bisa menyebar melalui aerosol, yaitu tetesan pernapasan yang sangat kecil. Itu sebabnya, virus dapat berada di udara selama berjam-jam.

Partikel ini dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, bernyanyi, berbicara, ataupun bernapas. Partikel ini dapat terhirup ke dalam hidung, mulut, saluran udara, dan paru-paru serta menyebabkan infeksi.

Selain itu, seseorang bisa tertular COVID-19 saat menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi virus, lalu memegang hidung, mulut, atau mata.

“COVID-19 juga berpotensi menular lewat sentuhan atas permukaan benda-benda yang terinfeksi kuman,” kata dr. Atika.

Artikel lainnya: Hati-Hati, Mutasi Virus Corona Terbaru Lebih Berbahaya untuk Anak!

3. Kenapa Gejala Virus Corona Banyak dan Sulit Dideteksi?

Dijelaskan dr. Atika, virus ini masih baru. Karena itu, virus corona masih diteliti dampaknya kepada tubuh. Seperti diketahui, gejala virus corona berbeda-beda pada setiap orang.

Ada orang yang terinfeksi tapi tidak menunjukkan gejala atau yang biasa disebut orang tanpa gejala (OTG). Adapula orang yang mengalami gejala ringan seperti flu, batuk, dan diare.  Tapi ada juga kasus di mana pasien mengalami gejala berat seperti gangguan pernapasan.

 

4. Bolehkan Donor Darah Saat Pandemi?

Ini masih menjadi pertanyaan banyak orang: Apakah aman melakukan donor darah di saat seperti ini?

dr. Atika mengatakan, donor darah pada saat pandemi boleh saja dilakukan. Namun, perlu dipastikan badan Anda fit. Saat mendonor, Anda harus tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti menggunakan masker medis dari rumah, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Diketahui, PMI (Palang Merah Indonesia) membutuhkan 1.200 kantong darah setiap harinya. Jadi, tidak ada masalah bila Anda ingin mendonorkan darah untuk membantu orang lain.

Pada masa pandemi, dalam melakukan tugasnya, petugas PMI menggunakan pakaian APD lengkap, plus masker N-95 dan sarung tangan.

Artikel lainnya: Waspada, Virus Corona Bisa Picu Infeksi Jamur Hitam

5. Bolehkah ke Dokter Gigi di saat Pandemi?

Dijelaskan drg. Wiena Manggala Putri, untuk saat ini sebaiknya Anda menunda pemeriksaan ke dokter gigi, kecuali dalam keadaan emergency.

Virus corona dapat menular melalui cairan dari mulut dan hidung. Itu sebabnya, Anda menjadi lebih rentan saat berobat ke dokter gigi.

Kalaupun Anda harus ke dokter gigi, berikut tips yang diberikan drg. Wiena: 

  • Pilihlah fasilitas kesehatan dengan protokol kesehatan yang baik atau memadai
  • Buat perjanjian terlebih dahulu dengan dokter gigi
  • Datang sesuai jamnya
  • Jangan lupa pakai masker saat berobat
  • Patuhi protokol kesehatan yang ada di fasilitas kesehatan
  • Jangan lupa membersihkan diri setelah dari dokter gigi.

6. Seberapa Efektif Vaksin?

dr. Atika menjelaskan, semua itu tergantung vaksin yang digunakan. Setiap vaksin memiliki efektivitasnya masing-masing.

“Tergantung vaksin apa. Kalau Pfizer katanya bisa mencapai 95 persen. Kalau sinovac efektivitasnya 65 persen,” kata dr. Atika.

Fungsi vaksin memang tidak serta-merta membuat seseorang kebal dari infeksi virus. Namun, setidaknya, setelah divaksin, gejala yang muncul akan lebih ringan dan tidak mengancam nyawa ketika Anda terinfeksi virus corona.

Itulah sederet pertanyaan mengenai virus corona yang masih sering diajukan di tahun 2021. Anda masih punya pertanyaan lain seputar COVID-19? Ajukan langsung kepada dokter melalui layanan Live Chat dari Klikdokter.

[HNS/JKT]

virus corona

Konsultasi Dokter Terkait