Kesehatan Umum

Serba-Serbi Vaksin Novavax yang Akan Digunakan di Indonesia

Tri Yuniwati Lestari, 05 Jan 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Indonesia baru saja membeli vaksin Novavax untuk menanggulangi pandemi. Mari ketahui tentang vaksin Novavax lewat ulasan ini.

Serba-Serbi Vaksin Novavax yang Akan Digunakan di Indonesia

Baru-baru ini Kementerian Kesehatan Indonesia mengumumkan telah membeli vaksin Novavax. Vaksin novavax ini dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi asal Maryland, Amerika Serikat.

Lantas, hal apa saja yang perlu kita ketahui seputar vaksin Novavax? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

 

Mengenal Vaksin Novavax

Novavax adalah vaksin berbasis protein rekayasa yang disebut sebagai NVX-CoV2373. NVX-CoV2373 dibuat dari urutan genetik virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19.

Vaksin ini diolah menggunakan teknologi nanopartikel rekombinan untuk menghasilkan antigen dari protein lonjakan virus corona. Tak hanya itu, vaksin COVID-19 ini juga dikombinasi dengan Matrix-M berbasis saponin.

Vaksin Novavax bekerja dengan memicu respons kekebalan tubuh terhadap protein lonjakan virus corona yang telah direkayasa. Efek dari vaksin ini membuat tubuh kita menciptakan antibodi yang sangat tinggi untuk melawan virus corona.

Diwartakan dari Verywell, vaksin Novavax telah berhasil diuji coba kepada hewan. Hasil penelitian yang terbit pada bulan April 2020 lalu melaporkan adanya respons antibodi kuat terhadap vaksin di dalam tubuh hewan.

Artikel Lainnya: Efek Samping Vaksin COVID-19 Pfizer, Sakit Kepala hingga Mabuk

Apabila seseorang sudah divaksinasi, antibodi tubuh dapat mengunci protein lonjakan tersebut. Alhasil, virus pun tak dapat memasuki tubuh karena antibodi akan mencegah terjadinya infeksi.

Vaksin asal Amerika Serikat ini disebut-sebut juga dapat memicu perlindungan lain, yakni menghancurkan sel tubuh yang telah terinfeksi SARS-CoV-2.

Ketika virus menyerang, sel yang terinfeksi akan menaruh fragmen (pecahan) protein lonjakan di bagian permukaan. Sel yang membawa antigen ini akan mengaktifkan sel T (sel pembunuh) untuk melawan virus corona. 

Dengan demikian, vaksin Novavax diyakini dapat mengenali sel tubuh yang telah terinfeksi dan menghancurkannya sebelum virus mereplikasi diri menjadi lebih banyak. Pada hasil uji coba pertama, para peneliti melaporkan tidak ada efek samping serius yang terjadi saat uji coba.

Pada Agustus 2020, vaksin Novavax yang telah diuji coba kepada manusia juga menunjukkan hasil positif. Menurut peneliti, uji coba vaksin memicu respon antibodi yang kuat tanpa efek samping serius. Rencananya, hasil uji klinis tahap tiga vaksin Novavax akan dipublikasikan pada tahun 2021 ini.

Artikel Lainnya: Tiba di Indonesia, Bagaimana Efektivitas Vaksin Sinovac?

Seberapa Efektif Vaksin Novavax?

Belum ada laporan yang menjelaskan tentang efektivitas vaksin Novavax. Hal yang sama diungkapkan oleh dr. Devia Irene Putri. Menurutnya vaksin Novavax masih dalam uji coba tahap tiga, jadi belum bisa dipastikan bagaimana keampuhan vaksin dalam melawan virus corona.

Dokter Devia Irine menjelaskan, perihal kelompok masyarakat yang nantinya akan menerima vaksin Novavax. Menurutnya, hal itu bisa dilihat dari kelompok usia yang dilibatkan dalam uji klinis.

Artikel Lainnya: Mitos dan Fakta Seputar Vaksinasi

“Kalau dari penelitiannya hanya melibatkan orang dewasa usia 18 tahun ke atas. Tidak diikutkan anak-anak, remaja, dan tidak dijelaskan kriterianya apa saja,” ungkap dr. Devia.

Vaksin Novavax lebih mudah didistribusikan dan disimpan daripada vaksin Pfizer dan Moderna. Dua vaksin yang disebut terakhir butuh suhu penyimpanan sangat rendah.

Kelebihan lain Novavax ada pada protein NVX-CoV2373-nya yang bisa stabil hingga tiga bulan bila disimpan di dalam lemari es. Kendati begitu, peneliti belum tahu seberapa lama vaksin akan memberikan perlindungan setelah disuntikkan ke dalam tubuh.

Itu dia beberapa informasi yang bisa diungkap dari vaksin Novavax. Anda bisa mencari tahu informasi tentang vaksin COVID-19 lainnya dengan membaca artikel kesehatan di aplikasi Klikdokter.

(OVI/JKT)

vaksin

Konsultasi Dokter Terkait