HomeGaya hidupSeksPenyebab Nyeri saat Berhubungan Seks dengan Posisi Woman on Top
Seks

Penyebab Nyeri saat Berhubungan Seks dengan Posisi Woman on Top

Ayu Maharani, 13 Apr 2023

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Meski jadi variasi, beberapa orang justru merasakan nyeri saat berhubungan seks dengan posisi woman on top. Untuk tahu penyebab dan solusinya, cek di bawah ini!

Penyebab Nyeri saat Berhubungan Seks dengan Posisi Woman on Top

Posisi woman on top menjadi salah variasi seks yang cukup populer selain misionaris. Kendati begitu, beberapa wanita justru merasakan nyeri saat berhubungan seks dengan posisi tersebut.

Jika ditanya apakah vaginanya sudah terlubrikasi? Jawabannya, sudah alias tidak kering. Lantas, apa, ya, yang menyebabkan nyeri saat melakukan woman on top?

Woman on Top Bikin Nyeri, Ini Penyebabnya!

Pria sebenarnya juga bisa merasakan nyeri saat melakukan seks woman on top. Akan tetapi, pihak yang paling sering merasakan nyeri adalah mereka yang memiliki vulva, yakni wanita.

Dilansir dari Bustle, ada beberapa penyebab mengapa terasa nyeri saat berhubungan seks dengan gaya woman on top. Adapun penyebab yang dibenarkan oleh dr. Sara Elise Wijono, M.Res., yaitu:

1. Fibroid Rahim

Fibroid rahim adalah pertumbuhan sel yang tidak normal di dalam rahim, tetapi sifatnya nonkanker. Sebagian orang menyebutnya sebagai miom. Kondisi ini cukup sering dialami oleh wanita, bahkan 3 dari 4 wanita memilikinya.

Orang yang memiliki fibroid rentan mengalami nyeri hebat saat menstruasi dan berhubungan seksual.

Artikel Lainnya: Posisi Seks dan Cepat Hamil, Benarkah Ada Pengaruhnya?

2. Endometriosis

Berbeda dengan fibroid, endometriosis merupakan jaringan atau lapisan yang tumbuh di luar rahim. Wanita yang punya kondisi endometriosis rentan mengalami nyeri saat berhubungan seks, bahkan bisa berujung kepada kondisi susah hamil.

Selain nyeri saat berhubungan seks, khususnya dengan posisi seks tertentu, perut bawah dan panggul kadang terasa sakit. Saat buang air besar ataupun kecil, nyeri terkadang juga muncul.

3. Otot Tubuh Bagian Bawah Tidak Cukup Kuat

Sangat penting untuk melakukan pemanasan fisik seperti olahraga sebelum melakukan hubungan seksual. Pasalnya, posisi woman on top bergantung kepada otot bokong dan otot kaki untuk mengontrol gerakan.

Jika otot-otot tersebut tidak kencang atau tidak fleksibel, Anda tidak akan nyaman untuk bercinta di posisi WOT selama beberapa menit!

Artikel Lainnya: Gerakan Yoga yang Dapat Jadi Posisi Seks Favorit Anda

4. Penis Masuk ke Vagina Terlalu Dalam

Ketika wanita berada di atas tubuh pasangannya, penis cenderung bisa masuk lebih dalam. Dalam beberapa kasus, posisi WOT menyebabkan penis tidak sengaja mengetuk leher rahim, sehingga wanita berpotensi mengalami memar serviks!

Gejala memar serviks bisa berupa nyeri hebat dan kram yang mungkin bisa bertahan hingga tujuh hari.

5. Penis Patah

Bahaya gaya woman on top yang satu ini dialami oleh pria. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Advances in Urology melaporkan, penis patah lebih mungkin terjadi ketika pasangan melakukan seks dengan posisi woman on top.

“Ketika seorang wanita berada di atas, mereka biasanya yang akan mengontrol gerakan dengan seluruh berat tubuhnya. Apabila si wanita melakukan gerakan penetrasi yang salah, pria tidak bisa menghentikannya,” tulis peneliti dalam studi tersebut.

Terdapat sebuah jaringan yang berisi darah dan disebut sebagai tunika albuginea. Jaringan tersebut akan meregang dan kencang saat penis ereksi atau mengalami trauma. Nah, kesalahan saat penetrasi dapat menyebabkan jaringan tersebut sobek atau dalam hal ini disebut “patah”.

Artikel Lainnya: 6 Posisi Seks untuk Pria dengan Perut Buncit

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Cara Melakukan Posisi Lotus saat Berhubungan Seks

Solusi yang dilakukan tentu saja harus sesuai dengan penyebabnya. Jika penyebabnya adalah karena otot yang kurang kuat, maka wanita harus lebih sering berolahraga, khususnya yang berhubungan dengan otot paha dan bokong. Yoga pun bisa membantu meningkatkan kelenturan tubuh Anda.

Apabila nyeri terus berlanjut, lalu semua posisi seks yang dicoba tetap menimbulkan nyeri, dan sudah sampai menurunkan kualitas hubungan intim suami istri, dr. Sara menyarankan Anda untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit.

“Pemeriksaan awal yang bisa dilakukan adalah ultrasonografi (USG). Dengan USG, kita bisa mengetahui apakah ada kelainan pada organ reproduksi, seperti fibroid atau endometriosis,” jelasnya.

Apabila benar ada endometriosis, maka pengobatan yang mungkin diberikan, yaitu obat antiinflamasi nonsteroid, terapi hormon, hingga pembedahan.

Untuk kondisi fraktur penis atau penis patah, tidak perlu menunggu lama, kondisi ini harus segera di bawah ke rumah sakit karena bersifat gawat darurat. Jika tidak segera diobati, bukan tak mungkin penis mengalami kerusakan permanen, khususnya dalam hal seksual dan berkemih.

Itu dia penyebab nyeri saat berhubungan seks dengan posisi woman on top di luar faktor lubrikasi. Apabila masih ada pertanyaan seputar kesehatan reproduksi konsultasikan pada dokter kami lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

(OVI/JKT)

Seks

Konsultasi Dokter Terkait