Jantung

Rajin Minum Teh Hijau Tak Jamin Bebas Sakit Jantung

Ayu Maharani, 21 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Teh hijau mengandung antioksidan yang baik untuk fungsi pembuluh darah. Namun, sering minum teh hijau tak serta-merta dapat mencegah penyakit jantung. Ini kata dokter.

Rajin Minum Teh Hijau Tak Jamin Bebas Sakit Jantung

Khasiat teh hijau untuk jantung sudah terkenal luas. Selain bagus untuk kulit dan menjaga berat badan, antioksidan katekin dan epikatekin dalam teh hijau mampu menjaga kesehatan organ pemompa darah tersebut. 

Tapi, bagaimana jika ada orang yang tetap kena penyakit jantung meski sudah rutin minum teh hijau? Apakah itu merupakan tanda cara minum teh hijau yang salah, atau karena penyebab lainnya? 

Kenapa Ada Orang yang Tak Rasakan Manfaat Teh Hijau untuk Jantung?

Berdasarkan dr. Devia Irine Putri, kandungan antioksidan dalam teh hijau memang baik untuk kesehatan jantung. 

“Orang yang minum teh hijau 3 kali atau lebih dalam seminggu punya risiko lebih kecil untuk kena penyakit jantung dan stroke,” tutur dr. Devia.

“Kendati demikian, berbagai macam faktor lain bisa mempengaruhi,” tambah dr. Devia. 

Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi optimal atau tidaknya manfaat teh hijau untuk jantung:

  1. Faktor Genetik

Khasiat teh hijau untuk jantung tak akan maksimal jika sedari awal Anda sudah memiliki penyakit jantung bawaan (PJB) alias congenital heart disease

PJB termasuk cacat lahir yang sering ditemukan. Struktur dan fungsi jantung sudah terganggu sejak lahir, sehingga risiko komplikasi lebih susah dikendalikan, apalagi hanya dengan makanan atau minuman tertentu. 

Artikel Lainnya: Inilah Bahaya Terlalu Banyak Konsumsi Teh Hijau

  1. Pembuluh Darah Kaku

Dalam dunia medis, kondisi ini dinamakan aterosklerosis. Munculnya penyakit ini butuh waktu bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, sampai menimbulkan gejala. 

Gejalanya, yaitu nyeri dada, nyeri dan tekanan pada pundak, punggung, lengan, hingga rahang, serta sering berkeringat dan sesak napas.

Aterosklerosis disebabkan oleh rusaknya lapisan dalam arteri. Kerusakan tersebut akhirnya bikin lemak dan zat lain menggumpal dan mengeras di alam arteri, sehingga pembuluh darah menjadi kaku. 

Jika ada anggota keluarga yang punya masalah ini sebelumnya, orang tersebut lebih berisiko untuk mengalami hal yang sama di kemudian hari.

  1. Tidak Diimbangi dengan Gaya Hidup Sehat

Sebagian orang mudah terlena dengan manfaat makanan atau minuman dalam mencegah penyakit, sehingga hanya berfokus di situ saja. 

“Minum teh hijau tak serta-merta mencegah penyakit jantung, tapi juga harus diimbangi dengan gaya hidup sehat lainnya,” ucap dr. Devia.

“Jika tetap banyak mengonsumsi makanan berlemak, tetap malas olahraga, tetap merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, risiko (penyakit jantung) akan tetap sama saja,” tegasnya. 

Artikel Lainnya: Teh Hijau untuk Menurunkan Berat Badan

  1. Punya Penyakit Diabetes dan Sakit Ginjal

Orang dengan diabetes, khususnya tipe-2, lebih berisiko mengalami serangan jantung. 

Ketika kadar gula darah tinggi dan tak terkontrol bisa membuat pembuluh darah rusak. Akibatnya, penumpukan lemak akan terjadi dan menyebabkan masalah jantung. 

Pembuluh darah yang dirusak oleh tingginya gula darah sebenarnya bukan cuma di area jantung. Pembuluh darah di area ginjal pun ikut terpengaruh, sehingga organ tersebut rusak dan membuat tubuh menyimpan lebih banyak garam serta air. 

Ketika tubuh menyimpan lebih banyak garam, tekanan darah tinggi bisa terjadi. Kondisi ini pada akhirnya akan menekan dinding pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko masalah pada jantung. 

Semua penyakit tersebut memang masih berkaitan satu sama lain, sehingga teh hijau tak mampu mengatasinya. 

Apa Bisa Dipengaruhi Juga oleh Cara Minum Teh Hijau yang Salah?

Sebagian orang suka menambahkan susu ke dalam minuman teh hijau dan berakhir dengan menjadi latte. Padahal, mencampurkan susu ke dalam teh akan menghilangkan kandungan antioksidan katekin dan epikatekin di dalamnya. 

Sebagai akibatnya, kebaikan teh untuk jantung akan berkurang, bahkan bisa menjadi sumber peradangan dan keasaman di dalam tubuh. 

Jadi, apakah minum teh hijau dicampur susu merupakan hal yang salah, atau sebenarnya cuma hoaks?

Artikel Lainnya: Turunkan Risiko Penyakit Jantung dengan Minum Teh

“Sebenarnya, jika ingin mencampurkan teh dengan susu itu tidak masalah. Tapi, kalau konsumsinya berlebihan, apalagi ditambah dengan gula yang banyak, justru jadi bahaya,” kata dr. Devia.

“Berat badan meningkat dan obesitas menjadi asal-muasal penyakit, mulai dari diabetes, stroke, sampai penyakit jantung,” sambungnya.

Sedangkan untuk perubahan kandungan teh setelah dicampur susu, ujar dr. Devia, hal itu masih butuh penelitian lebih lanjut karena hasilnya masih banyak yang berbeda-beda.

Sebagai contoh, ada penelitian dalam jurnal Oncotarget yang melaporkan bahwa minum teh dicampur susu dapat menurunkan risiko kanker mulut. 

Lalu, ada juga penelitian lain yang mengatakan bahwa kasein —protein dalam susu— dapat mengikat flavonoid pada teh. Sedangkan, penelitian dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry berpendapat, susu tidak memberikan efek tersebut. 

Jadi, memang belum ada kesimpulan dari studi teh dan susu yang bisa dijadikan sebagai acuan. 

Ketimbang fokus pada kesalahan cara minum teh hijau yang masih simpang siur, lebih baik berfokus menerapkan gaya hidup sehat. Hal ini dilakukan agar khasiat teh hijau bisa dirasakan dengan optimal. Gaya hidup sehat yang dimaksud, yaitu:

  • Tetap berolahraga secara rutin dan teratur
  • Kelola stres dengan baik 
  • Batasi konsumsi makanan berlemak
  • Batasi porsi mengonsumsi makanan atau minuman manis
  • Rutin memeriksakan kesehatan ke rumah sakit, khususnya yang memang punya penyakit bawaan
  • Berhenti merokok

Sering-sering minum teh hijau tak serta-merta bisa mencegah penyakit jantung. Ada beberapa faktor lain yang ikut mempengaruhi, yakni gaya hidup yang dilakukan sehari-hari.

Masih ada pertanyaan seputar teh hijau untuk jantung atau hal lain tentang kesehatan? Konsultasikan kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau di aplikasi KlikDokter

(NB/JKT)

Teh

Konsultasi Dokter Terkait