HomeInfo SehatCovid-19Waspada, Gen Ini Bisa Membuat Virus Corona Makin Berbahaya
Covid-19

Waspada, Gen Ini Bisa Membuat Virus Corona Makin Berbahaya

Nesia Qurrota Ayuni, 15 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Fakta terkait virus corona terus digali. Yang terbaru, peneliti menemukan lima gen yang bikin seseorang lebih rentan alami infeksi virus corona parah.

Waspada, Gen Ini Bisa Membuat Virus Corona Makin Berbahaya

Sebagai penyakit baru, penelitian terhadap virus corona terus-menerus berlangsung. Baru-baru ini, ilmuwan Inggris telah mengidentifikasi kumpulan obat yang berpotensi bermanfaat bagi pasien COVID-19 dalam kondisi parah. 

Temuan tersebut merupakan hasil penelitian besar terhadap pasien COVID-19 yang kritis. Studi menjelaskan sebuah rangkaian gen yang terlibat dalam pertahanan antivirus dan peradangan paru-paru bisa membuat seseorang lebih berisiko terkena COVID-19 parah.

Lima Gen yang Bisa Membuat Virus Corona Makin Berbahaya

Dilansir dari The Guardian, tim yang dipimpin para peneliti University of Edinburgh itu menemukan lima gen pada manusia yang bisa meningkatkan risiko pasien COVID-19.

Analisis tersebut mengarahkan peneliti kepada beberapa obat yang diharapkan dapat membantu pasien rentan. 

“Yang sangat menarik adalah kami telah menemukan gen yang secara langsung relevan dengan terapi. Mereka membawa kita langsung ke perawatan,” kata Kenneth Baillie, konsultan pengobatan perawatan kritis sekaligus peneliti senior di Edinburgh's Roslin Institute.

Penelitian itu membandingkan DNA dari 2.244 pasien COVID-19 yang diketahui sakit kritis. Pasien tersebut berasal dari 208 unit perawatan intensif di Inggris.

Artikel lainnya: Waspada, Remaja Hobi Vaping Tujuh Kali Berisiko Terkena COVID-19

Analisis tersebut menemukan perbedaan utama dari lima gen, yakni IFNAR2, TYK2, OAS1, DPP9 dan CCR2, yang membuat sebagian kondisi pasien menjadi kritis. 

“Jadi sepertinya gen-gen tersebut memang berperan dalam proses kekebalan tubuh. Jadi, ada gen yang aktivitasnya meningkat setelah terpapar virus, ada juga yang menurun,” dr. Arina Heidyana menanggapi. 

“Kalau peningkatan dan penurunannya tidak terkontrol, itu yang bisa memperparah gejala COVID-19,” dia menambahkan. 

Obat-obatan Potensial untuk Redakan Keparahan COVID-19

Setelah mengidentifikasi gen yang bermasalah, tim peneliti selanjutnya dapat memprediksi obat apa yang mungkin membantu.

Salah satu obat yang menjanjikan untuk pengobatan COVID-19 di masa depan adalah obat rheumatoid arthritis yang disebut baricitinib. Obat itu mengurangi aktivitas gen TYK2, yang menurut penelitian akan membantu mengurangi tingkat peradangan berbahaya di paru-paru.

Obat lainnya berbasis antibodi yang memblokir CCR2. Obat tersebut saat ini sedang dalam uji klinis untuk psoriasis.

Selain menenangkan sistem kekebalan, obat-obatan juga dapat membantu memperkuat kemampuan tubuh untuk melawan virus.

Artikel lainnya: Bahaya Infeksi Virus Corona pada Ibu Hamil

Kemungkinan besar, senyawa tertentu tersebut juga melindungi orang dari infeksi serius dengan meniru protein yang dilepaskan sistem kekebalan untuk melawan virus. 

“Sepertinya setiap penyakit memang ada penelitian yang mencari tentang masalah gen ini. Soalnya akan membantu dalam pemilihan pengobatan,” jelas dr. Arina. 

“Misalnya, ternyata gen 1 yang meningkat aktivitasnya, jadi dicari obat yang bisa menurunkan aktivitas gen tersebut agar gejalanya berkurang dan penyakitnya dapat diatasi,” dr. Arina mengimbuhkan. 

Temuan tersebut telah dibagikan ke pihak-pihak yang sedang menjalankan uji klinis. Hal itu untuk menilai, apakah obat yang digunakan untuk kondisi penyakit lain dapat membantu menyelamatkan pasien COVID-19  bergejala parah.

Baillie mengatakan, obat-obatan yang tengah diteliti saat ini harus diprioritaskan dalam uji klinis.

“Jika memilih intervensi yang tepat untuk dicoba selanjutnya dalam uji klinis, kita akan mengetahui bahwa obat itu bekerja lebih cepat. Puluhan ribu nyawa pun bisa diselamatkan,” sebut Baillie.

Sementara, untuk mengetahui seseorang memiliki gen yang bisa memperparah gejala corona tadi, dr. Arina menyebut harus melalui tes DNA. Tes tersebut akan mengidentifikasi ada tidaknya gen yang berisiko pada tubuh seseorang.

Jika ternyata ditemukan gen berisiko, pilihan obat yang saat ini tengah diteliti bisa menjadi solusi. Namun, perlu diingat obat-obatan tersebut masih dalam penelitian atau uji klinis.

Itu sebabnya, upaya pencegahan dengan 3 M, mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak tetap wajib dilakukan. Jangan ketinggalan update terbaru seputar virus corona dan vaksinnya dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.

[HNS/JKT]

virus corona

Konsultasi Dokter Terkait