Kesehatan Balita

Balita Makan Alpukat Dicampur Kental Manis, Perhatikan Hal Berikut Ini

Krisna Octavianus Dwiputra, 11 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Orang dewasa sering makan alpukat yang dicampur dengan kental manis. Akan tetapi, apa boleh memberikan makanan tersebut untuk balita?

Balita Makan Alpukat Dicampur Kental Manis, Perhatikan Hal Berikut Ini

Salah satu buah yang mudah ditemukan di pasar atau toko swalayan adalah alpukat. Alpukat punya tekstur daging yang lembut, rasanya gurih dan agak sedikit manis. Buah ini menyediakan nutrisi asam lemak tak jenuh tunggal yang menyehatkan. Selain itu, di dalam buah alpukat terdapat vitamin dan mineral yang melimpah.

Karena mengandung banyak gizi, tak heran jika buah alpukat direkomendasikan sebagai makanan yang baik untuk orang dewasa, termasuk untuk balita. Jika ingin dijadikan menu camilan atau dessert simpel, beberapa orang dewasa hanya perlu mengolah daging buah alpukat dan ditambahkan produk kental manis.

Lantas, apakah makan alpukat yang dicampur kental manis juga boleh diberikan kepada balita?

Perhatikan Kandungan dalam Alpukat dan Kental Manis

Ada banyak manfaat kesehatan yang bisa kita dapat dari mengonsumsi buah alpukat. Di antaranya, makan buah alpukat dapat meningkatkan fungsi pencernaan dan mencegah tubuh agar terhindar dari kanker.

Soal alpukat dicampur kental manis, ada baiknya kita perhatikan nutrisi dari keduanya.

Menurut United States Department of Agriculture (USDA), seporsi atau sekitar 40 gram alpukat mengandung:

  • Kalori: 64
  • Lemak: 6 gram
  • Karbohidrat: 3,4 gram
  • Gula: kurang dari 1 gram
  • Serat: 3 gram

Artikel Lainnya: Manfaat Alpukat, Bisa Cegah Osteoporosis hingga Penyakit Kronis

Sementara itu, di dalam 30 ml kental manis mengandung nutrisi berikut:

  • Kalori: 90
  • Karbohidrat: 15,2 gram
  • Lemak: 2,4 gram
  • Protein: 2,2 gram
  • Selenium: 7 persen kebutuhan gizi harian
  • Fosfor: 10 persen kebutuhan gizi harian
  • Kalsium: 8 persen kebutuhan gizi harian
  • Riboflavin (B2): 7 persen kebutuhan gizi harian
  • Kolin: 4 persen kebutuhan gizi harian
  • Vitamin B12: 4 persen kebutuhan gizi harian

Menurut dr. Sara Elise Wijono, MRes, alpukat dicampur dengan kental manis sebenarnya aman dan boleh dikonsumsi usia balita. Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, terutama kandungan nutrisi dari produk kental manis.

Artikel Lainnya: Lawan Kolesterol Tinggi dengan Makan Alpukat

Alpukat Campur Kental Manis, Ini Efeknya untuk Balita

"Kental manis bukanlah susu, ia cenderung seperti creamer atau gula. Otomatis kalorinya tinggi," ungkap dr. Sara. Karena kalorinya yang tinggi ini, kental manis tidak disarankan dikonsumsi terlalu banyak karena dapat menyebabkan berbagai risiko kesehatan.

Ada beberapa efek kesehatan yang dapat terjadi bila balita sering mengonsumsi alpukat campur kental manis, yakni:

  • Anak Berisiko Obesitas

Sering mengonsumsi makanan berkalori tinggi bisa menyebabkan berat badan balita bertambah. Menurut dr. Sara, hal ini dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan balita ke depannya.

"Kalau sering dan banyak (mengonsumsi alpukat campur kental manis) berarti konsumsi kalori sehari-harinya  jadi tinggi. Ada kemungkinan anaknya menjadi kelebihan BB alis overweight atau bahkan mengalami obesitas," kata dr. Sara.

  • Tidak Cocok bagi Anak dengan Intoleransi Laktosa

Selain itu, kental manis pada dasarnya terbuat dari susu sapi sehingga mengandung protein susu dan laktosa. Jika balita memiliki intoleransi laktosa atau alergi protein susu, maka menu makanan ini tidak cocok untuknya.

Artikel Lainnya: Mau Produksi ASI Lancar, Alpukat Kabarnya Cocok untuk Ibu Menyusui!

Dokter Sara menyarankan orang tua untuk memberikan balita daging buah alpukat saja, tanpa tambahan gula atau pemanis lain. "Paling sehat alpukatnya saja. Boleh misalnya dipotong-potong saja atau dihancurkan kalau anaknya baru bisa makan yang halus-halus," tegasnya.

Kesimpulannya, makan alpukat campur kental manis sebenarnya boleh-boleh saja. Namun bila terlalu sering, hal tersebut dapat menimbulkan risiko kesehatan yang berbahaya bagi anak. Obesitas dapat menyebabkan anak mengalami hipertensi, diabetes, dan bahkan penyakit jantung di kemudian hari.

Pastinya ortu tidak mau, kan, anak jadi gampang sakit? Untuk mengetahui menu camilan atau porsi makan yang sehat untuk buah hati, Anda bisa konsultasikan dengan dokter spesialis anak lewat fitur Live Chat atau membaca artikel kesehatan di aplikasi Klikdokter.

(OVI/JKT)

buah

Konsultasi Dokter Terkait