HomeInfo SehatCovid-19Dampak Psikologis Kedatangan Vaksin Corona di Indonesia
Covid-19

Dampak Psikologis Kedatangan Vaksin Corona di Indonesia

Ayu Maharani, 10 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Vaksin COVID-19 yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Lantas, apa dampak psikis yang dirasakan masyarakat menurut psikolog? Apakah sepenuhnya baik?

Dampak Psikologis Kedatangan Vaksin Corona di Indonesia

Bulan Desember 2020 ternyata menjadi bulan kedatangan vaksin virus corona buatan Sinovac di Indonesia. Di tahun depan pun, masih ada lagi puluhan juta dosis yang akan datang dan diproses lebih lanjut.

Kendati begitu, vaksin yang datang tak langsung bisa disuntikkan ke masyarakat. Butuh izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terlebih dulu agar dipastikan keamanannya.

Ketika sudah dipastikan aman atau minim efek samping, mereka yang menerima vaksin virus corona pertama kali adalah yang berisiko tinggi untuk tertular.

Kelompok masyarakat tersebut terdiri dari, tenaga kesehatan, petugas pelayanan publik, anggota TNI-Polri, petugas bandara, stasiun, dan pelabuhan, serta petugas-petugas lainnya yang bertugas di lapangan.

Kedatangan Vaksin Berikan Dampak Psikologis Ini ke Masyarakat

Meski kebanyakan orang belum bisa menerima vaksin virus corona, kondisi tersebut tetap saja memberikan dampak psikologis ke masyarakat. Hal itu pun disetujui oleh Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog.

Menurutnya, ada tiga dampak psikologis yang dirasakan ketika vaksin sudah tiba di Indonesia, yaitu:

1. Merasa Lega, Senang, dan Tenang

Kehadiran vaksin COVID-19 layaknya angin segar. Hal ini seperti penanda pandemi akan segera berakhir. Ekonomi yang tadinya ambruk juga bisa bangkit kembali.

Orang-orang yang berisiko tinggi tertular pun akan lebih terlindungi. Dengan adanya vaksin, masyarakat merasa lega karena kasus positif bisa ditekan.

2. Merasa Biasa-biasa Saja

Ada yang senang, ada juga yang biasa-biasa saja. Biasanya, mereka adalah orang-orang yang sudah menyadari bahwa kehadiran vaksin memiliki kelebihan dan kekurangan.

Meski ada vaksin, mereka pun tetap berusaha menerapkan protokol kesehatan karena vaksin tak serta merta langsung menyelesaikan masalah.

3. Justru Merasa Apatis

Berbeda dengan dua dampak psikologis di atas, orang-orang ini justru apatis dengan hadirnya vaksin virus corona di Indonesia.

Mereka merasa vaksin tersebut sangat tidak aman karena dibuat dengan terburu-buru dan tidak bisa melindungi sepenuhnya dari virus SARS-CoV-2. Mereka yang apatis biasanya memiliki tingkat kecemasan yang tinggi sejak awal pandemi.

Artikel lainnya: Ini Alasan Pemberian Vaksin Virus Corona Tak Cukup Sekali

Apakah Ketiga Dampak Psikologis Tersebut Wajar?

Ketika seseorang merasa senang, biasa-biasa saja, atau justru apatis terhadap kedatangan vaksin virus corona, Psikolog Ikhsan menjelaskan ketiganya itu sangat wajar terjadi.

Ya, dengan kata lain, kita tidak bisa menghakimi dan menyalahkan salah satu respons tersebut.

“Semua respons di atas itu wajar. Setiap orang punya pandangan yang berbeda-beda karena dipengaruhi oleh pola pikir dan emosi. Ada yang senang, ada yang tidak percaya. Bahkan ada juga yang apatis,” jelasnya.

Ia menambahkan, “Yang perlu diingat adalah batasan-batasan dari respons tersebut. Misalnya, kalau kita senang, kita tetap harus meng-update berita vaksin virus corona agar tidak terlena.”

“Jangan sampai karena berpikir sudah ada vaksin, Anda langsung lupa dengan protokol kesehatan!”

Kelalaian seperti itu sangat rentan terjadi, terutama pada orang-orang yang kekurangan informasi.

Artikel lainnya: Kenapa Ada Orang yang Dapat Prioritas Vaksin Virus Corona?

“Padahal, belum diketahui secara pasti bagaimana nanti proses kita sebagai orang awam ini mendapatkan vaksin tersebut. Penyakit COVID-19 masih ada, penularannya masih ada. Belum tentu semuanya bisa mendapat vaksin,” jelas Ikhsan.

“Sangat penting adanya sosialisasi yang jelas dan bisa dijangkau oleh semua orang agar bisa paham tentang vaksin virus corona,” sarannya.

Bagi yang ragu dan apatis terhadap kedatangan vaksin virus corona, tidak perlu sampai memengaruhi orang lain agar sependapat. Apalagi ketidakpercayaan yang dirasakan hanya berdasarkan asumsi.

Karena itu, penting untuk mengingat batasan dari ketiga dampak psikologis di atas. Batasan tersebut pada akhirnya membuat semua respons menjadi wajar.

Hal itu menjadi tidak wajar ketika batasan telah dilewati dan muncul kecenderungan untuk memaksa orang lain berpikir seperti Anda.

Sebagai masyarakat awam, tentunya kita hanya bisa berharap yang terbaik dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Menjaga jarak, pakai masker, mencuci tangan, hingga meningkatkan sirkulasi udara penting untuk terus dilakukan.

Semoga saja kedatangan vaksin virus corona benar-benar bisa memberikan hal baik bagi negara kita di masa mendatang.

Masih ada pertanyaan seputar COVID-19 atau vaksinasi penyakit? Langsung konsultasikan kepada dokter lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.

(FR/JKT)

virus corona

Konsultasi Dokter Terkait