Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeGaya hidupDiet dan NutrisiWanita Lebih Rentan Obesitas, Ini Alasannya!
Diet dan Nutrisi

Wanita Lebih Rentan Obesitas, Ini Alasannya!

dr. Arina Heidyana, 29 Agu 2022

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Wanita harus waspada karena punya risiko lebih tinggi untuk mengalami obesitas. Kenapa hal itu bisa terjadi? In penyebabnya.

Wanita Lebih Rentan Obesitas, Ini Alasannya!

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, diperkirakan 600 juta orang di dunia mengalami obesitas pada tahun 2014. Di Indonesia, kasus penumpukan lemak berlebih yang membuat berat badan di atas normal ini meningkat dua kali lipat pada 2021 lalu. 

Kini, obesitas masih menjadi momok karena menjadi salah satu penyebab kematian. Pasalnya, akumulasi lemak berlebih bisa membahayakan kesehatan. 

Nah, indikator penilaian obesitas yang paling sering digunakan adalah indeks massa tubuh (IMT) dan lingkar pinggang. 

IMT bisa dihitung dengan rumus berat badan (BB) : tinggi badan (TB) x TB. Menurut Kemenkes, apabila hasil perhitungan IMT menunjukkan angka 25 ke atas, maka kamu mengalami obesitas. Kamu juga bisa dinyatakan obesitas jika memiliki lingkar pinggang > 90 cm untuk laki-laki dan > 80 cm untuk perempuan.

Nah, wanita disebut-sebut lebih rentan mengalami obesitas dibanding pria. Bagaimana fakta medisnya?

Alasan Wanita Lebih Rentan Obesitas

Risiko Obesitas Bisa Dideteksi dari Perubahan Fungsi Otak

Menurut penelitian yang dimuat jurnal Current Obesity Reports, wanita memang lebih berisiko mengalami obesitas daripada pria. Setidaknya ada dua faktor yang menjadi penyebabnya, antara lain:

1. Hormon

Penyebab utama kegemukan berlebih pada wanita, yaitu faktor hormonal. Perbedaan hormon yang dimiliki pria dan wanita berperan terhadap perkembangan obesitas.

Di dalam tubuh wanita, tersimpan lebih banyak lemak dibanding pria. Sementara, pria lebih banyak otot karena memproduksi hormon testosteron yang lebih tinggi daripada wanita.

Karena punya massa otot yang banyak, pria otomatis membutuhkan lebih banyak jumlah kalori. 

Oleh sebab itu, saat pria makan banyak, kalorinya akan diserap oleh otot dan tidak tertimbun sehingga tidak cepat gemuk. 

Lain ceritanya pada wanita yang memiliki massa otot lebih sedikit. Saat makan dengan jumlah kalori berlebih, tubuh wanita lebih mudah tertimbun kalori. Lambat laun, penumpukan kalori berubah menjadi lemak sehingga menyebabkan wanita lebih rentan mengalami peningkatan berat badan.

Meski begitu, bukan berarti semua wanita pasti bakal gemuk, ya! Hal ini juga disesuaikan dengan pola makan dan aktivitas masing-masing. 

Nah, seiring bertambahnya usia, risiko wanita mengalami obesitas semakin besar. Studi yang dirilis jurnal Medical Clinics of North America, menemukan bahwa risiko obesitas pada lansia kian meningkat.

Ditambah lagi, kegemukan pada wanita menurunkan kadar hormon estrogen, yang salah satu fungsinya adalah mengatur metabolisme (pengolahan zat gizi dari makanan) pada tubuh. 

2. Gaya Hidup

Risiko obesitas pada wanita juga bisa meningkat karena gaya hidup, termasuk pola makan dan aktivitas fisik.

Makanan berkalori tinggi, mengandung banyak lemak, gula, dan minim serat sering kali menjadi penyebab wanita gemuk. Jika dikonsumsi berlebihan, kalori dari makanan tertimbun di dalam tubuh. 

Apabila aktivitas fisik yang dilakukan kurang, pembakaran kalori jadi tidak sebanding dengan jumlah kalori yang masuk. Hal ini menyebabkan kegemukan pada wanita hingga berkembang jadi obesitas.

Terlebih, wanita obesitas biasanya kurang bergerak sehingga tubuhnya tidak mengeluarkan energi secara maksimal. Akibatnya, risiko mengalami obesitas kian meningkat.

Artikel lainnya: Sarapan Pagi Porsi Besar Membantu Wanita Menurunkan Berat Badan

Tips Mencegah Obesitas Pada Perempuan

Waspada, Penderita Obesitas Rentan Terkena Jamur Kulit

Setidaknya, terdapat dua hal yang perlu kamu perhatikan bila tidak ingin menjadi wanita pengidap obesitas, antara lain:

1. Jaga Pola Makan

Asupan kalori betul-betul harus diperhatikan dan jangan sampai berlebihan. Imbangi sumber kalori, seperti nasi dan mi dengan sayuran, buah, serta asupan bergizi lainnya.

2. Rutin Olahraga

Usahakan rutin berolahraga, minimal tiga puluh menit per hari. Jadi, kalori berlebih bisa dibakar dan tidak menjadi lemak yang menumpuk di dalam tubuh. 

Olahraga seperti lari bisa kamu coba, karena cukup mudah dan memiliki banyak manfaat kesehatan.  

Di samping dua hal di atas, penting juga untuk menjaga pola tidur guna meminimalkan risiko obesitas. Sebab, kurang tidur dapat menyebabkan hormon leptin terganggu sehingga rasa lapar tidak terkontrol.

Wanita memang lebih rentan mengalami obesitas. Namun, bukan berarti kondisi berat badan berlebih tidak dapat dicegah. #JagaSehatmu dengan selalu menjalani pola hidup sehat dan seimbang agar terhindar dari obesitas.

Apabila kamu ingin bertanya seputar asupan makanan harian untuk memperoleh berat badan ideal, konsultasikan langsung dengan Tanya Dokter. Tips lengkap untuk mencegah obesitas juga bisa kamu simak dengan mengunduh aplikasi KlikDokter

(ADT/JKT)

Referensi:

Current Obesity Reports (Cooper, A. J., Gupta, S. R., Moustafa, A. F., & Chao, A. M.). Diakses 2022. Sex/Gender Differences in Obesity Prevalence, Comorbidities, and Treatment.

The Medical Clinics of North America (Batsis, J. A., & Zagaria, A. B.). Diakses 2022. Addressing Obesity in Aging Patients.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses 2022. Klasifikasi Obesitas setelah pengukuran IMT.

Obesitas

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter