Kesehatan Umum

Musim Hujan Rawan Penyakit, Jaga Daya Tahan dengan Ramuan Teh Herbal Ini

KlikDokter, 21 Nov 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Musim hujan sudah tiba! Agar tidak mudah jatuh sakit, jaga serta tingkatkan daya tahan tubuh Anda dan keluarga dengan teh herbal berikut.

Musim Hujan Rawan Penyakit, Jaga Daya Tahan dengan Ramuan Teh Herbal Ini

Disadari atau tidak, lebih banyak orang yang jatuh sakit di musim hujan ketimbang musim kemarau. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal.

Mulai dari penurunan daya tahan tubuh akibat kelelahan, kehujanan, atau kedinginan, hingga maraknya  penyakit langganan musim hujan. Itulah sebabnya, jangan sampai Anda terlena dan jatuh sakit!

Waspada Risiko Penyakit di Musim Hujan

Datangnya musim hujan memang membuat udara lebih sejuk dan adem. Akan tetapi, cuaca seperti itu justru dapat menjadi lahan yang subur bagi beberapa penyakit, antara lain:

1. Influenza

Influenza atau flu adalah penyakit yang sering menyerang masyarakat, terutama di musim hujan saat ini. Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza yang memiliki banyak strain (jenis).

Virus ini dapat menular dengan mudah melalui batuk, bersin, atau sentuhan tangan yang terkontaminasi.

Flu umumnya menyebabkan gejala yang ringan-sedang seperti demam, nyeri otot, batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan.

Akan tetapi, dalam gejala berat, influenza dapat menyebabkan pneumonia (infeksi paru-paru) yang dapat menyebabkan kematian.

Agar tidak tertular atau menularkan ke orang lain, tutup mulut dan hidung saat bersin dan batuk, serta gunakan masker.

Hindari menyentuh wajah serta sering-sering mencuci tangan. Anda juga dapat mengunjungi dokter untuk disuntik vaksin influenza setahun sekali.

Artikel Lainnya: Seberapa Penting Konsumsi Suplemen saat Musim Hujan?

2. Demam Berdarah

Selain influenza, demam berdarah kerap mewabah memasuki musim hujan. Hal ini disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang merupakan vektor penular virus dengue memiliki ‘sarang’ yang sangat banyak dan nyaman.

Misalnya, genangan air hujan di jalan, di tempat penampungan air, dan sampah yang dapat menampung air.

Turunkan risiko terkena demam berdarah dengan melakukan Gerakan 3M plus (mengubur, menutup, menguras), serta tidur menggunakan kelambu dan mengenakan lotion antinyamuk.

3. Diare

Diare kerap terjadi akibat kontaminasi virus atau bakteri pada makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Meski sering kali gejalanya ringan, diare yang berat dapat menyebabkan dehidrasi berat dan mengancam jiwa.

Untuk menghindarinya, jangan mengonsumsi makanan dan minuman di tempat yang kotor atau berisiko terkontaminasi.

Masaklah makanan sampai matang, serta mencuci tangan sebelum mengolah makanan dan makan.

4. Demam Tifoid

Demam tifoid, yang lebih sering disebut tifus atau tipes, juga kerap terjadi pada musim penghujan. Penyakit ini terjadi akibat kontaminasi makanan dan minuman oleh bakteri Salmonella typhi.

Sama seperti pada diare, hindari demam tifoid dengan menjaga kebersihan makanan dan minuman, serta rajin mencuci tangan.

5. Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit yang sering terjadi pada daerah yang terdampak banjir. Penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri Leptospira yang dibawa oleh urine tikus yang larut dalam air banjir.

Agar terhindar dari leptospirosis, hindari bermain di air banjir. Jika terkena, segera mandi dan membersihkan diri.

6. Penyakit Kulit

Penyakit kulit juga kerap terjadi pada daerah banjir akibat air yang kotor. Air kotor mengandung bakteri dan virus yang dapat mengontaminasi kulit yang luka. Hindari terpapar air banjir dan segera bersihkan kulit yang luka dengan antiseptik.

Artikel Lainnya: Cegah Badan Lemas Saat Musim Hujan dengan 5 Tips Ini

Jaga Daya Tahan Tubuh dengan SariWangi Teh Hitam Jahe & Kunyit

Selain melakukan cara-cara pencegahan penyakit di atas, menjaga dan mempertahankan daya tahan tubuh juga harus dilakukan di musim hujan ini. Caranya cukup beragam.

Misalnya, mengonsumsi asupan bergizi, istirahat cukup, dan berolahraga. Anda juga bisa menyempurnakannya dengan minum ramuan teh herbal SariWangi Teh Hitam Jahe & Kunyit.

Teh hitam mengandung flavonoid. Setiap satu cangkir teh hitam, mengandung 239 mg flavonoid (berdasarkan USDA database).

Menurut jurnal Tea Consumption Enhances Endothelial-Dependent Vasodilation; a meta-analysis, Minum 2-3 gelas teh hitam (500 mg flavonoid) setiap hari dapat membantu menjaga kesehatan jantung.

Lalu bagaimana dengan khasiat jahe? Jahe biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk membantu memberikan rasa hangat dan nyaman saat kondisi tubuh kurang fit..

Selain jahe, kunyit juga digunakan turun-temurun untuk menjaga keluarga Indonesia. Berdasarkan Botanical Adulterants Prevention Program, dalam pengobatan Aryuvedic dan Tiongkok, manfaat kunyit banyak terbukti untuk menjaga kesehatan pernapasan dan pencernaan.

Kandungan zat aktif pada kunyit dapat membantu mencegah peradangan dan menjaga daya tahan tubuh.

Kombinasi ketiganya tentu bisa membantu Anda tetap fit dan menjaga kondisi tubuh pada musim hujan. Makanya, yuk, minum teh herbal SariWangi Teh Hitam Jahe & Kunyit secara teratur setiap hari.

Dapatkan tips menarik lainnya seputar menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh di aplikasi Klikdokter.

(HNS/AYU)

AdvertorialTeh

Konsultasi Dokter Terkait