Sehat dan Bugar

Penelitian: Aktivitas Multitasking Bisa Bikin Mudah Lupa

Tamara Anastasia, 14 Nov 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Banyak pihak yang mengagumi kemampuan seseorang yang bisa multitasking. Tapi tahukah bahwa multitasking bisa bikin kita cepat lupa?

Penelitian: Aktivitas Multitasking Bisa Bikin Mudah Lupa

Punya kemampuan untuk mengerjakan banyak hal dalam satu waktu, atau biasa disebut multitasking, memang menjadi kebanggaan tersendiri.

Tidak semua orang bisa multitasking karena butuh konsentrasi tinggi untuk melakukannya. Namun tahukah Anda, memiliki kemampuan multitasking rentan bikin seseorang jadi mudah lupa? 

Orang yang Suka Multitasking Cenderung Mudah Lupa

Mengutip dari laman Stanford Edu, sebuah studi terbaru mengatakan bahwa multitasker (sebutan untuk orang yang bisa multitasking) sering tidak dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik.  

Sebab, mengerjakan beberapa tugas sekaligus membutuhkan memori atau ingatan yang kuat agar bisa selesai dengan baik.

Anthony Wagner, dosen ilmu sosial dari Stanford’s School of Humanities and Sciences di Amerika Serikat mengatakan mata kita punya kemampuan untuk melihat berbagai jenis tugas. 

Hal ini berhubungan dengan penjelasan mengapa seseorang jadi pelupa saat mengerjakan banyak tugas sekaligus. 

Untuk mengetahui seberapa besar efek multitasking berbasis media (misalnya main handphone sambil nonton TV) terhadap daya ingat manusia, peneliti mengamati sekitar 80 peserta yang berusia 18 hingga 26 tahun. 

Pupil dan aktivitas otak mereka dipantau serta diukur menggunakan electroencephalogram (EEG). Alat ini digunakan ketika seseorang melakukan tugas seperti mengingat atau mengidentifikasi perubahan dari hal yang telah dipelajari sebelumnya.

Artikel Lainnya: Suka Bekerja Multitasking? Jangan Dibiasakan, Ini Dampak Buruknya

Dalam proses pengujian, partisipan diminta untuk memerhatikan dan menilai beberapa gambar di layar handphone. Lalu, usai beristirahat selama beberapa menit, mereka diminta lagi melihat beberapa gambar lain. 

Peneliti kemudian meminta peserta menentukan, apakah gambar di sesi kedua setelah istirahat sudah pernah dilihat atau belum. Sebab, beberapa gambar memang ada yang diubah dari sesi awal dan diperlihatkan kembali di sesi kedua. 

Para partisipan juga diminta untuk mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan seberapa sering multitasking media dan bagaimana tingkat perhatian mereka sehari-hari saat mengamati suatu hal. 

Hasilnya, peserta yang sering multitasking, atau gemar beralih dari satu media ke media lainnya, cenderung mengalami penyimpangan memori. Tak hanya itu, terdapat pula aktivitas otak dan perubahan diameter pupil selama uji coba berlangsung.

Ingatan peserta yang sering multitasking terhadap gambar sesi awal juga lemah. Peserta multitasking dilaporkan cenderung melupakan gambar dari sesi pertama. Padahal, gambar pertama tersebut ditampilkan ulang di sesi kedua proses penelitian. 

Artikel Lainnya: Jangan Biasakan Multitasking Saat Makan Siang, Ini Alasannya

Benarkah Multitasking Buat Orang Cepat Lupa?

Kendati begitu, peneliti mengatakan studi tersebut masih butuh uji coba lebih lanjut. Hasil temuan ini juga hanya sebatas hubungan timbal balik, bukan sebab akibat yang pasti. 

Menanggapi hal ini, dr. Theresia Rina Yunita menyatakan bahwa belum ada penelitian pasti yang menyebutkan kegiatan multitasking bisa menyebabkan seseorang jadi mudah lupa. Akan tetapi, otak manusia memang diciptakan untuk menyelesaikan tugasnya secara satu per satu. 

“Kenyataannya, otak manusia hanya mengizinkan Anda melakukan satu hal pada satu waktu dan ini harus dilakukan bergantian jika Anda memiliki pekerjaan lain,” ujar dr. Theresia.

“Gejala yang paling menonjol tentu seseorang jadi lebih mudah lupa mengingat dan jadi tidak bisa berkonsentrasi atau fokus pada satu hal. Pikirannya jadi terus terbagi, jadi sulit untuk mengingat apa yang sudah dan belum dilakukan atau dikerjakan,” lanjut dr. Theresia.

Artikel Lainnya: Sering Lupa Mau Ngapain atau Bilang Apa? Awas, Doorway Effect!

Tips Agar Tidak Gampang Lupa

Agar tidak mudah lupa dan pikun, adapun beberapa hal yang bisa dicoba untuk meningkatkan kemampuan otak, misalnya seperti: 

  • Sisihkan setidaknya satu jam untuk menganalisis diri sendiri. Misalnya, merangkum kegiatan apa saja yang sudah Anda lakukan hari itu. Lalu, cobalah buat jadwal terperinci agar Anda bisa membagi waktu dengan baik. 
  • Atur pola hidup sehat dengan meningkatkan aktivitas fisik seperti olahraga. Olahraga bisa membantu pikiran tetap sehat dan menyehatkan kesehatan fisik
  • Batasi minum alkohol karena kandungan zat tersebut bisa merusak fungsi otak. Pada akhirnya otak jadi tidak berfungsi dengan baik 
  • Lakukan kegiatan yang menyenangkan atau salurkan hobi Anda setiap hari. Aktivitas yang menyenangkan bisa merangsang baik tubuh dan pikiran. 

“Multitasking mungkin tidak dapat anda hindari, namun sebisa mungkin, usahakan  untuk tidak terlalu banyak melakukan tugas dalam waktu bersamaan. Dan apakah tugas tersebut benar-benar penting untuk dikerjakan,” tutup dr. Theresia. 

Itu dia penelitian yang menjadi temuan penting untuk bagi manusia untuk mencegah perilaku mudah lupa. Apabila ingin tahu fakta penelitian lain tentang kesehatan, baca terus artikel kesehatan di aplikasi Klikdokter. Sedangkan untuk konsultasi dengan dokter, gunakan fitur Live Chat 24 Jam. 

(OVI/JKT)

Tips Sehat

Konsultasi Dokter Terkait