Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatKankerMengapa Wanita Lebih Banyak Sembuh dari Kanker ketimbang Pria?
Kanker

Mengapa Wanita Lebih Banyak Sembuh dari Kanker ketimbang Pria?

Ayu Maharani, 12 Nov 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tahukah Anda, kebanyakan orang yang sembuh dari kanker (survivor) adalah wanita? Untuk tahu alasannya, cek di sini!

Mengapa Wanita Lebih Banyak Sembuh dari Kanker ketimbang Pria?

Orang yang berpikir bahwa wanita punya fisik yang lemah, sepertinya perlu mengubah pola pikirnya itu. Sebab, studi telah ilmiah membuktikan jumlah wanita yang sembuh dari kanker jauh lebih banyak daripada pria!  

Ya, kanker sendiri merupakan penyakit kronis yang tak bisa disepelekan. Jika jumlah survivor wanita saja lebih besar, maka ada kelebihan tersendiri yang dimiliki oleh kaum hawa. 

Dibanding Wanita, Jumlah Kematian Pria Akibat Kanker Memang Lebih Tinggi

Laporan yang disusun oleh Cancer Research UK, National Cancer Intelligence Network (NCIN), Leeds Metropolitan University, dan Men’s Health Forum menyatakan soal ketimpangan jumlah orang yang sembuh dari kanker.

Tim peneliti menghilangkan dulu kanker-kanker yang spesifik menyerang dua jenis kelamin. Misalnya saja, ada kanker prostat yang dialami pria dan kanker serviks yang rentan dialami wanita. 

Selain itu,  kanker payudara yang sebagian besar dialami wanita dan kanker paru-paru yang lebih sering menyerang pria. 

Kemudian, hasil dari data yang mereka teliti menunjukkan, pria 60 persen lebih mungkin terkena kanker daripada wanita. 

Bahkan, 70 persen di antaranya lebih mungkin meninggal dunia akibat penyakit kronis tersebut! 

Artikel Lainnya: Ini Wanita yang Berisiko Terkena Kanker Serviks

Dilansir dari laman NHS UK, pada tahun 2010 di Inggris, terdapat 82.482 pria meninggal dunia akibat kanker. Sedangkan, jumlah kematian wanita akibat kanker ada sebanyak 74.794 kasus.

Setelah disesuaikan dengan usia, berarti ada sekitar 202 kematian per 100.000 pria dan 147 kematian wanita akibat kanker. 

National Cancer Institute juga sempat mempublikasi data kematian yang disebabkan kanker dari tahun 2013-2017 silam. Menurut laporan mereka, angka kematian akibat kanker adalah 158,3 per 100.000 pria dan wanita. 

Untuk perbandingan angka kematiannya, yaitu 189,5 per 100.000 pria dan 135,7 per 100.000 wanita. Sepanjang tahun, jumlah kematian pria akibat kanker memang lebih tinggi jika dibandingkan dengan wanita.

Artikel Lainnya: Bisakah Wanita dengan Kanker Serviks Hamil?

Penyebab Wanita Lebih Mungkin Sembuh dari Kanker daripada Pria

Sebenarnya, penyebab kesenjangan jumlah orang yang tidak bisa sembuh dari kanker hingga kini masih belum diketahui. 

Namun, ada beberapa hal yang dipercaya dapat meningkatkan risiko kematian pria akibat kanker, yaitu:

  • Pendidikan dan informasi seputar kesehatan.
  • Kondisi kehidupan sehari-hari, lingkungan, dan pekerjaannya.
  • Kebiasaan merokok.
  • Kebiasaan minum minuman beralkohol.
  • Dan pengendalian stres. 

Dokter Valda Garcia mengungkapkan, wanita lebih pintar untuk mengendalikan stresnya ketimbang pria.  

Wanita punya banyak pilihan kegiatan untuk menghilangkan emosi negatifnya, sedangkan pilihan untuk pria relatif lebih sedikit. 

Pria juga lebih susah mengungkapkan perasaan sedih dan terpuruknya (memendam) daripada wanita. Padahal, pengelolaan stres itu sendiri sangat penting untuk proses penyembuhan suatu penyakit. 

Semakin banyak pikiran negatif yang terpendam, semakin tinggi risikonya untuk mengalami perburukan kondisi. 

“Wanita juga lebih peka terhadap perubahan tubuhnya. Mereka lebih mudah mengenali gejala yang muncul lalu memeriksakan diri ke dokter. Alhasil, diagnosis penyakit dan perawatan lebih cepat didapatkan,” jelas dr. Valda

“Makin cepat penyakit terdeteksi, dalam hal ini kanker yang dialami wanita, makin besar peluangnya untuk sembuh. Apalagi kalau masih stadium awal,” tambah dr. Valda. 

Artikel Lainnya: Kanker Paru Lebih Mudah Serang Pria atau Wanita?

Dukungan yang Dapat Diberikan untuk Penderita Kanker Pria

Dekat dengan pasien kanker laki-laki? Yuk, dukung kondisi dan kehidupannya dengan cara-cara berikut ini:

  • Hindari terlalu memposisikan mereka sebagai “anak kecil” atau orang yang sakit-sakitan. Jika kondisinya memungkinkan, tetap berikan tanggung jawab terhadap sesuatu. 

Kadang, terlalu membebaskan pria dari segala macam pekerjaan justru membuatnya kecil hati, stres, dan tidak berguna. 

  • Sabar dan jalin komunikasi yang baik dengan pria pengidap kanker. Perubahan emosi penderita kanker tak bisa dimungkiri. Sebaiknya mereka tidak dijauhi dan tidak dibiarkan hidup sendiri. 

Sendirian dalam keadaan sakit akan meningkatkan rasa kesepian dan tertekan. Bila perlu, bantu dia untuk bergabung dalam support group. Berinteraksi dengan survivor kanker bisa meningkatkan semangatnya. 

  • Anda bisa membantu membuat perencanaan perawatan. Pria umumnya tidak terbiasa dengan perintilan-perintilan jadwal berobat, jadwal minum obat, pantangan makanan, dan pantangan kegiatan.  Buatkan reminder agar pola hidupnya selama menderita kanker lebih terarah. 

Untuk meningkatkan jumlah pria yang sembuh dari kanker dan menurunkan risiko kematian akibat penyakit itu, medical check up rutin dan skrining saat ada gejala perlu dilakukan. 

Hindari termakan maskulinitas toksik. Melakukan pemeriksaan kesehatan itu bukan tanda pria lemah!  

Bila masih ada pertanyaan seputar kanker atau penyakit lainnya, langsung saja konsultasikan hal tersebut kepada dokter kami lewat fitur LiveChat di aplikasi KliKdokter

(OVI/AYU)

Kanker

Konsultasi Dokter Terkait