HomePsikologiPsikologi KeluargaPeran Ayah saat Anak Down Syndrome Di-bully
Psikologi Keluarga

Peran Ayah saat Anak Down Syndrome Di-bully

Tamara Anastasia, 11 Nov 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Bukan menarik anak dari lingkungan sosial, ini hal-hal yang dilakukan ayah bila anaknya yang down syndrome jadi korban bullying.

Peran Ayah saat Anak Down Syndrome Di-bully

Down syndrome merupakan sebuah kelainan genetik yang dibawa anak sejak lahir. Anak down syndrome biasanya memiliki tubuh yang lebih pendek, hidung yang datar, dan kepala yang lebih kecil.

Berbagai perbedaan fisik inilah yang kerap kali membuat anak down syndrome jadi lebih sering di-bully dan diolok-olok. Akibatnya, banyak orang tua yang merasa marah dan takut ketika harus membawa anaknya pergi ke luar rumah.

Lantas, apa yang seharusnya dilakukan orang tua, terutama para ayah, dalam menyikapi anak yang di-bully akibat down syndrome?

Mengapa Anak Down Syndrome Rentan Di-bully?

Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, perbedaan fisik dan pola pikir anak-anak down syndrome yang membuat mereka jadi sasaran bully di antara teman-temannya. Terutama tampilan fisik, hal ini sering membuat anak dengan down syndrome dijauhi.

“Sampai sekarang anak-anak down syndrome (DS) masih rentan di-bully karena mereka memiliki ciri fisik yang unik, sehingga anak-anak lain mencemoohnya,” ujar Ikhsan.

“Misalnya, fitur muka yang berbeda, kepala yang lebih kecil, mata condong ke atas dan ke luar, kurangnya kekuatan otot, dan leher pendek. Selain itu, cara bersikap dan berpikir juga berbeda dari anak pada umumnya, makanya sering di-bully,” lanjutnya.

Artikel Lainnya: Awas, Anak Korban Bullying Rentan Alami Trauma

Dampak Negatif Anak Down Syndrome yang Sering Di-bully

Tidak hanya pada anak normal, efek negatif bullying juga dapat memengaruhi kehidupan anak dengan down syndrome. Misalnya:

  • Anak Jadi Tambah Tidak Percaya Diri

Karena memiliki down syndrome, bukan berarti mereka tidak memiliki akal untuk berpikir dan hati untuk merasakan.

Ketika mereka sadar menjadi bahan olokan, hal ini justru membuat mereka jadi tidak percaya diri dan semakin menutup diri dari lingkungannya.

Bahkan, tidak sedikit juga anak dengan down syndrome yang justru jadi tertekan, stres, dan pada akhirnya mengalami depresi.

  • Takut Bersosialisasi

Karena sering jadi bahan ejekan, anak-anak dengan down syndrome jadi takut untuk membuka diri dan berkomunikasi dengan masyarakat luas. Hal ini justru menjadikan mereka pribadi yang tertutup dan penyendiri.

Padahal, sama dengan kebanyakan anak lainnya, anak down syndrome juga perlu bergaul dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

  • Punya Pengembangan Diri yang Kurang

Akibat tidak bisa bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik, anak dengan down syndrome bisa jadi punya pengembangan diri yang kurang. Jika terus dialami, maka akan berpengaruh pada kehidupannya di masa depan.

Artikel Lainnya: Peran Penting Anak dalam Mencegah Bullying

Anak Down Syndrome Di-bully, Apa Peran Ayah?

Ayah adalah seorang sosok pelindung, pemimpin, dan pribadi yang tegas dalam keluarga.

Namun, ketiga hal itu mungkin bisa runtuh seketika ketika mendengar atau bahkan melihat langsung anaknya jadi bahan olokan orang-orang.

Rasa sedih, takut, dan marah pun mulai muncul secara perlahan. Bahkan, tidak sedikit orang tua yang justru “mengurung” anaknya di rumah dengan alasan untuk melindungi sang buah hati.

Menurut Ikhsan, sebagai seorang ayah, Anda justru harus mendengarkan terlebih dahulu cerita sang anak.

Setelah mendengarkan ceritanya, jangan langsung meminta anak untuk melawan atau menutup diri. Tapi, berikanlah dukungan dan kekuatan untuk lebih sabar.

Artikel Lainnya: Peran Penting Ibu bagi Kesehatan Keluarga

“Berikan kekuatan atau semangat kepada anak. Apresiasi apa yang sudah ia lakukan dari kejadian ini, meskipun anak tidak memberikan perlawanan ke pelaku bullying. Hargai bahwa anak sudah bisa menahan diri untuk tidak menyakiti orang lain,” tutur Ikhsan.

“Setelahnya, baru orang tua coba ajarkan anak untuk bersikap asertif, komunikasikan apa yang memang salah dari tindakan orang lain. Hal ini bisa juga sebagai bentuk mempertahankan diri dari pembully.”

Menurut Ikhsan, ayah tidak hanya berperan sebagai pelindung, tapi juga sebagai sosok teman atau tempat cerita anak, baik saat senang, sedih, ataupun takut.

Nah, itu dia beberapa hal yang bisa Anda lakukan sebagai ayah bila anak dengan down syndrome di-bully. Bila ingin konsultasi ke dokter dan psikolog lebih mudah seputar tumbuh kembang anak down syndrome, pakai LiveChat dari Klikdokter.

(FR/AYU)

Down Syndrome

Konsultasi Dokter Terkait