HomeGaya hidupSeksMengapa Ada Orang yang Suka Merekam Adegan Seksual?
Seks

Mengapa Ada Orang yang Suka Merekam Adegan Seksual?

Nesia Qurrota Ayuni, 10 Nov 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Merekam video melakukan hubungan seksual dipercaya memberikan sensasi tersendiri bagi pelakunya. Namun, ada kemungkinan video tersebut tersebar ke khalayak luas.

Mengapa Ada Orang yang Suka Merekam Adegan Seksual?

Jagat maya dihebohkan dengan rekaman video hubungan seksual yang dikaitkan ke beberapa nama selebritas Indonesia. Rekaman tersebut entah tersebar mulai dari mana, namun kemudian menjadi konsumsi publik. Akhirnya polisi turun tangan. 

Kasus tersebarnya video hubungan seksual di khalayak tak melulu melibatkan pesohor. Beberapa kasus lainnya juga melibatkan masyarakat biasa, bahkan menyangkut nama sejumlah mahasiswa dan pelajar.

Seperti pada 2017 silam, muncul rekaman adegan seks dari dua mahasiswa asal kampus ternama di Indonesia yang menggegerkan publik. Keduanya sempat mengelak sebagai pelaku dari video tersebut. Tapi kemudian mengakuinya setelah menjalani pemeriksaan dengan pihak berwajib. 

Alasan Ada Orang yang Gemar Merekam Seks

Beberapa orang memiliki motif yang berbeda-beda saat merekam adegan seks. Akan tetapi, secara psikologis, Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog., membeberkan alasan khusus.  

Menurut Ikhsan, beberapa orang yang gemar merekam adegan seksual yang dilakukannya bisa merasakan sensasi tersendiri dan rewarding experience.

“Artinya, memberikan suatu kepuasan atau seperti merasa ada kebanggaan tertentu ketika melakukannya, baik secara emosional maupun seksual,” ujar Ikhsan. 

Artikel Lainnya: Suka Nonton Film Porno Bisa Jadi Tanda Gangguan Narsistik

Apakah Kebiasaan Merekam Seks Termasuk Gangguan Mental?

Ikhsan berujar, kegemaran merekam hubungan seksual belum bisa dikategorikan sebagai gangguan mental. 

Namun, tindakan tersebut biasanya tidak mempertimbangkan dengan matang konsekuensi apa saja yang bisa muncul. Motif lainnya juga bisa karena perilaku impulsif yang hanya mementingkan dorongan rasa senang atau kepuasaan saat berhasil merekam adegan seks. 

“Kita tidak tahu apa motif atau tujuan orang itu rekam adegan seksualnya. Entah cuma kenangan saja atau untuk fantasi seksual mereka,” sebut Ikhsan.

Artikel Lainnya: Wanita Kecanduan Film Porno, Wajarkah?

Pro-Kontra Merekam Adegan Seksual

Untuk merekam video berhubungan seksual, syarat yang mesti dipenuhi adalah persetujuan dari kedua belah pihak. Jika tidak, merekam adegan seks adalah hal yang tak dapat dibenarkan. 

Tidak hanya itu. Menurut Ikhsan, beberapa hal lain yang juga harus diperhatikan saat pasangan hendak merekam hubungan seksual adalah sebagai berikut: 

  • Sebisa mungkin tidak sembarangan merekam video adegan seksual. Terutama, jika muncul kekhawatiran pasangan bisa saja memperlihatkan kepada temannya dan meningkatkan potensi rekaman tersebut tersebar.
  • Jika ingin tetap merekam adegan seksual, pastikan file tersimpan di tempat yang jarang diakses oleh orang ataupun pasangan.

“Akan lebih baik menghindari merekam adegan seksual, mengingat risiko untuk tersebar selalu ada,” tegas Ikhsan. 

Bila video seks yang direkam tiba-tiba tersebar, tentu akan menjadi masalah tersendiri. Selain bisa menyebabkan masalah psikis dan berbagai dampak lain yag juga turut menyertai. Seperti, muncul stigma negatif atau cap buruk dari lingkungan yang bisa melekat dalam jangka waktu lama. 

Lebih baik hindari merekam video melakukan hubungan seksual, agar video tersebut tidak tersebar ke khalayak. Anda tak ingin mendapat cap buruk gara-gara hal yang seharusnya bersifat pribadi malah menjadi konsumsi publik, bukan?

Bila butuh bantuan atau punya pertanyaan mengenai seksualitas, konsultasikan secara langsung pada psikolog maupun dokter menggunakan layanan LiveChat 24 jam. Unduh juga aplikasi KlikDokter untuk tahu berita kesehatan lainnya

(NB/JKT)

Seks

Konsultasi Dokter Terkait