Kehamilan

Detak Jantung Normal Janin Sehat di Setiap Usia Kehamilan

Siti Putri Nurmayani, 05 Okt 2023

Ditinjau Oleh dr. Sepriani Limbong

Detak jantung janin normal di awal kehamilan berkisar antara 120-160 beats per minute (BPM). Mama bisa mendengarnya secara internal atau eksternal lewat USG Doppler.

Detak Jantung Normal Janin Sehat di Setiap Usia Kehamilan

Bagi kebanyakan ibu hamil, mendengar detak jantung janin menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu. Selain itu, denyut jantung janin juga bisa memberikan informasi seputar kesehatan bayi dalam kandungan.

Lalu, berapa detak jantung janin normal? Bagaimana cara memeriksanya? Mari ketahui serba-serbi detak jantung pada janin lewat ulasan berikut ini.

Detak Jantung Janin Normal

Pada dasarnya, jantung bayi sudah mulai terbentuk di usia kehamilan 5 minggu, bersamaan dengan otak, sumsum tulang belakang, dan organ tubuh lainnya. 

Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong, detak jantung janin sudah bisa terdeteksi di usia kehamilan 8 minggu. Normalnya, detak jantung janin 8 minggu berkisar antara 120-160 beats per minute (BPM). 

Rata-rata, detak jantung janin perempuan di trimester pertama berkisar 151.7 bpm, sedangkan detak jantung janin laki-laki adalah 154,9 bpm. 

Berikut detak jantung janin yang normal:

  • Minggu 5 - 7: Di awal kehamilan, detak jantung janin akan berdenyut lebih lambat, sekitar 90 hingga 110 bpm 
  • Minggu 8 - 12: Di minggu ke-9 detak jantung janin sekitar 140-170 bpm. Di minggu ke-12, detak jantung janin akan berdetak lebih lambat
  • Minggu 13 - 26: Rata-rata detak jantung janin di usia ini berkisar 110-160 bpm
  • Minggu 27 - 40: Selama trimester terakhir, detak jantung normal janin rata-rata 110-160 bpm 

Artikel Lainnya: Tips Menjaga Kesehatan Jantung Janin

Detak Jantung Janin Tidak Normal

Denyut jantung janin yang tidak normal merupakan detak jantung yang terlalu cepat atau dua kali lebih lambat. 

“Apabila detak jantung bayi lebih lambat atau lebih cepat, ini menandakan sesuatu yang abnormal. Biasanya, penyebab detak jantung janin cepat atau lambat berhubungan dengan kondisi seperti penyakit jantung bawaan, infeksi intrauterine (infeksi di dalam rahim), gawat janin, dan sebagainya,” ujar dr. Sepriani. 

Detak jantung janin yang tidak normal bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:

1. Bradikardia

Bradikardia terjadi ketika detak jantung janin lebih lambat dari 110 bpm. Biasanya, ini hanya bersifat sementara. 

2. Takikardia

Takikardia merupakan kondisi di mana detak jantung janin di atas 160 bpm. Ini biasanya bersifat sementara. Jika terjadi dalam jangka waktu lama, ini bisa menandakan adanya masalah pada janin. 

3. Kontraksi Prematur

Kontraksi prematur merupakan salah satu kelainan detak jantung janin 4 bulan. Namun, bisa saja ini dialami pada janin di kehamilan trimester 3. Pada kondisi ini, bayi mengalami detak jantung yang berdenyut lebih cepat. 

4. Blok Atrioventrikular

Blok atrioventrikular menandakan adanya gangguan pada detak jantung, yakni penurunan denyut jantung. Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh kelainan jantung bawaan atau akibat penyakit lupus yang dialami ibu hamil. 

Berdasarkan Journal of Clinical Medicine, kelainan detak jantung pada janin bersifat sementara. Tidak semua kondisi ini memerlukan pengobatan khusus. 

Namun, ketika dokter kandungan mendeteksi adanya kelainan detak jantung pada bayi, biasanya Mama akan diminta untuk mengunjungi dokter spesialis untuk mendapatkan pengobatan.

Dokter mungkin akan membantu merawat janin dalam kandungan dengan obat-obatan sebagai salah satu cara menormalkan detak jantung janin. 

Akan tetapi, cara mengatasi detak jantung janin cepat atau lemah umumnya akan bergantung pada penyebab, kesehatan ibu hamil, kesehatan janin, dan usia kehamilan. Mengingat bahwa setiap kehamilan itu berbeda, maka cara mengatasi detak jantung janin yang lemah dan cepat akan berbeda-beda pada setiap kasus.

Artikel Lainnya: Apakah Bisa Mengetahui Kehamilan dari Denyut Nadi?

Cara Mengetahui Detak Jantung Janin

666week-64-kapan-harus-melakukan-usg-kehamilan-dan-berapa-kali.jpg

Untuk mengetahui detak jantung janin, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu: 

1. Pemantauan Jantung Janin Secara Eksternal

Salah satu jenis alat pendengar detak jantung janin adalah USG Doppler. Aplikasi detak jantung janin ini dapat mendengar dan merekam detak jantung janin melalui perut (abdomen) ibu hamil. USG doppler juga sering dimanfaatkan untuk memeriksa detak jantung janin saat proses persalinan. 

Untuk menggunakan alat ini, probe ultrasound (transducer) akan diletakkan ke perut ibu, khususnya di posisi jantung janin. Transduser ini berfungsi untuk mengirimkan suara detak jantung janin ke komputer. Nantinya, denyut dan pola detak jantung janin akan terlihat di layar.

Kamu bisa temukan layanan USG di fitur layanan kesehatan KlikDokter

2. Pemantauan Jantung Janin Secara Internal

Proses pemantauan detak jantung janin ini dilakukan dengan menggunakan kawat tipis (elektroda) yang dipasangkan ke kepala bayi.

Kabel ini akan dimasukkan ke dalam rahim lewat vagina, lalu ditempel ke kepala bayi untuk mendengar detak jantungnya. Nantinya, hasil detak jantung janin akan ditampilkan ke layar monitor. 

Umumnya, teknik pemantauan ini lebih akurat karena tidak akan memengaruhi hasil hitung detak jantung janin. 

Akan tetapi, pemantauan detak jantung janin internal hanya bisa dilakukan jika pemantauan eksternal tidak memberikan hasil yang baik. Selain itu, cara ini juga dapat dilakukan saat kantung ketuban ibu sudah pecah dan serviks terbuka. 

Dokter Sepriani juga menambahkan, “Apabila ibu hamil ada alat di rumah dan sudah terbiasa periksa sendiri (pakai Doppler di rumah), silakan diperiksa sendiri selama Mama tau lokasinya. Selain itu, bisa meminta diajarkan oleh dokter kandungan,”

Namun, jika hasilnya kurang atau lebih dari range normal, maka harus langsung diperiksa ke dokter untuk konfirmasi. 

Artikel Lainnya: Ciri-Ciri Janin Sehat dalam Kandungan yang Penting Mama Perhatikan

Ingatlah bahwa posisi bayi dalam rahim akan berubah-ubah hingga usia kehamilan 34 minggu. Oleh karenanya, Mama bisa merasakan detak jantung janin sebelah kanan perut atau merasakan detak jantung janin sebelah kiri perut. 

Mungkin banyak yang penasaran, bagaimana jika tidak detak jantung janin 2 bulan belum terdengar? 

Dikutip dari American Pregnancy Association, detak jantung janin 8 minggu yang tidak terdeteksi mungkin disebabkan oleh berbagai masalah. Penyebab detak jantung janin tidak terdeteksi doppler bisa terjadi karena rahim miring, perut lebih besar, atau tanggal periode menstruasi terakhir yang tidak akurat.

Pasalnya, untuk bisa benar-benar mendengar detak jantung janin, prosesnya bisa memakan waktu hingga usia kehamilan 12 minggu. Namun, jika detak jantung janin 3 bulan belum terdengar, maka Mama perlu waspada dan segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasinya. 

Penting untuk memastikan janin dalam keadaan sehat. Oleh karenanya, Mama dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan rutin di dokter kandungan. 

Bila punya pertanyaan seputar detak jantung janin, segera konsultasi dengan dokter kandungan dengan menggunakan layanan Tanya Dokter. Kamu juga bisa mencoba kalendar kehamilan untuk tahu usia kandunganmu saat ini. Yuk, #JagaSehatmu dengan mengunduh aplikasi KlikDokter untuk mendapatkan informasi seputar kehamilan!

(NM)

detak jantung janin

Konsultasi Dokter Terkait