Kesehatan Bayi

Penyebab Gangguan Kelenjar Ludah pada Bayi dan Solusinya

Ayu Maharani, 23 Okt 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tak cuma berputar-putar di kondisi batuk pilek atau kemerahan kulit, bayi juga bisa alami gangguan kelenjar ludah! Apa penyebab dan solusinya?

Penyebab Gangguan Kelenjar Ludah pada Bayi dan Solusinya

Belum banyak yang tahu soal gangguan kelenjar ludah pada bayi. Rewel dan susah makan atau menyusu pun kerap dianggap sebagai momen mau tumbuh gigi. Padahal, jika dibiarkan terlalu lama, itu bisa berbahaya, lho

Mengenal Bahaya Penyakit Kelenjar Ludah pada Bayi

Fungsi dari kelenjar ludah itu krusial. Antara lain, menghasilkan air liur sehingga mulut tidak kering, bisa menelan, melindungi gigi, dan juga membantu mencerna makanan.

Ketika kelenjar tersebut bermasalah, aktivitas sehari-hari akan terganggu. Bila itu terjadi pada bayi, dia akan susah makan dan pasti sangat tidak nyaman. Akibatnya, bayi jadi sangat rewel. 

Menurut dr. Devia Irine Putri, gangguan kelenjar ludah bisa disebabkan banyak faktor.

“Selain karena infeksi virus atau bakteri, gangguan kelenjar ludah bisa disebabkan oleh tumor, baik itu yang ganas maupun yang kista. Lalu, ada juga kelainan kongenital, misalnya hemifacial microsomia dan sindrom Treacher Collins,” dia menjelaskan. 

Dokter Devia menambahkan, yang paling sering, gangguan kelenjar ludah pada bayi disebabkan oleh infeksi. 

“Infeksinya sendiri paling sering disebabkan oleh virus mumps atau cytomegalovirus. Adapun untuk bakteri, yang paling sering mengganggu adalah group A streptococci dan Staphylococcus aureus,” dia menjelaskan.

Apabila terinfeksi virus atau bakteri di atas, si kecil akan mengalami demam, bengkak di daerah pipi, dan rewel. Bayi juga akan sulit menyusu akibat susah membuka mulut dan nyeri. 

“Pada keadaan yang berat, bahaya penyakit kelenjar ludah bisa sampai menyebabkan munculnya abses atau nanah,” kata dr. Devia. 

Apabila tidak ditangani sesegera mungkin, bukan tak mungkin penyakit ini lebih susah untuk diobati. Terlebih lagi, daya tahan tubuh si kecil masih rendah. 

Bagaimana Pengobatan Gangguan Kelenjar Ludah pada Bayi?

Untuk memastikan diagnosis apakah anak mengalami gangguan kelenjar ludah atau tidak, tentu membutuhkan pemeriksaan langsung dari dokter. 

Kalau si kecil benar mengalaminya, pengobatan akan diberikan sesuai dengan penyebab. Jika disebabkan oleh bakteri, dokter biasanya akan memberikan antibiotik beserta obat demam dan antinyeri. 

“Tapi kalau penyebabnya adalah infeksi virus seperti mumps, terapi yang diberikan bersifat simptomatis (meringankan gejala), tidak pakai antibiotik. Misalnya, diberikan obat antinyeri dan penurun demam. Bisa dengan parasetamol atau ibuprofen,” jelasnya. 

Artikel lainnya: Awas, 5 Penyakit Ini Bisa Menyerang Kelenjar Ludah!

Apabila infeksi tidak merespons terhadap antibiotik dan sampai menimbulkan komplikasi berupa nanah, batu kelenjar ludah yang berulang, dan tumor, pengobatannya tak cukup lewat oral. 

“Operasi bisa dilakukan jika kondisinya seperti itu, terutama bila ada tumor yang mengarah keganasan,” dr. Devia melengkapi.

Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua untuk Mempercepat Penyembuhan?

Sembari menerima pengobatan dokter, beberapa langkah yang bisa dilakukan agar gangguan kelenjar ludah pada bayi cepat sembuh adalah:

  • Asupan Tetap Harus Diberikan

Bayi yang masih minum ASI harus sering diberikan. Untuk bayi yang sudah MPASI, berikan makanan yang benar-benar lembut supaya lebih mudah ditelan. 

  • Berikan Kompres

“Mengompres di bagian yang bengkak dengan kompres dingin atau kompres hangat secara berkala bisa mengurangi rasa nyeri,” saran dr. Devia.

  • Banyak Minum Air Putih dan Istirahat

Istirahat akan memperbaiki imunitas sehingga tubuh punya kekuatan untuk menangkal virus jahat. Selain itu, perbanyak asupan air putih supaya mulut dan tenggorokan tidak kering dan nyeri.

Itu dia penjelasan tentang penyebab dan solusi mengatasi gangguan kelenjar ludah pada bayi. Yuk, manfaatkan layanan Tumbuh Kembang Anak untuk memantau kesehatan si kecil. Dapatkan juga informasi seputar kesehatan di aplikasi KlikDokter.

[HNS/JKT]

Kesehatan Bayi

Konsultasi Dokter Terkait