HomeIbu Dan anakKehamilanIstri Ngidam, Apakah Harus Dituruti?
Kehamilan

Istri Ngidam, Apakah Harus Dituruti?

Ayu Maharani, 18 Okt 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Sebagian masyarakat percaya, istri ngidam wajib dipenuhi biar anaknya nanti tak sering ngences. Memang benar harus dipenuhi? Atau suami boleh menolak?

Istri Ngidam, Apakah Harus Dituruti?

Salah satu momen menarik di masa kehamilan adalah ngidam. Ya, ada kepercayaan bahwa ketika istri ngidam, tapi tidak dipenuhi suami, anaknya nanti akan sering akan ngences alias mengeluarkan air liur terus-menerus!

Sebagian suami pun jadi takut untuk tidak menuruti keinginan istri, meski kerap tak masuk akal. 

Misalnya saja, mencari es durian di tengah malam, sementara di sekitar rumahnya tak ada yang jual durian, apalagi di waktu seperti itu. 

Ngidam Menurut Kacamata Medis

Sebenarnya, ngidam bukannya muncul tanpa alasan dan bukan hal baru dalam dunia medis. 

Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, adanya keinginan ngidam dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Perubahan hormonal.
  • Perubahan indera perasa.
  • Peningkatan produksi air liur.
  • Kebutuhan energi dan gizi ibu hamil (bumil) yang meningkat.
  • Emosi yang tidak stabil.
  • Perubahan psikologis.
  • Peningkatan neuropeptide Y (NPY) di hipotalamus otak, sehingga nafsu makan berubah. 

Apakah Ngidam Harus Dituruti?

Soal dipenuhi atau tidak, sebenarnya ini tergantung kembali ke keputusan masing-masing individu. 

Selama keinginan istri masih masuk akal dan mungkin untuk dilakukan, tak ada salahnya bagi suami untuk memenuhi.

Namun, apabila keinginannya sudah di luar batas kemampuan sang suami atau membahayakan kesehatannya, dr. Dyah Novita mengatakan, suami boleh saja menolak. 

Misalnya saja, di malam yang dingin karena hujan, si istri tiba-tiba ingin sekali makan dua mi instan kuah dengan sambal yang banyak.

Padahal, bumil tidak direkomendasikan untuk mengonsumsi makanan seperti itu terlalu banyak. Di lain sisi, konsumsi sambal berlebihan bisa meningkatkan risiko diare

Padahal, diare sendiri akan memicu dehidrasi pada bumil. Pada tahap yang parah, volume air ketuban juga bisa berkurang. Lebih banyak bahayanya karena daripada manfaatnya, bukan?

Jika kondisinya seperti itu, suami boleh-boleh saja untuk mengatakan “tidak”. Lagi pula, soal anak ngences itu cuma mitos yang tak perlu Anda percayai berlebihan, kok. 

Tidak terpenuhinya ngidam sang istri juga tidak akan berdampak pada kesehatannya. 

“Yang terpenting, kasih pengertian saja dan coba kasih pilihan makanan lain yang lebih sehat serta mudah didapatkan. Suami juga bisa membantu dengan mengalihkannya ke kegiatan lain yang bumil sukai,” saran dokter yang kerap disapa Vita itu.

Artikel Lainnya: Mengapa Wanita Hamil Sering Ngidam?

Dampak Psikis yang Dirasakan ketika Ngidam Tak Terpenuhi

Saat hamil, kondisi hormon bumil memang tidak stabil. Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog mengatakan, “Ketika keinginan istri ngidam tidak dipenuhi, tentu juga itu akan berpengaruh pada kestabilan emosi si ibu hamil.”

“Bisa jadi, suasana hati bumil langsung berubah kesal atau marah ketika ngidamnya tidak dipenuhi. Jika memang tidak bisa dipenuhi, cobalah penuhi dalam bentuk lain, misalnya beri perhatian lebih seperti membelai atau memijat,” kata Ikhsan. 

Suami tidak perlu khawatir berlebihan saat tak mampu memenuhi keinginan sang istri. Sebab, menurut dr. Vita, efek psikologis yang dirasakan bumil kala keinginannya tak dipenuhi biasanya tak bertahan lama.

Suami Menuruti Keinginan Istri, Apa Dampak Psikologisnya?

Beda halnya jika keinginan istri masih masuk akal dan tak mengganggu kesehatan dirinya serta janin.

Permintaan istri ngidam yang dipenuhi suami juga akan membuat suasana hatinya menjadi sangat baik. Selain itu, istri juga akan merasa bahwa suami memang perhatian kepadanya.

“Tapi sebagai istri, ada baiknya diperhatikan juga ngidamnya. Mungkin nggak dipenuhi suami? Jangan sampai memaksakan hal yang tidak mungkin. Ini malah menimbulkan konflik nantinya,” Ikhsan mengingatkan.

Artikel Lainnya: 6 Ciri Anda Hamil Anak Kembar

Tak Bisa Memenuhi, Bagaimana Cara Menolak yang Halus?

Satu hal yang pasti, suasana hati istri pasti jelek ketika ditolak. Namun, kondisi tersebut dapat suami minimalkan dengan cara menolak halus yang direkomendasikan oleh psikolog Ikhsan:

  • Jangan ditolak sambil marah-marah. Intonasi ucapan harus diperhatikan di sini.
  • Baiknya suami segera alihkan ke bentuk perhatian. “Misalnya memberikan sentuhan fisik pada istri supaya masih menunjukkan bahwa dirinya masih perhatian ke istri,” sarannya.
  • Jika ada makanan atau minuman yang memang sangat diidam-idamkan, tetapi tak bisa karena hamil, ingatkan istri untuk bersabar.

Biar lebih menarik, Anda bisa membuatkan kalender ala-ala dengan tulisan “100 hari lagi menuju makan mi instan” misalnya. Lalu, tiap hari istri bisa menyobek lembaran kalender tersebut sampai hari H tiba. 

Sekarang Anda sudah tahu harus bagaimana saat istri ngidam. Bila masih ada pertanyaan seputar kehamilan, langsung saja konsultasikan kepada dokter di aplikasi Klikdokter. 

(HNS/AYU)

Hamil

Konsultasi Dokter Terkait