Tips Parenting

Batasan Orang Tua Tiri yang Mesti Dipahami Agar Tak Terjadi Konflik

Ayu Maharani, 16 Okt 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Menjadi orang tua tiri tidak mudah. Ada batasan tertentu yang mesti dipahami agar anak-anak dan keluarga tetap damai. Seperti apa batasan yang dimaksud?

Batasan Orang Tua Tiri yang Mesti Dipahami Agar Tak Terjadi Konflik

Hadir dalam sebuah keluarga sebagai sosok orang tua tiri tidaklah mudah. Beruntung jika Anda bergabung dengan keluarga dengan anak yang masih kecil dan semuanya menyambut baik.

Keadaannya akan sedikit berbeda bila si anak sudah mulai remaja dan pasangan Anda terdahulu masih ada. Kondisi ini rentan mengundang konflik.

Kenapa Rentan Terjadi Konflik?

Konflik adalah “makanan sehari-hari” semua keluarga, baik kandung maupun tiri. Dilansir dari Parents, Psikolog Patricia Papernow, Ed.D., berpendapat bahwa keluarga tiri berpotensi memiliki masalah atau dinamika proses pengasuhan.

Selain itu, dikutip dari sebuah penelitian yang berjudul Stepfamily Relationship Quality and Children’s Internalizing and Externalizing Problems, memang ada beberapa potensi masalah yang dihadapi keluarga tiri.

Misalnya, konflik budaya dan harapan keluarga, masalah pengasuhan, ketidakpastian bagaimana orang tua tiri dan anak-anak harus menyesuaikan diri dengan kehidupan baru, serta konflik antara orang tua tiri dan kandung.

Semua masalah tersebut tentu bisa dicegah dan diatasi. Salah satu caranya adalah dengan mengetahui batasan yang sebaiknya tidak dilanggar orang tua tiri. Dengan menyadari batasan masing-masing, hal-hal sensitif yang memicu kebingungan dan pertengkaran bisa diminimalkan.

Artikel Lainnya: Pentingnya Peran Ayah dalam Tumbuh Kembang Anak

Apa Batasan yang Sebaiknya Tidak Dilanggar Orang Tua Tiri?

Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, mengingatkan untuk melakukan semua set boundaries dengan perlahan.

“Jika Anda memang ingin menunjukkan kasih sayang dan rasa peduli, sebaiknya pelan-pelan saja. Kalau dipaksakan untuk langsung menggantikan posisi orang tua kandungnya, bisa-bisa anak menolak dan tidak suka dengan Anda,” saran Ikhsan.

Sedangkan untuk beberapa batasan yang sebaiknya dipahami ketika Anda menjadi orang tua tiri adalah sebagai berikut:

  • Hindari untuk Menggantikan Ibu atau Ayah Kandung secara Utuh

Bagaimanapun juga, Anda tidak akan pernah bisa menggantikan sosok orang tua kandung.

"Anak-anak ini bukan milik Anda," kata pakar parenting dan pelatih keluarga tiri bersertifikat melalui Step-Family Foundation di New York, Amerika Serikat, Derek Randel.

"Tidak peduli apa yang telah dilakukan mantan pasangan biologis, hormati kebutuhan anak untuk mencintai orang tua kandungnya," sambungnya.

Hindari juga untuk meminta mereka langsung memanggil Anda "Ibu" atau "Ayah". Orang tua tiri bisa-bisa saja menjadi mentor yang disayangi dan dihormati oleh anak tanpa harus “berupaya keras” menjadi keluarga biologis.

Ingatlah bahwa anak tiri dapat mengembangkan rasa cinta dan hormat tanpa harus menggunakan istilah "Ibu" atau "Ayah".

Artikel Lainnya: Akibat Jika Bonding Ibu dan Anak Tidak Dibentuk Sejak Dini

  • Tak Perlu Terlibat Diskusi Pola Asuh antara Pasangan Anda dan Mantan

Anda tidak perlu berada dalam diskusi parenting antara pasangan dan mantannya.

"Mantan biasanya akan tidak setuju dan risih bila Anda memberikan nasihat yang tidak diminta," jelas salah satu penulis Skirts At War: Beyond Divorced Mom/ Stepmom Conflict, Jenna Korf.

Lebih baik bangun hubungan yang positif dengan mantan pasangannya, agar interaksi dan masukan dari Anda nantinya dapat diterima dengan baik.

  • Tak Perlu Terlibat Terlalu dalam Pertengkaran antara Anak Tiri dan Pasangan

"Jika ingin mempertahankan hubungan Anda dengan anak tiri sekaligus pasangan, sebaiknya biarkan mereka mengatasi konfliknya sendiri. Kecuali, Anda dan si anak sudah memiliki ikatan yang kuat,” kata Korf.

Sekalipun niat Anda baik, anak mungkin akan merasa bahwa orang tua tirinya mengganggu urusan mereka. Kondisi ini dapat memperparah hubungan Anda yang sedari awal belum dekat.

Kendati demikian, bukannya Anda lepas tangan sama sekali. Anda tetap harus memberikan masukan ketika anak memintanya. Apabila ia tidak datang kepada Anda, itu berarti mereka ingin mengurusnya sendiri.

  • Hindari Menjelek-jelekkan Ibu atau Ayah Kandungnya

Berbicara buruk tentang mantan pasangannya bukanlah ide yang baik, sekalipun ucapan itu keluar duluan dari mulut anak. Anda cukup jadi pendengar saja.

"Penting bagi orang tua tiri untuk mendengarkan keluhan anak dengan empati. Namun, Anda tidak perlu ikut-ikutan untuk merendahkan orang tuanya,” saran seorang Psikolog Klinis dan penulis buku Putting Children First: Proven Parenting Strategies for Helping Children Thrive Through Divorce, Dr. JoAnne Pedro-Carrol.

  • Hindari Meminta Pasangan untuk Mengutamakan Anda

Anak-anak sering kali khawatir bahwa cinta orang tua mereka akan berkurang saat orang tuanya menikah lagi.  Alhasil, ketakutan ini dapat menyebabkan anak-anak berperilaku negatif.

Cobalah pahami posisi mereka terlebih dulu. Anda tidak perlu cemburu dengan pasangan yang terlalu dekat dengan anak-anaknya. Sikap cemburu terhadap anak tiri hanya akan berdampak negatif pada pernikahan Anda.

Demikian batasan yang perlu dipahami ketika Anda menjadi orang tua tiri. Seiring berjalannya waktu, percayalah bahwa semua kondisi akan menjadi lebih baik dan Anda bisa hidup dengan bahagia di dalam sebuah keluarga.

Bila masih ada pertanyaan seputar pola asuh dan keluarga, langsung saja konsultasikan pada psikolog lewat fitur LiveChat 24 jam atau dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.

(NB/JKT)

pola asuh

Konsultasi Dokter Terkait