HomeIbu Dan anakTips ParentingManfaat Slow Parenting atau Pola Asuh Lambat Bagi Anak
Tips Parenting

Manfaat Slow Parenting atau Pola Asuh Lambat Bagi Anak

Krisna Octavianus Dwiputra, 15 Okt 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Pola asuh untuk anak, ada berbagai macam. Tapi mari ketahui arti serta manfaat slow parenting bagi perkembangan anak.

Manfaat Slow Parenting atau Pola Asuh Lambat Bagi Anak

Ada berbagai pola yang diterapkan orang tua dalam mengasuh anak. Namun pastinya, orang tua hanya ingin mengikuti pola asuh terbaik demi tumbuh kembang anaknya, dong?

Salah satu pola asuh yang bisa ortu coba adalah slow parenting. Cara mengasuh anak ini sering dipandang sebelah mata karena sekilas ada kata slow atau berarti lambat.

Padahal, belum tentu gaya asuh anak ini secara keseluruhan buruk, ya. Daripada berburuk sangka, sebaiknya ketahui dulu manfaat yang bisa Anda petik dari pola asuh slow parenting.

Apa Itu Slow Parenting?

Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, pola asuh ini dilakukan dengan tidak memaksakan anak harus cepat atau terburu-buru dalam mempelajari sesuatu.

"Slow parenting ini menekankan, dalam mengajarkan anak sesuatu itu tidak dengan terburu-buru. Jika anak belum bisa, ya, tidak masalah. Tidak mendorong anak untuk harus cepat bisa, tapi orang tua bakalan terus mendampi perlahan-lahan," ujar psikolog Ikhsan.

Ikhsan juga menjelaskan, orang tua yang menganut pola asuh ini fokusnya adalah menyesuaikan perkembangan anak mereka. Sebab, mereka tahu perkembangan setiap anak itu berbeda-beda.

"Tujuannya, agar anak bisa melakukan sesuatu karena memang secara kemampuannya sudah bisa. Biasanya sesuatu yang terjadi alami, jadi lebih baik atau berkualitas ketimbang yang selalu 'dipaksa'," sambung Ikhsan.

Tak hanya itu, jika mau melakukan pola asuh ini, orang tua harus punya waktu yang lebih luang dan konsisten dalam menerapkannya.

Ikhsan juga menegaskan, kuncinya adalah sabar ketika mengasuh anak dengan gaya slow parenting.

Selain itu, dikutip dari Firstcry Parenting, pola asuh ini pada dasarnya lebih mementingkan kualitas dibanding kuantitas.

Maksudnya, ortu memilih menghabiskan banyak waktu dengan anak untuk  membangun ikatan keluarga yang kuat.

Orang tua juga tidak akan memaksa dan mendorong anak untuk ikut hal atau kegiatan sosial lainnya.

Manfaat Mengasuh Anak dengan Gaya Slow Parenting

Ada beberapa manfaat yang bisa didapat anak ketika orangtuanya menggunakan pola asuh slow parenting. Berikut manfaatnya:

  • Anak bisa jadi lebih percaya diri karena tidak merasa tertekan saat mempelajari sesuatu hal. Ia akan bisa melakukan sesuatu dengan sendirinya karena mereka memang sudah mampu.
  • Anak jadi lebih mandiri karena cenderung berusaha atau bekerja keras untuk mendapatkan apa yang ia butuhkan.
  • Anak bisa jadi lebih peka terhadap dirinya sendiri. Ketika mereka salah, mereka akan mengakuinya dan tidak menyalahkan orang lain.
  • Anak juga jadi lebih percaya diri karena sadar dengan realita kehidupan yang sebenarnya di dunia ini. Ketika belajar atau mengekspos suatu hal sendiri, wawasan dan pandangan anak akan kehidupan pun meningkat.

Selain manfaat di atas, slow parenting juga dapat membuat anak jadi lebih punya rasa ingin tahu, anak jadi kreatif, dan berpikir terbuka dalam menghadapi masalah.

Terlebih, buat hati Anda bisa mengelola dan merespon stres yang dimilikinya dengan baik. Sebab, sedari kecil ia tidak dipaksa untuk terburu-buru dalam mengenal dan menyelesaikan masalah.

Artikel Lainnya: Ramai Diterapkan Ortu Milennial, Cek Metode Organic Parenting, Yuk!

Tips Melakukan Slow Parenting

Berikut beberapa contoh atau tips slow parenting yang bisa ortu lakukan:

1. Dengarkan Kemauan Anak

Waktu belajar dan beristirahat dalam pola asuh slow parenting harus dilaksanakan seimbang. Pasalnya, anak membutuhkan waktu untuk memproses hal-hal yang telah mereka pelajari.

Biarkan anak mencari tahu, memahami, dan mengikuti minatnya. Jangan dipaksa untuk belajar banyak hal dengan waktu yang lebih lama.

2. Jangan Mengharap Anak Bakal Selalu Laporan

Setelah anak melakukan sesi kegiatan yang ia suka, perhatikan gaya bicaranya. Pahami nada suaranya, apakah ia menyukai atau tidak menyukai aktivitas tersebut?

Biarkan percakapan mengalir dan jangan paksa ia cerita detail tentang kegiatannya tersebut.

Artikel Lainnya: Bunda, Ini Dia Kekurangan dan Kelebihan Pola Asuh Yes Parenting!

3. Ortu Harus Penuh Perhatian

Seperti yang telah dijelaskan di atas, orang tua dengan gaya slow parenting harus banyak meluangkan waktu bersama anak.

Daripada mendaftarkan anak ke dalam segudang les atau aktivitas, lebih baik ajak ia bermain dan melakukan kegiatan menyenangkan bersama-sama.

4. Biarkan Anak Belajar Sendiri

Ingat, jangan memaksakan anak untuk mempelajari banyak hal, ya. Sebaiknya Anda menyediakan sarana belajar yang merangsang perkembangan otak anak.

Misalnya, sediakan ia mainan teka-teki, peralatan melukis, dan benda-benda mainan lain di rumah.

Biarkan anak bereksperimen karena nantinya ia akan belajar banyak hal tanpa dipaksa atau didikte ortunya.

Itu dia manfaat dan beberapa contoh slow parenting. Apabila ingin tahu lebih lanjut, Anda bisa konsultasi ke dokter atau psikolog. Untuk lebih mudahnya, gunakan fitur LiveChat di aplikasi Klikdokter.

(OVI/AYU)

Pola asuh anak

Konsultasi Dokter Terkait