Seberapa Penting Cuti Haid bagi Perempuan?

Membicarakan cuti haid bagi perempuan mungkin masih jarang dilakukan. Selain karena topiknya dianggap tabu, ada pula kekhawatiran menguatkan stereotip terhadap perempuan pekerja.

Faktor lain adalah masih banyak perempuan yang belum memahami aturan cuti haid yang dijamin Undang-undang Ketenagakerjaan. Alhasil, mereka masih memaksakan diri bekerja kendati didera rasa nyeri menstruasi yang luar biasa. 

Kinerja mereka pun dipertaruhkan: apakah tetap dapat bekerja dengan maksimal atau sebaliknya? Yuk, cari tahu menfaat pekerja wanita cuti haid di sini.

Manfaat Cuti Haid

Pada dasarnya, setiap perempuan berbeda satu sama lain. Tidak semuanya mengalami nyeri saat haid. Rasa nyeri yang dialami pun berbeda-beda. Ada yang biasa saja, sedang, sampai berat. 

“Nah, yang nyeri banget ini biasanya harus ambil cuti haid karena pasti sakitnya sangat mengganggu aktivitas,” kata dr. Arina Heidyana.

“Dengan adanya cuti haid, wanita yang merasakan nyeri hebat pasti bermanfaat banget. Mereka juga bisa lebih istirahat lagi,” dia menjelaskan lagi. 

Waktu istirahat akan berguna untuk memulihkan tubuh dari rasa sakit. Dengan kondisi tubuh yang lebih fit, hal tersebut semestinya berbanding lurus dengan performa di kantor. 

Perlu juga diketahui, rasa nyeri haid yang berbeda-beda sebenarnya disebabkan oleh beberapa faktor. Misalnya, meningkatnya hormon prostaglandin saat menstruasi sehingga rahim berkontraksi.

Bisa juga karena adanya penyakit tertentu, semisal endometriosis (pertumbuhan jaringan rahim yang tidak normal), fibroid (tumor jinak yang berkembang di rahim), dan radang panggul.

Artikel lainnya: Pentingnya Cuti Melahirkan Bagi Ibu Hamil yang Bekerja

Pertolongan Pertama atasi Keluhan Menstruasi

Rasa nyeri saat menstruasi memang membuat tubuh jadi tidak nyaman. Untuk mengatasinya, dr. Arina memberikan beberapa saran yang bisa Anda terapkan. 

1. Kompres Hangat di Perut

Kompres dilakukan dengan handuk hangat atau alat sejenisnya pada bagian perut yang nyeri. Selain menurunkan rasa nyeri, cara ini dipercaya mampu membuat otot menjadi lebih rileks. 

2. Pijat Ringan

Cara ini cukup sederhana, lakukan pijat secara ringan di perut bagian bawah.  Mengutip healthline, Anda juga bisa melakukan terapi pijat.

Jika dilakukan selama kurang lebih 20 menit, pijat dapat membantu mengurangi nyeri haid. Terapis akan fokus memijat bagian di sekitar perut dan punggung.

Selain itu, menambahkan minyak esensial saat pijat dipercaya memiliki manfaat tambahan dalam mengurangi nyeri datang bulan.

Artikel lainnya: Berapa Kali Waktu Liburan yang Ideal dalam Satu Tahun?

3. Olahraga Ringan

Olahraga menggerakkan badan juga dianjurkan untuk mengobati nyeri saat haid karena dapat melepaskan endorfin. Hormon itu bermanfaat untuk mengurangi stres. Adapun beberapa olahraga yang bisa Anda coba, yakni bersepeda, jalan cepat, aerobik, dan yoga. 

Perlu diingat, lakukan olahraga dalam porsi yang wajar. Jangan sampai terlalu keras sehingga justru berpotensi menyebabkan keluhan lainnya. 

4. Menggunakan Obat Antinyeri 

Cara ini biasanya dipilih ketika rasa nyeri sudah tidak dapat lagi ditahan. Beberapa obat nyeri dapat dikonsumsi untuk mengatasi keluhan tersebut, seperti paracetamol dan ibuprofen. 

Mengonsumsi asam mefenamat juga bisa menjadi alternatif. Obat tersebut dapat mengatasi nyeri ringan hingga sedang pada orang dewasa dan anak-anak dengan usia minimal 14 tahun.

Anda juga sebaiknya menghindari konsumsi makanan pemicu kembung dan retensi air (kelebihan air). Beberapa di antaranya adalah makanan berlemak, alkohol, minuman berkarbonasi, kafein, dan makanan asin.

Sebagai gantinya, coba minum teh jahe atau mint yang dapat memberikan efek menenangkan. Jika rasa nyeri yang dirasakan semakin parah dan terjadi pendarahan hebat, segeralah hubungi dokter.

Dapatkan informasi menarik seputar kesehatan reproduksi wanita dan pentingnya cuti haid hanya di aplikasi KlikDokter.

[HNS/JKT]