Amankah Dexamethasone Dibeli Tanpa Resep Dokter?

Idealnya, semua obat yang dikonsumsi harus disertai dengan resep dokter. Ini dilakukan demi menghindari efek samping dan kesalahan makan obat. Akan tetapi, beberapa obat dijual cukup bebas tanpa resep dokter. Salah satunya adalah dexamethasone. 

Tapi, amankah membeli dan mengonsumsi obat untuk peradangan tersebut tanpa resep dokter? Berikut jawaban dokter.

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, dr. Devia Irine Putri menjelaskan kalau dexamethasone adalah obat golongan kortikosteroid. Obat ini biasanya digunakan untuk menangani reaksi alergi, peradangan, dan autoimun.

Selain itu, dexamethasone juga digunakan pada gangguan darah, hormon, sistem kekebalan, kondisi kulit dan mata tertentu, masalah pernapasan, gangguan usus tertentu, dan kanker jenis tertentu. 

Dexamethasone berbentuk tablet dan biasanya diminum pada pagi hari sebelum pukul 09.00. Tidak disarankan untuk menghentikan konsumsi obat secara tiba-tiba, tanpa berbicara dengan dokter. 

Menghentikan obat secara tiba-tiba dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan, sakit perut, muntah, kantuk, kebingungan, sakit kepala, demam, nyeri sendi dan otot, kulit mengelupas, dan penurunan berat badan. 

Itu sebabnya, tetaplah minum obat ini bahkan jika Anda sudah merasa sehat. Ikuti jadwal pemberian dosis dengan hati-hati, dan minum obat ini persis seperti yang ditentukan.

Artikel Lainnya: Temuan Baru, Dexamethasone Bisa Kurangi Angka Kematian Virus Corona

Atas alasan tersebut, dr. Devia Irene menegaskan kalau mengonsumsi dexamethasone tanpa resep dokter tidak disarankan.

"Obat ini tidak boleh diminum sembarangan, alias harus resep dokter dan indikasi tertentu," ungkap dia.

Mengonsumsi obat dengan resep dokter akan menghindarkan Anda dari efek samping yang tidak diinginkan. Dokter juga sudah memperkirakan berapa takaran dosis yang aman buat kondisi Anda. 

Biasanya, kalau Anda berniat untuk membelinya secara bebas, petugas apotek akan menanyakan resepnya atau tidak.

Obat ini memang dijaga sekali untuk tidak diminum secara bebas meski Anda sudah sering meminumnya. Sebab, ada beberapa efek samping yang tidak bisa kita tangani sendiri, yaitu:

• Peningkatan berat badan (BB).
• Cushing syndrome.
• Sakit kepala.
• Meningkatkan risiko osteoporosis.
• Daya tahan tubuh menurun.
• Masalah di lambung.

"Efek samping ini umumnya muncul kalau dosis yang digunakan tinggi dan jangka waktu lama. Jadi, biasanya kalau mau berhenti harus diturunkan pelan-pelan dosisnya atau biasa disebut dengan tappering off. Jadi, harus di bawah pengawasan dokter," tegas dr. Devia Irine.

Artikel Lainnya: Awas, Jangan Asal Berbagi Obat Resep Dokter meski Penyakit Sama!

Selain efek samping di atas, ada efek samping lainnya yang mungkin terjadi. Beberapa di antaranya adalah sakit perut, perubahan menstruasi, sampai sulit tidur. Jika salah satu dari efek ini bertahan atau memburuk, segera beritahu dokter.

Beritahu juga dokter Anda jika salah satu dari efek samping yang tidak biasa tetapi serius ini terjadi: 

• Tanda-tanda infeksi, misalnya, demam, dan sakit tenggorokan terus-menerus.
• Nyeri tulang atau sendi.
• Peningkatan rasa haus.
• Buang air kecil terus.
• Detak jantung cepat, lambat atau tidak teratur.
• Sakit mata atau gangguan penglihatan.
• Mulas.
• Wajah sembab.
• Bengkak pada pergelangan kaki atau kaki.
• Gejala pendarahan lambung atau usus, seperti sakit perut, tinja berwarna hitam dan lembek, muntah yang terlihat seperti bubuk kopi.
• Nyeri, kemerahan, atau bengkak pada lengan dan kaki.
• Kelelahan.
• Perubahan mental, misalnya, depresi, perubahan suasana hati, sampai agitasi.
• Pertumbuhan rambut yang tidak biasa.
• Nyeri otot atau kram.
• Kelemahan.
• Mudah memar atau  berdarah.
• Penyembuhan luka lambat.
• Kulit menipis.
• Kejang.

Dexamethasone jelas harus dibeli dan dikonsumsi dengan resep dokter. Jika tidak, mengonsumsi obat ini dapat menyebabkan efek samping yang cukup berbahaya.

Jangan lewatkan informasi menarik lainnya seputar kesehatan dan gaya hidup hanya di aplikasi Klikdokter.

(HNS/AYU)