HomeIbu Dan anakKehamilanBumil, Ini Dampak Skoliosis terhadap Kehamilan
Kehamilan

Bumil, Ini Dampak Skoliosis terhadap Kehamilan

Ayu Maharani, 24 Sep 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ibu dengan kondisi skoliosis ketika hamil perlu berhati-hati. Sebab, keduanya bisa saling memperburuk kondisi masing-masing. Simak selengkapnya di bawah ini, ya.

Bumil, Ini Dampak Skoliosis terhadap Kehamilan

Mengandung janin yang kian lama kian membesar di dalam perut tentu bukan perkara mudah. Perut pun akan terasa berat sehingga ibu hamil biasanya akan kelelahan dan pegal-pegal sambil memegang pinggang belakangnya.

Kalau sudah begitu, bagaimana dengan ibu hamil yang sedari awal sudah punya masalah skoliosis

Apakah skoliosis ketika hamil akan memperburuk masalah postur tubuh ibu hamil atau sebenarnya tak ada pengaruh yang perlu dikhawatirkan?

Pengaruh Skoliosis ketika Hamil

Menanggapi pertanyaan tersebut, begini penjelasan dr. Atika. Menurutnya, benar wanita dengan masalah skoliosis berisiko mengalami masa kehamilan yang lebih berat. 

Biasanya, ini berlaku untuk kasus skoliosis yang berat. Jika kondisi kelengkungan tulang belakang tak parah atau cenderung ringan, biasanya tak akan berdampak buruk pada kehamilan.

Dokter Atika mengatakan, “Menurut penelitian, ada peningkatan risiko nyeri punggung akibat kehamilan pada penderita skoliosis. Meskipun begitu, skoliosis tidak berkaitan dengan komplikasi kehamilan, misalnya perdarahan, kesulitan persalinan, dan lain sebagainya.”

Selain peningkatan sakit punggung dan pinggang, skoliosis pada wanita hamil juga bisa menambah masalah saat berjalan.

Kondisi tersebut akan semakin parah bila berat badan bumil bertambah drastis karena kaki yang tidak sama rata akibat skoliosis. 

Tanpa masalah kelengkungan tulang belakang saja, kehamilan sudah terasa berat bagi sebagian besar ibu karena ada sejumlah perubahan pada kondisi tubuhnya. Beberapa di antaranya sangat bikin tak nyaman.

Artikel Lainnya: Kapan Pengidap Skoliosis Harus Dioperasi? Ini Penjelasannya

Pengaruh Kehamilan terhadap Skoliosis

Di lain sisi, tutur dr. Atika, studi juga menemukan adanya penambahan derajat keparahan skoliosis saat terjadi kehamilan. 

Wanita yang pernah menjalani perawatan ortopedi untuk skoliosis mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kelengkungan selama kehamilan ketimbang mereka yang tidak pernah hamil. 

Untuk ibu yang tengah hamil trimester ketiga dan punya masalah skoliosis, Anda harus berhati-hati dengan punggung. Sebab, ligamen akan lebih relaks karena adanya perubahan hormon kehamilan. 

Kalau sudah begitu, sudut Cobb atau sudut kemiringan tulang belakang pada pengidap skoliosis akan meningkat. Ini akan menimbulkan rasa nyeri yang cukup hebat pada punggung, pinggul, dan kaki. 

Artikel Lainnya: Sering Nyeri Punggung? Waspada Risiko Skoliosis

Cara Mengurangi Dampak Skoliosis Ketika Hamil

Untungnya, ada cara untuk meminimalkan keluhan nyeri punggung pada ibu hamil yang punya masalah skoliosis. 

Beberapa cara mengurangi dampak skoliosis terhadap kehamilan yang disarankan oleh dr. Atika, antara lain:

  • Tetap lakukan olahraga ringan secara teratur untuk memperkuat otot dan melenturkan sendi. Senam hamil, jalan santai, hingga berenang pun bisa dijadikan solusi.
  • Kontrol berat badan agar tidak naik terlalu banyak. “Ini dilakukan agar beban terhadap otot punggung tidak meningkat,” sarannya.
  • Jangan lupa jaga postur tubuh yang baik ketika berdiri maupun duduk agar tubuh nyaman dan susunan tulang dalam kondisi natural. 
  • Hindari berdiri terlalu lama dan untuk tempat duduk, pastikan benda tersebut memiliki sandaran yang nyaman. 
  • Hindari membawa benda-benda berat dan menopangnya.

Artikel Lainnya: 7 Tipe Skoliosis dan Penyebabnya

Apa Ibu Hamil yang Skoliosis Bisa Melahirkan Bayi yang Skoliosis Juga?

Meski tidak menimbulkan komplikasi kehamilan, ternyata ibu yang skoliosis ketika hamil berpotensi melahirkan anak dengan kondisi yang sama. Namun, peluangnya tak terlalu besar. 

Ketika kelengkungan terbentuk di dalam rahim, maka disebut sebagai skoliosis kongenital. Sedangkan, bila kondisi tersebut didapatkan saat sudah lahir, skoliosisnya masuk ke dalam tipe infantile idiopathic scoliosis. Ini terjadi pada bayi usia 0-3 tahun. 

Namun, ibu tak perlu khawatir, pemberian penyangga, terapi fisik, hingga pembedahan dapat dilakukan untuk menyembuhkan bayi yang mengalami skoliosis. Perawatan yang tepat akan membuat buah hati Anda bisa hidup secara normal.

Itu dia penjelasan soal efek skoliosis ketika hamil dan begitu pula sebaliknya. Bila Anda masih ada pertanyaan seputar skoliosis pada wanita hamil, langsung konsultasikan pada dokter lewat fitur LiveChat di aplikasi Klikdokter

(HNS/AYU)

Skoliosis

Konsultasi Dokter Terkait