Tips Parenting

Usia Berapa Anak Boleh Nonton Horor?

dr. Adeline Jaclyn, 29 Sep 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Menonton film horor memang seru. Tapi, bagaimana jika genre ini ditonton si kecil? Apakah ada dampak buruk anak nonton horor?

Usia Berapa Anak Boleh Nonton Horor?

Kamu adalah salah satu penggemar film horor? Film-film hits seperti The Conjuring, It, dan Pengabdi Setan memang seru, ya! Namun, bukan berarti kamu bisa nonton film horor ini bareng adik atau sepupu yang masih kecil. 

Ternyata, ada batas usia anak nonton film horor yang perlu diikuti. Jika tidak, dikhawatirkan kesehatan mentalnya dapat terganggu.

Usia Minimal Anak Nonton Film Horor

Sebenarnya anak-anak memang tidak disarankan menonton film dalam durasi yang lama. Rata-rata film horor pun berdurasi 90 menit atau lebih.

Secara umum, berikut ini anjuran screen time untuk anak-anak:

  • Balita 18 bulan sampai 2 tahun: Screen time 30 menit per hari untuk tontonan edukatif
  • Balita usia 2-5 tahun: Screen time sampai 1 jam dengan pengawasan orangtua
  • Anak usia lebih dari 5 tahun: Screen time atas perjanjian/komitmen dengan orangtua, termasuk jenis tontonan dan waktunya

Anak di bawah 18 bulan tidak boleh sama sekali memiliki screen time, kecuali video chatting

Dengan aturan demikian, sebaiknya anak nonton film horor ketika perkembangan kognitif atau daya nalarnya sudah berkembang lebih baik. Itu artinya, batas usia nonton film horor untuk anak adalah di atas 14 tahun.

Artikel lainnya: Cara agar Anak Tidak Tiru Adegan Kekerasan dari Kartun

Apakah Film Horor Berbahaya untuk Anak-Anak?

Anak-anak hingga usia praremaja tidak dianjurkan menonton horor. Pada masa kanak-kanak, kemampuan berpikir masih berkembang terutama dalam hal penalaran. 

Nah, film horor banyak menampilkan hal-hal tidak masuk akal yang belum dapat diketahui dan dicerna anak. Kalau anak nonton film horor, ia akan bingung mana yang nyata dan masuk akal, serta mana yang hanya ada dalam cerita film.

Kondisi tersebutlah yang nantinya dapat menimbulkan efek buruk jangka pendek dan panjang pada anak. Beberapa dampak buruk ketika anak nonton film horor antara lain:

Fobia dan Gangguan Kecemasan

Anak-anak berisiko lebih tinggi terkena gangguan kecemasan dan fobia yang bersumber dari film horor, dibandingkan orang dewasa.

Perkembangan kognitif manusia didasarkan pada skema atau cara memahami dunia. Saat seseorang tumbuh dan belajar, skema pun berubah.

Banyak anak belum cukup mampu menempatkan adegan dalam film horor ke dalam perspektif yang sebenarnya. Mereka pun berisiko lebih tinggi mengalami kecemasan dan fobia berkepanjangan.

Jika anak tergolong pencemas, penakut, atau sulit membedakan fantasi dari kenyataan, jangan beri tontonan horor kepadanya.

Gangguan Tidur

Film horor banyak mengandung adegan yang mengintimidasi, menyeramkan, dan mengagetkan. Jangankan anak-anak, orang dewasa saja banyak yang sulit tidur usai menonton film horor.

Bagi sebagian besar orang, efek itu dirasakan dalam jangka pendek. Namun, dalam beberapa kondisi, gangguan tidur bisa berlangsung beberapa minggu ataupun bulan, bahkan menahun.

Artikel lainnya: Punya Gangguan Cemas tapi Suka Nonton Film Horor, Bagaimana Risikonya?

Agresi dan Kekerasan

Film penyiksaan berpotensi menurunkan sensitivitas terhadap kekerasan dalam kehidupan nyata. 

Usia kanak-kanak lebih mudah menyerap apa pun yang disajikan di lingkungan sekitar. Menonton film horor dibalut kekerasan bisa saja memicu anak melakukan tindak kekerasan di kemudian hari.

Trauma 

Kalau anak nonton film horor, ia dapat mengalami trauma yang bisa berefek jangka panjang sampai dewasa. Post-traumatic stress disorder (PTSD) adalah bentuk gangguan mental yang mungkin bisa dialami anak ketika trauma nonton horor. 

Pada PTSD, pikiran negatif dan gambaran menakutkan bisa terus terbayang. Hal ini dapat menyebabkan perubahan psikologis seperti ketakutan, cemas, murung, mimpi buruk, sedih, dan lain-lain. 

Kurangnya Rasa Empati pada Orang Lain 

Hal ini dikarenakan emosi dan perasaan negatif yang dirasakan, sehingga menyebabkan kurangnya rasa empati pada kondisi orang lain. Sensitivitas pada hal-hal di luar berkurang karena terlalu fokus pada diri sendiri. 

Efek-efek tersebut tergantung jenis filmnya, apakah horor hantu, kriminal, thriller, ataupun mystery.

Apabila hal ini terjadi pada anak-anak, maka mereka dapat menjadi pribadi yang tidak baik saat dewasa. Efek yang ada bisa dirasakan sementara ataupun permanen, tergantung usia anak, karakter anak, value keluarga, dan komunikasi sama keluarga. 

Artikel lainnya: Anak Nonton TV dari Jarak Dekat, Apa Ada Masalah Penglihatan?

Tips untuk Ortu agar Anak Tidak Nonton Horor

Anak Nonton TV dari Jarak Dekat, Apa Ada Masalah Penglihatan?

Demi menghindari efek-efek buruk tersebut, disarankan Mama dan Papa tidak mengajak anak nonton film horor ketika masih 14 tahun atau kurang. 

Orangtua perlu mengawasi dan memberi pendampingan saat anak menonton. Saat ia menonton tayangan horor, beritahu bahwa apa yang ditampilkan di film itu kurang tepat untuknya. Jelaskan kalau menonton film horor minim edukasi dan lebih banyak unsur merugikan. 

Jika sudah usia sekolah atau praremaja, ajaklah anak berdiskusi mengenai film apa yang baik ditonton. 

Kalau anak ketahuan nonton horor, jangan langsung dihardik atau dimarahi, ya. Baiknya ditanya dulu, apa yang ia dapat dari film itu dan bagaimana perasaannya setelah nonton. 

Kalau Mama dan Papa butuh saran mengenai pengasuhan anak, yuk tanya psikolog lewat aplikasi KlikDokter. Dapatkan juga artikel tips parenting lainnya secara lengkap.

(FR/JKT)

Pola asuh anak

Konsultasi Dokter Terkait