HomeIbu Dan anakKesehatan AnakVirus Corona Bisa Aktif di Tubuh Anak Berminggu-Minggu!
Kesehatan Anak

Virus Corona Bisa Aktif di Tubuh Anak Berminggu-Minggu!

Tamara Anastasia, 01 Sep 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Muncul lagi studi terbaru terkait virus corona yang menyebutkan virus COVID-19 ini bisa bertahan pada hidung dan tenggorokan anak selama berminggu-minggu.

Virus Corona Bisa Aktif di Tubuh Anak Berminggu-Minggu!

Masalah yang ditimbulkan akibat pandemi virus corona serasa tidak ada habisnya. Bahkan, seiring berjalannya waktu, terus muncul studi-studi terbaru yang membuat masyarakat semakin resah.

Salah satunya ialah studi yang menemukan virus corona bisa aktif di tubuh anak dalam beberapa minggu. Simak selengkapnya!

Virus Corona Mampu Bertahan di Tubuh Anak Beberapa Minggu

Penelitian yang dilakukan di Korea Selatan melaporkan anak-anak bisa jadi salah satu pembawa virus corona. Ini karena ada sebagian virus yang menempel di hidung dan tenggorokan mereka selama berminggu-minggu.

Studi yang dimuat dalam jurnal kesehatan JAMA Pediatrics pada 28 Agustus lalu ini meneliti 91 anak yang positif virus corona mulai dari 18 Februari hingga 31 Maret. Penelitian ini dilakukan di 22 rumah sakit di Korea Selatan.

Dari keseluruhan anak yang diteliti, ada sekitar 22 persen anak (

Para peneliti memperkirakan ada 85 atau sekitar 93 persen anak yang positif COVID-19 tidak akan terdeteksi bila hanya dilihat dari gejala-gejala yang muncul.

Studi baru ini juga menambah bukti tentang pentingnya memperluas cakupan wilayah dalam pelacakan kontak sebagai solusi dalam mengurangi penyebaran coronavirus.

Selanjutnya, lebih dari 71 anak memang menunjukkan gejala-gejala umum, seperti batuk, flu, demam, sakit perut, dan sebagainya.

Artikel Lainnya: Balita Bisa Lebih Banyak Bawa Virus Corona!

Durasi gejala pun bervariasi. Menurut penelitian, beberapa anak menunjukkan gejala sedikitnya tiga hari. Sementara yang lainnya, memiliki gejala selama hampir tiga minggu.

Secara keseluruhan, para peneliti mengatakan virus itu terdeteksi rata-rata sekitar 2½ minggu di saluran pernapasan (hidung dan tenggorokkan) anak-anak.

Para peneliti menemukan hampir setengah dari anak-anak yang bergejala dan seperlima dari anak-anak tanpa gejala masih harus terus diambil darahnya untuk diuji setelah tiga minggu dirawat.

Dokter Roberta DeBiasi dan Meghan Delane dari Children’s National Hospital and Research Institute, Amerika Serikat, menyebutkan studi terbaru  ini sangat mengejutkan.

“Studi ini berfokus pada anak-anak positif virus corona yang lebih mungkin tidak terdeteksi, baik yang menunjukkan gejala maupun tidak. Jadi, ketika mereka beraktivitas sehari-hari, bisa menyebar pada masyarakat lain,” ujar dr. Roberta.

Artikel Lainnya: Cegah Virus Corona dengan Susu yang Tepat untuk Anak

Apa yang Membuat Virus Bertahan Lebih Lama di Tubuh Anak?

Menanggapi hal ini, dr. Devia Irine Putri mengatakan studi yang dilakukan di Korea Selatan ini belum mencakup kasus di keseluruhan dunia. Hal ini membuat tingkat validitasnya masih memerlukan studi lebih lanjut.

Namun, jika dikatakan virus bisa bertahan lebih lama pada anak-anak, maka ini mungkin saja bisa terjadi.

“Virus bisa bertahan lama mungkin karena sudah berbeda materi genetiknya. Jadi lebih bisa beradaptasi, atau sedang dormant atau tidur sementara karena imunitasnya masih baik,” ujar dr. Devia.

Apa Anak-Anak Bisa Jadi Superspreader?

Berdasarkan hasil laporan dari penelitian yang dilakukan di Korea Selatan, dr. Devia setuju bila anak-anak bisa jadi superspreader virus corona.

Superspreader sendiri adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keberadaan seseorang yang telah menyebabkan banyak orang tertular suatu penyakit.

“Iya, anak-anak bisa jadi superspreader. Ini karena bisa saja terinfeksi dan mereka tidak menunjukkan gejala sehingga menularkan ke orang lain. Namun, ini berlaku juga pada orang dewasa yang tidak memiliki gejala,” kata dr. Devia.

“Karena itu, semua orang wajib mengikuti protokol kesehatan yang ada. Tidak keluar rumah, pakai masker, cuci tangan, dan hindari kerumunan. Bila hal ini bisa dilakukan semua orang dengan taat, akhir dari virus corona sudah ada di depan mata,” tutupnya.

Klikdokter bersama Kemenkes dan BNPB menyediakan tes coronavirus online untuk memeriksa gejala pribadi. Anda juga bisa lakukan konsultasi ke dokter lewat fitur LiveChat 24 jam di aplikasi Klikdokter.

(FR/AYU)

virus coronaNew Normal

Konsultasi Dokter Terkait